Pasar Ikan di Semarang Jadi Klaster Baru Penyebaran Virus Corona

Klaster baru penyebaran virus Corona di pasar ikan ini hingga mencapai Pasar Ikan Sayung, Demak.

oleh Rita Ayuningtyas diperbarui 23 Mei 2020, 12:00 WIB
Diterbitkan 23 Mei 2020, 12:00 WIB
Penumpang KRL Commuter Line di Stasiun Bekasi Ikuti Tes Swab PCR
Petugas medis menata sampel penumpang KRL Commuter Line saat tes swab dengan metode polymerase chain reaction (PCR) di Stasiun Bekasi, Selasa, (5/5/2020). Pemkot Bekasi melakukan tes swab secara massal setelah tiga penumpang KRL dari Bogor terdeteksi virus corona. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Pasar Ikan Rejomulyo Semarang atau yang lebih dikenal dengan Pasar Kobong menjadi klaster baru penyebaran virus Corona di Ibu Kota Jawa Tengah itu.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang Abdul Hakam mengatakan, munculnya klaster baru ini berawal dari temuan tiga orang yang dirawat karena positif terinfeksi Corona. Mereka berasal dari pasar tersebut.

"Kemudian ditelusuri dan dilakukan rapid test dua hari lalu," kata Abdul di Semarang, seperti dilansir Antara, Sabtu (23/5/2020).

Hasilnya, kata dia, enam orang dinyatakan reaktif yang kemudian dikarantina di Rumah Dinas Wali Kota Semarang untuk melaksanakan swab test Corona.

Setelah itu, penelusuran klaster tersebut kembali dilakukan dan ditemukan 11 orang lain yang hasilnya reaktif virus dalam rapid test.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah ini:


Sampai ke Pasar Ikan Demak

Dinas Kesehatan Kabupaten Demak, kata Abdul, juga melakukan penelusuran ke Pasar Ikan Sayung, Demak terkait klaster ini. Pada penelusuran itu, lima orang di Pasar Ikan Sayung juga dinyatakan reaktif virus.

"Total ada 26 orang yang berkaitan dengan Pasar Kobong," kata Abdul.

Sementara itu, Gugus Tugas COVID-19 Kota Semarang menutup sementara operasional Pasar Kobong hingga enam hari ke depan.

Penutupan tersebut berkaitan dengan sterilisasi kawasan pasar serta penataan jika nantinya akan buka kembali.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya