Jokowi Saksikan Penyuntikan Uji Klinis Calon Vaksin Covid-19 ke 1.620 Relawan

Jokowi menargetkan uji klinis fase III terhadap kandidat vaksin ini dapat selesai dalam enam bulan.

oleh Lizsa Egeham diperbarui 11 Agu 2020, 13:45 WIB
Diterbitkan 11 Agu 2020, 13:21 WIB
Presiden Joko Widodo atau Jokowi di Bandung, Jawa Barat, Selasa (11/8/2020).
Presiden Joko Widodo atau Jokowi di Bandung, Jawa Barat, Selasa (11/8/2020). (Foto: Biro Pers Sekrerariat Presiden)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyaksikan langsung penyuntikan kandidat vaksin Covid-19 ke 1.620 relawan di Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran Bandung, Jawa Barat, Selasa (11/8/2020). Penyuntikan vaksin tersebut merupakan fase uji klinis tahap III.

"Hari ini saya hadir di Fakultas Kedokteran di Bandung Unpad dalam rangka melihat secara langsung pelaksanaan penyuntikan yang perdana untuk imunisasi, untuk 1.620 relawan," ujar Jokowi saat memberi keterangan pers usai peninjauan yang disiarkan di YouTube Sekretariat Presiden, Selasa.

Jokowi menargetkan uji klinis fase III terhadap kandidat vaksin ini dapat selesai dalam enam bulan. Jika vaksin ini lolos uji klinis tanpa efek samping, diharapkan dapat segera diproduksi massal oleh PT Bio Farma.

"Kita harapkan nanti di bulan Insyaallah di bulan Januari kita sudah bisa memproduksi dan sekaligus juga kalau produksinya sudah siap langsung diberikan vaksinasinya kepada seluruh masyarakat di tanah air," jelas Jokowi.

Adapun vaksin yang disuntikkan kepada 1.620 relawan ini dikembangkan PT Bio Farma bersama perusahaan vaksin asal Tiongkok Sinovac. Uji klinis tahap III sebelum vaksin Covid-19 ini diproduksi besar-besaran merupakan tahapan yang perlu dilalui semua produk farmasi termasuk obat-obatan dan vaksin.

Kerja sama Bio Farma dengan Sinovac terjadi karena memiliki kesamaan platform antara vaksin yang dikembangkan Sinovac dengan kemampuan Bio Farma dalam memproduksinya yaitu inactivated vaccine.

Selain itu, pengalaman Sinovac dalam pengembangan vaksin di tengah pandemi dan memenuhi Pre-qualifikasi WHO. Misalnya, pembuatan vaksin SARS memperkuat keyakinan Bio Farma bersinergi untuk menghasilkan vaksin yang dibutuhkan seluruh dunia tersebut.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Jokowi: Urusan Masker Kita Kerjakan dengan All Out dan Masif

Pemeriksaan Sampel Tes PCR Covid-19 di Labkesda DKI Jakarta
Tim medis menerima sampel Swab Test dari pihak Puskesmas di Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) DKI Jakarta, Selasa (4/8/2020). Labkesda DKI yang berjejaring dengan 47 lab se-Jakarta dalam sehari mampu menguji hampir 10.000 spesimen Covid-19 dengan metode PCR. (merdeka.com/Iqbal Nugroho)

Sebelumnya, Jokowi menekankan pentingnya memakai masker untuk mencegah penyebaran Covid-19. Dia pun meminta agar penggunaan masker di tengah pandemi Covid-19 dilakukan secara all out dan masif.

"Jadi kita harapkan di sini saya sudah menyampaikan dalam 2 minggu ini dibantu oleh TNI-Polri, Gugus Tugas daerah, betul-betul urusan masker ini kita kerjakan dengan all out dan masif," ujar Jokowi saat memberikan pengarahan penanganan Covid-19 di Jawa Barat, Selasa (11/9/2020)

Selain masker, Jokowi mengatakan menjaga jarak, mencuci tangan, menghindari kerumunan juga menjadi kunci agar tak terpapar virus corona. Dia ingin TNI dan Polri dilibatkan untuk membantu agar mendisiplinkan penerapan protokol kesehatan.

"Tentu saja yang berkaitan dengan jaga jarak, cuci tangan, tidak berada dalam kerumunan jumlah banyak, tapi masker menjadi kunci," ucapnya.

Menurut dia, penggunaan masker lebih efektif daripada lockdown atau Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dalam menangani Covid-19. Hal ini seperti yang disampaikan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya