Liputan6.com, Jakarta Sobat ambyar, sebutan untuk para penggemar Didi Kempot kini tengah berduka. Pasalnya sang maestro campur sari itu telah tutup usia, Selasa (5/5/2020) pagi, sekitar pukul 7.45 WIB.
Pemilik nama lengkap Dionisius Prasetyo, kelahiran 31 Desember 1966 ini mengembuskan nafas terakhirnya di Rumah Sakit Kasih Ibu pada usia 53 tahun.
Kabar meninggalnya Didi Kempot bahkan membuat para sobat ambyar Kota Solo beramai-ramai mendatangi RS untuk mengucapkan salam terakhir. Untuk mengantipasi jumlah kerumunan yang lebih banyak lagi, kini RS Kasih Ibu Solo di jaga ketat kepolisian dan dari unsur TNI.
Advertisement
Sebelum meninggal dunia, pria yang dijuluki The Godfather of Broken Heart ini sempat mengalami henti jantung. Hal ini dikonfirmasi oleh pihak rumah sakit.
"Pukul 07.25 WIB ke IGD dalam keadaan henti jantung. Sudah dilakukan pertolongan dengan maksimal," kata Asisten Manajer Humas RS Kasih Ibu, Solo, dokter Divan Fernandes pada Solopos, seperti dilaporkan oleh Regional Liputan6.com pada Selasa (5/5/2020).
Jenazah Didi Kempot rencananya akan dimakamkan di Jawa Timur, tepatnya kompleks pemakaman dengan pelawak Srimulat yang tak lain adalah sang kakak, Mamik Podang.
"Jadi nanti jenazah akan di bawa ke rumah duka di Sumber solo. Berdasarkan rencana keluarga, akan langsung dibawa ke Ngawi untuk dimakamkan menjadi satu dengan kompleks makam keluarga, berdampingan dengan ibu dan makam Mas Mamiek Podang, kakaknya," kata Wali Kota Surakarta FX Hadi Rudyatmo usai melayat ke RS Kasih Ibu Selasa (5/5/2020).
Berikut sederet kenangan keluarga, sobat ambyar akan sosok sang Pangeran Patah Hati, Didi Kempot:
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Megawati Minta Diputarkan Lagu Didi Kempot
Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri mengucapkan belasungkawa atas berpulangnya maestro musik campur sari Indonesia Didi Kempot.
Menurut Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto dalam keterangannya yang diterima Liputan6.com menyebutkan bahwa sang ketua umum merupakan salah satu sosok yang mengagumi seluruh daya kreasi campur sari karya Didi Kempot.
"Yang mengherankan saya, pada tanggal 21 April 2020 yang lalu, Ibu Mega meminta kepada saya untuk mengumpullan lagu-lagu Didi Kempot, dan secara khusus lagu-lagu yang dinyanyikan almarhum pada saat pembukaan Rakernas I PDI Perjuangan, 10 Januari 2020 yang lalu," ungkap Hasto, Selasa (5/5/2020).
Bahkan, lanjut Hasto, dalam dua hari terakhir, Mega juga meminta diputarkan lagu-lagu Didi Kempot, termasuk lagu yang almarhum nyanyikan pada saat acara gotong royong kemanusiaan mengumpulkan dana sosial untuk membantu penanganan Covid-19 bekerja sama dengan salah satu stasiun TV Nasional.
Menurut Hasto, almarhum Didi Kempot memang dikenal dekat tidak hanya dengan PDIP. Namun, juga dengan basis wong cilik Partai Nasionalis-Soekarnois tersebut.
Sebab, di mata loyalis partai, Didi Kempot mampu mengangkat tema kerakyatan, problematika, mimpi dan sekaligus harapan rakyat dalam bahasa sehari-hari.
Advertisement
Sangat Mencintai Budaya
Didi, lanjut Hasto, sangat mencintai kebudayaan sendiri melalui musik campur sari.
"Karena menyatunya alam batin Didi Kempot dengan suasana kebatinan rakyat, maka ketika Didi Kempot mendendangkan lagu ciptaannya, PDI Perjuangan pun merasakan dendang itu sebagai nyanyian rakyat itu sendiri. "Selamat jalan Seniman Rakyat Didi Kempot," pungkas Hasto.
Minta Lagunya Diterjemahkan dalam Bahasa Indonesia
Nufi Wardhana, salah satu penyanyi yang beberapa kali berkolaborasi dengan penyanyi campursari ini dalam lagu-lagu Didi Kempot yang diterjemahkan ke bahasa Indonesia.
Sebelum meninggal dunia, Didi Kempot rupanya memiliki satu keinginan kuat untuk menerjemahkan salah satu lagunya dalam bahasa Indonesia.
"Lagunya yaitu 'Wis Cukup', atau 'Sudah Cukup'," tutur Nufi, seperti terlihat dalam telewicara bersama Kompas TV.
Nufi mengatakan ada satu alasan mengapa Didi Kempot begitu ingin lagu ini diterjemahkan dalam bahasa Indonesia. Ternyata ini ada hubungannya dengan para Sobat Ambyar, sebutan bagi fans Didi Kempot.
"Beliau bilang lagu itu bener-bener, istilah beliau, punya nyawa yang sangat kuat. Saat itu beliau bilang sangat relevan dengan kehidupan anak muda yang sering patah hati," tutur Nufi.
Advertisement
Tak Pernah Merasa Dirinya di Atas
Salah seorang Sobat Ambyar, Widi, merasa terpukul saat pertama kali mendengar kabar Didi Kempot meninggal dunia.
Widi menggemari sosok Didi Kempot sudah cukup lama. Dia mengatakan mengenal lagu Didi Kempot sejak muncul lagu Stasiun Balapan, sekitar tahun 1996 atau 1997.
Menurut Widi, semakin mengikuti perjalanan kariernya, semakin banyak pelajaran hidup dari seorang Didi Kempot yang dapat diambil. Dia sosok yang rendah hati, sederhana, dan selalu berbuat baik.
"Kalau diperhatikan, setiap selesai nyanyi, dia selalu bilang Terima Kasih. Bagi saya ini unik. Kita yang terhibur, dia yang bilang terima kasih," kata Widi.
Didi Kempot, lanjut Widi, tak membatasi jarak antara penggemar dan idolanya. "Dia sama fans baik banget. Bisa lho dia sudah naik mobil kemudian turun lagi saat fans minta foto," katanya.
Bagi Widi, Didi Kempot adalah sosok yang tak pernah merasa dirinya di atas. Dia selalu mensejajarkan dirinya dengan siapa pun.
Didi Kempot pun selalu memberi kesempatan buat generasi muda atau orang lain untuk mencapai suksesnya.
Punya Selera Sederhana
Kendati berpuluh tahun menelurkan karya-karya legendaris, soal pilihan makanan, lelaki 53 tahun tersebut punya selera sederhana.
Sekitar tahun lalu, musisi yang dijuluki The Godfather of Broken Heart ini sempat mengakui bahwa nasi kucing khas wedangan atau HIK yang menjamur di Solo merupakan sajian favoritnya.
Kendati serupa dengan angkringan Yogyakarta, nasi kucing lebih populer disebut nasi bandeng di kota asal Didi Kempot, yakni Solo. Pasalnya, kebanyakan nasi kucing menggunakan ikan bandeng sebagai lauk utama.
Dalam penyajian, makanan favorit pelantun lagu Ambyar tersebut umumnya berisi porsi mini nasi hangat, bandeng gurih, dan sambal tomat yang dibungkus daun pisang sebagai penambah aroma.
Tak lupa berbagai lauk-pauk sebagai pelengkap dengan cukup banyak pilihan, seperti satai telur puyuh, berbagai satai jeroan dari usus sampai ampela, satai buntal, aneka kerupuk, ragam gorengan, dan tempe bacem.
Penyajian nasi kucing yang merupakan makanan favorit mendiang Didi Kempot biasanya disandingkan dengan beberapa minuman tradisional, termasuk wedang jahe, wedang uwuh, bahkan temulawak.
Advertisement
Gelar Konser Amal untuk Corona
Wabah Corona yang melanda Tanah Air juga tak luput dari perhatian The Godfather of Broken Heart ini.
Dalam sebuah video berdurasi 1 menit dan 4 detik, pada 19 April 2020, Didi Kempot menggelar konser amal dari rumah untuk menanggulangi wabah virus Corona Covid-19 di Tanah Air bersama salah satu stasiun televisi swasta.
Saat itu Didi sangat bangga lantaran dana yang terkumpul melebihi perkiraannya. Dia pun mengucapkan terima kasih.
"Saya ucapkan terima kasih sekali. Alhamdulillah, dari hasil konser amal kemarin tidak terduga ternyata melebihi apa yang saya bayangkan," ucap pelantun Sewu Kuta dan Pamer Bojo ini.
Didaulat menjadi Duta Pencak Silat
Mengutip dari laman NU Online, Didi Kempot pernah didaulat menjadi Duta Pencak Silat Nahdlatul Ulama (PSNU) Pagar Nusa.
Pengangkatan Didi Kempot dilakukan Ketua Umum PP PSNU Pagar Nusa M Nabil Haroen di sela-sela acara Konser Amal untuk Korban Banjir yang diselenggarakan di Padepokan Pencak Silat TMII, Jakarta Timur, Senin (6/1/2020).
Saat itu, Ketua PP PSNU Pagar Nusa M Nabil Haroen menyatakan bahwa pengangkatan Didi Kempot menjadi duta organisasi yang tengah dipimpinnya ini karena dianggap sebagai sosok yang tidak bisa diepaskan dari kebudayaan.
"Karena beliau sudah sangat sukses menjadi duta budaya Indonesia. Sesungguhnya mungkin ini terlalu kecil buat Mas Didi Kempot. Selain beliau melestarikan tradisi-tradisi, budaya-budaya Jawa, beliau juga akan mempopulerkan Pencak Silat sehingga akan terkenal di mata dunia," kata pria yang kerap disapa Gus Nabil itu.
Advertisement
Digemari Ibunda Jokowi
Sebelum Didi Kempot wafat, ia pernah menggelar konser di Broken Heart itu di Hotel Sunan Solo, September 2019 silam.
Konser tersebut dihadiri Ibunda Jokowi, almarhumah Sujiatmi Notomiharjo. Ibu Noto, begitu biasa ia disapa, merupakan salah satu penggemar berat penyanyi Campur Sari Didi Kempot.
Ibu Noto, begitu biasa disapa, ternyata merupakan penggemar berat Didi Kempot. Waktu Didi Kempot mengadakan konser di Solo, Ibu Noto turut serta hadir didampingi oleh keluarga Presiden Jokowi.
Pada kesempatan itu, Ibu Noto didampingi oleh anak perempuan, menantu, serta cucunya. Dalam konser Didi Kempot itu mereka duduk di kursi paling depan.
Ternyata pada kesempatan itu, Ibu Noto mendapat undangan khusus dari Didi Kempot.
Dilansir dari Liputan6.com pada Kamis (26/3), Didi Kempot kaget ketika ternyata Ibu Noto meminta lagu Suket Teki yang memang sedang digandrungi anak muda itu.
"Ibu Noto badhe ngersake nopo nggih (Ibu Noto mau request lagu apa)?" tanya Didi Kempot kepada ibunda Jokowi itu.
Aktif Kampanyekan Bebas Narkoba
Selain bermusik, semasa hidupnya, Didi Kempot peduli dengan pemberantasan narkoba di Tanah Air. Dia dipilih Badan Narkotika Nasional (BNN) sebagai Duta Anti Narkoba.
Pria yang sering disebut The God Father of Broken Heart ini menyatakan kesiapannya untuk mengkampanyekan hidup tanpa narkoba.
"Mungkin beliau melihat, sering kali saya manggung akhir-akhir ini di atas podium dan disaksikan banyak anak-anak muda. Tolong Pak Didi sampaikan jauhi narkoba, teman-teman sadarkanlah. Jangan dekati semacam itu, mungkin semacam itu pesan-pesan mereka terhadap saya. Dan insyaallah akan saya bawa ke lapangan di saat saya ada kegiatannya, semacam itu, cara kami seniman mungkin," ujar Didi Kempot saat menyambangi kantor BNN, Cawang, Jakarta Timur, Jumat 14 Februari 2020.
Dia berharap kepada masyarakat, terutama seniman untuk menjauhi narkoba. Sebab hidup tanpa narkoba menjadi prestasi yang luar biasa.
"Berseni tanpa narkoba itu lebih luar biasa," tegasnya.
Advertisement