Cegah Banjir dengan Sumur Resapan Bijak Berplastik, Apa Itu?

Upaya mencegah banjir di sejumlah daerah terus dilakukan. Salah satunya dengan adalah dengan sumur resapan bijak berplastik sistem bongkar pasang (knock down).

oleh Liputan6.com diperbarui 25 Okt 2020, 10:17 WIB
Diterbitkan 24 Okt 2020, 17:12 WIB
Pembuatan sumur resapan bijak berplastik sistem bongkar pasang (Foto: Istimewa).
Pembuatan sumur resapan bijak berplastik sistem bongkar pasang (Foto: Istimewa).

Liputan6.com, Jakarta - Upaya mencegah banjir di sejumlah daerah terus dilakukan. Salah satunya dengan adalah dengan sumur resapan bijak berplastik sistem bongkar pasang (knock down). Program ini digagas Danone-AQUA berkolaborasi dengan Institut Pertanian Bogor (IPB) dan Plustik.

Sumur resapan tersebut berfungsi untuk meresapkan air untuk mengembalikan cadangan air tanah, serta mencegah air melaju kencang ke dataran rendah yang berpotensi menjadi penyebab banjir. Sumur resapan Bijak Berplastik terbuat dari plastik non ekonomis, atau jenis plastik dengan nilai ekonomi rendah (low value) seperti kresek hitam, plastik kemasan berlapis banyak (multilayer), popok (diapers) dan lembar kertas aluminium (alumunium foil)

Rektor IPB Arif Satria mengatakan, sumur resapan Bijak Berplastik merupakan produk inovatif yang perlu diketahui oleh semua pihak.

"Bentuk-bentuk kolaborasi lintas sektor untuk menghasilkan produk-produk inovatif yang bisa menyelesaikan dua masalah sekaligus, yaitu sampah kemasan plastik non ekonomis dan juga mengurangi banjir ini perlu terus didorong," ujarnya dalam keterangan tertulis, Sabtu (24/10/2020).

Pemerintah, baik pusat maupun daerah, kata dia, perlu mengetahui dan mengaplikasikan secara luas di kawasan pemukiman masyarakat maupun di daerah hulu sungai.

"Diharapkan, inovasi ini dapat mengurangi risiko banjir yang selama ini selalu menjadi ancaman di saat musim hujan tiba,” ujar Arif Satria.

Vera Galuh Sugijanto, Vice President General Sceretary Danone Indonesia menyatakan, Sumur resapan Bijak Berplastik ditargetkan mampu meresapkan air sebanyak 16 m3 per hari hujan dan konstruksinya mampu menyerap 150 kg sampah plastik non ekonomis.

"Bentuk knock down merupakan perbaikan dari sumur resapan konvensional supaya mampu meresapkan air lebih banyak dengan  konstruksi yang lebih kuat dan tahan lama, serta membuat proses pembuatan dan pemasangannya menjadi lebih praktis," katanya.

Proses pembuatan sumur resapan ini telah diuji secara fisik, mikroplastik, maupun material, melalui laboratorium tersertifikasi untuk memastikan bahwa seluruh bahan yang digunakan tidak memberikan dampak kepada lingkungan ataupun air yang diresapkan, tambah Vera.

"Untuk itu, Inovasi ini diharapkan dapat menjadi salah satu pilihan solusi dan menjawab beberapa tantangan sekaligus yaitu isu pengelolaan plastik non ekonomis dan upaya menampung cadangan air tanah serta mengurangi resiko banjir," sambungnya.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Kolaborasi Positif

Komisaris PT Oriplast Jaya Perkasa Bhima Aries Diyanto berharap respon positif, terutama dari pemerintah terhadap sumur resapan Bijak Berplastik, mengingat model kerjasama banyak pihak adalah langkah efektif mengatasi tantangan dan peluang pengelolaan plastik non ekonomis.

“Upaya-upaya pengendalian pengendalian sampah plastik non ekonomis dan sekaligus konservasi air selama ini menjadi tantangan banyak pihak, baik pemerintah maupun dari kalangan industri. Melalui kolaborasi ini kita dapat menemukan solusi inovatif bersama,” ujar Bhima Aries Diyanto.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya