Istana: Tak Ada Reshuffle, Kabinet Indonesia Maju Fokus Kerja

Fadjroel mengatakan, yang diperlukan Indonesia saat ini adalah bekerja cepat, bekerja keras dan bekerja inovatif.

oleh Rinaldo diperbarui 23 Agu 2020, 10:46 WIB
Diterbitkan 23 Agu 2020, 10:46 WIB
Juru Bicara Presiden, Fadjroel Rahman (Liputan6.com/ Novia Harlina)
Juru Bicara Presiden, Fadjroel Rahman (Liputan6.com/ Novia Harlina)

Liputan6.com, Jakarta - Juru bicara Presiden Joko Widodo, Fadjroel Rachman, menegaskan tidak ada rencana presiden untuk merombak atau reshuffle kabinet dan jajaran Kabinet Indonesia Maju yang saat ini sedang fokus bekerja.

"Semua jajaran menteri Kabinet Indonesia Maju sekarang hanya fokus bekerja keras menangani pandemi Covid-19 serta pemulihan dan transformasi ekonomi nasional. Sebab itu, tidak ada rencana reshuffle kabinet," kata Fadjroel di Jakarta, Minggu (23/8/2020).

Fadjroel mengatakan, yang diperlukan Indonesia saat ini adalah bekerja cepat, bekerja keras dan bekerja inovatif.

Dia mengatakan, Presiden Joko Widodo selalu menekankan kecepatan dan inovasi kerja pemerintah dari pusat hingga daerah serta kolaborasi seluruh komponen bangsa agar bisa segera keluar dari krisis kesehatan dan krisis perekonomian.

Sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo, kata Fadjroel, jajaran kabinet diminta tetap fokus bekerja memanfaatkan momentum krisis untuk lompatan kemajuan dalam semua kegiatan di kementerian masing-masing.

"Sekali lagi, tidak ada reshuffle kabinet. Presiden Joko Widodo memerintahkan kepada para menteri agar tetap fokus bekerja, fokus menyelesaikan krisis, dan fokus membajak momentum krisis ini untuk melakukan lompatan kemajuan di segala bidang, melakukan reformasi fundamental sebagai prasyarat Indonesia Maju," jelas Fadjroel seperti dikutip Antara.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Fokus Tangani Pandemi

Sebelumnya, Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno, membantah kabar soal Presiden Joko Widodo atau Jokowi akan melakukan perombakan atau reshuffle kabinet besar-besaran, di tengah pandemi Covid-19 ini.

Dia menegaskan saat ini para menteri dan kepala lembaga tengah fokus menangani krisis akibat pandemi Covid-19.

"Jadi kita semua terkejut dengan rilis yang mengatakan ada 18 menteri yang akan di-reshuffle. Itu tidak benar, karena hari-hari ini kita konsentrasi luar biasa untuk menghadapi krisis kesehatan dan krisis perekonomian," kata Pratikno dalam keterangan pers Sekretariat Presiden, Sabtu (22/8/2020).

Pratikno mengatakan, pemerintah tengah bekerja keras untuk menangani dampak pandemi Covid-19. Hal tersebut sesuai dengan arahan Presiden Jokowi yang meminta jajarannya memanfaatkan momentum krisis untuk lompatan kemajuan.

"Pak Presiden selalu perintahkan kepada menteri untuk fokus bekerja, fokus menyelesaikan krisis, dan fokus membajak momentum krisis ini untuk melakukan lompatan kemajuan di segala bidang," jelas Pratikno.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya