Peraih BJ Habibie Award Sesalkan Perjalanan Pesawat N250 Berakhir di Museum

Pria yang terlibat dalam pembuatan pesawat N250 itu mengungkapkan, jarang sekali hasil penelitian Indonesia berakhir menjadi produk nasional.

oleh Muhammad Ali diperbarui 21 Agu 2020, 20:36 WIB
Diterbitkan 21 Agu 2020, 20:36 WIB
Pesawat N250 dibawa menuju Yogyakarta menggunakan truk trailer. (foto: dokumentasi TNI AU).
Pesawat N250 dibawa menuju Yogyakarta menggunakan truk trailer. (foto: dokumentasi TNI AU).

Liputan6.com, Jakarta Peraih BJ Habibie Technology Award 2017 Ibnu Susilo mengatakan bahwa euforia pengembangan teknologi Indonesia harus didorong menjadi produksi nasional bukan berhenti dan menjadi sejarah lalu masuk museum seperti pesawat terbang N250 Gatotkaca.

"Jadi ada idealisme lalu dedikasi, nanti kita ramai-ramai mungkin membuat sebuah prototipe lalu ada euforia dan biasanya historically akhirnya masuk museum dan salah satunya yang sampai hari ini saya masih nyesek di dada adalah N250 yang hasil karya kita bersama ternyata dimasukkan di museum," kata Ibnu Susilo dalam diskusi virtual oleh Kemenristek/BRIN tentang pesawat dan motor listrik, dipantau dari Jakarta, Jumat.

Pencipta dan perintis produk kendaraan off-road utility digital lokal Formula Indonesia (FIN) Komodo itu mengatakan dalam budaya teknologi Indonesia, banyak hasil penelitian yang dihasilkan perguruan tinggi, lembaga riset atau litbang kementerian berhenti di titik masuk ke museum.

Masih jarang sekali, ujar pria yang terlibat dalam pembuatan pesawat N250 itu, hasil penelitian Indonesia berakhir menjadi produk nasional. Karena itu dia mendorong agar produk-produk seperti kendaraan listrik dan turunannya yang tengah mendapat dukungan dari pemerintah untuk membuat hasil penelitiannya menjadi produk nasional.

Untuk itu pentahapan dan strategi harus dilakukan dan pemerintah harus benar-benar mendukung. Strategi yang besar dibutuhkan karena selain permasalahan teknis terdapat juga isu finansial yang harus menjadi pertimbangan agar produk penelitian bisa diproduksi massal.

"Seharusnya para engineer kita ada di depan, tetapi di Indonesia bukan engineer yang di depan tapi diwarnai oleh lompatan-lompatan secara politis yang akan mengganggu kinerja atau ide-ide seorang engineer," tegas Ibnu yang dikutip dari Antara.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Konsisten Capai Target

Karena itu mantan insinyur di PT Industri Pesawat Terbang Nusantara (IPTN) tersebut, kini bernama PT Dirgantara Indonesia (DI), berpesan agar para pemangku kepentingan untuk selalu konsisten menjaga langkah-langkah dari pencapaian target yang sudah dirancang.

N250 PA01 Gatotkaca yang dirancang oleh Presiden RI ke-2 BJ Habibie telah diserahkan oleh PTDI untuk dipamerkan di Museum Pusat Dirgantara Mandala di Yogyakarta dan rencananya akan diresmikan pada 25 Agustus 2020.

Program N250 Gatotkaca dihentikan ketika krisis ekonomi terjadi pada 1998 silam, begitu pula dengan proses sertifikasi pesawat tersebut. Sejak saat itu, Gatotkaca hanya berdiam di hanggar PTDI sebelum akhirnya diserahkan ke museum.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya