Liputan6.com, Tarakan Pemerintah Kota Tarakan masih menyiapkan berbagai alternatif, menyikapi adanya larangan sementara melakukan perjalanan di dalam negeri melalui bandar udara dari dan ke wilayah yang ditetapkan sebagai PSBB atau zona merah.
Hal itu berkaitan dengan proses pengiriman spesimen swab, yang mengandalkan moda transportasi udara menuju BBLK Surabaya. Wali Kota Tarakan, Khairul mengatakan dirinya bersama Kepala Daerah yang ada di Kaltara tengah mewacanakan pembelian alat Polymerase Chain Reaction (PCR).
"Ini sedang kami diskusikan, termasuk 4 kabupaten lain. Rencananya kita mau beli mesin (PCR) ya, apakah nanti ditaruh di tanjung selor atau di Tarakan, tapi juga masih wacana antara kepala daerah se-Kaltara," ujarnya.
Advertisement
Namun wacana tersebut masih alternatif solusi. Sebab penerbangan masih dapat dilakukan, jika pesawat hanya mengangkut cargo untuk barang. Sehingga pengiriman spesimen swab masih dapat dilakukan.
"Kalau kita baca edaran menteri, pesawat itu juga akan dirubah desainnya, kompartemen penumpang itu kan bisa untuk cargo. Saya kira para maskapai juga selama sebulan ini berpikir keras," kata Khairul.
Jika wacana pembelian PCR diambil, hal itu masih perlu dikonsultasikan terlebih dahulu dengan BPK dan BPKP.
"Karena ini kan pendanaan bareng-bareng termasuk operasional bareng-bareng. Alatnya sih kalau kemarin itu menurut informasi sekitar Rp2,5 miliar ya," terang Khairul.