Cerita Penghuni Panti Usai Dikarantina di Rumah Lawan Covid-19 Kota Tangsel

Sebanyak 11 penghuni panti asuhan di kawasan Serpong harus dikarantina setelah didapati dua orang pegawainya positif corona.

oleh Pramita Tristiawati diperbarui 04 Mei 2020, 09:40 WIB
Diterbitkan 04 Mei 2020, 09:38 WIB
11 ODP di Kota Tangsel diperbolehkan pulang setelah menjalani masa karantina di Rumah Lawan Covid-19
11 ODP di Kota Tangsel diperbolehkan pulang setelah menjalani masa karantina di Rumah Lawan Covid-19. (Liputan6.com/Pramita Tristiawati)

Liputan6.com, Jakarta - Sebanyak 11 orang dalam pemantauan (ODP) diperbolehkan pulang setelah dinyatakan sehat dan negatif virus corona usai menjalani karantina di Rumah Lawan Covid-19, Kota Tangerang Selatan (Tangsel).

Mereka merupakan penghuni salah satu panti asuhan yang berada di kawasan Serpong Utara, Kota Tangerang Selatan. Di mana sebelumnya, ada dua orang pegawai panti yang dinyatakan positif virus corona dan juga pasien dalam pengawasan (PDP) Covid-19.

Yati salah satu pengasuh panti asuhan yang juga menjalani masa karantina di Rumah Lawan Covid-19 merasa senang bisa kembali dan berkumpul dan beraktivitas bersama lagi.

Dia pun, menceritakan pengalamannya dan kesehariannya selama menjalani masa karantina di Rumah Lawan Covid-19.

"Sangat menyenangkan, karena kami ramai-ramai melakukan aktivitas biasanya. Dari pagi bangun, doa bersama, olahraga, kerja seperti urus baju sendiri yang biasa kita lakukan di rumah, jadi bisa kita lakukan di sini dengan senang hati," ujar Yati.

Yati juga mengatakan, anak-anak yang diasuhnya di panti selama di karantina sama sekali tidak merasa jenuh atau merasa bosan.

"Sebenenya, sekalipun kita kondisi tidak boleh keluar dari lingkungan ini. Tapi di belakang itu cukup luas bagi kami untuk bermain, dan juga ada tanaman yang bisa menyegarkan mata," katanya.

Terbukti dari pantauan, beberapa pasien yang diperbolehkan pulang membawa bola basket dan berbagai macam permainan lainnya. Selama berada di Rumah Lawan Covid-19, mereka mendapatkan banyak fasilitas bermain untuk menghilangkan rasa jenuh.

Bukan hanya itu saja, anak-anak yang masih berstatus pelajar juga diberikan sekolah online. Segala perlengkapannya mulai dari komputer serta jaringan internet di Rumah Lawan Covid-19 disediakan oleh Pemkot Tangsel.

"Kalau kita hari sekolah kan ada sekolah online, setiap Senin-Jumat ada kegiatan jam 8 pagi sampai jam 10.30. Kemudian istirahat, baru kami mulai lagi sampai jam 2 siang. Kami di sini tetap belajar, sistem online disediakan dari sini," papar Yati.

Selepasnya di karantina, Yati mengaku bakal lebih mengedukasi penghuni panti lain atau kerabatnya mengenai bahaya virus corona Covid-19 dan bagaimana cara menghindarinya.

"Setelah kita pengalaman di sini, kita jadi lebih tahu kalau kita harus tetap jaga kebersihan hidup sehat, sesering mungkin cuci tangan, harus pakai masker setiap saat," ungkapnya.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Disambut Gembira

Wakil Wali Kota Tangerang Selatan, Benyamin Davnie
Wakil Wali Kota Tangerang Selatan, Benyamin Davnie di lokasi penyemprotan disinfektan. (Foto: Dokumentasi Humas Pemkot Tangerang Selatan)

Wakil Wali Kota Tangsel Benyamin Davnie yang melepas langsung kepulangan 11 ODP dari Rumah Lawan Covid-19 itu mengaku sangat bergembira melihat warganya dinyatakan sembuh dan diperbolehkan pulang.

"Ya ini usaha kita. Rumah Lawan Covid-19 ini memang didirikan untuk membuat sehat yang ODP dan PDP ringan. Dan ini adalah sebuah bukti bahwa disiplin itu dilakukan masyarakat maka usaha pemerintah akan berhasil," kata Benyamin.

Pemkot Tangsel juga telah berjanji akan memberikan fasilitas agar menyerupai tempat tinggal mereka dan merasa nyaman. Seperti halnya menyediakan komputer bagi pasien yang mengikuti sekolah online.

"Kita sudah siapkan fasilitasnya dari komputer dan internetnya. Supaya mereka betah di sini, enggak merasa terkurung mereka tetapi bisa melaksanakan kegiatan seperti biasa," ujarnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya