Komitmen PT INKA Wujudkan Ekosistem Industri Kereta di Banyuwangi

Pembangunan pabrik kereta api di Banyuwangi yang bakal menjadi terbesar di Asia, mendorong PT Industri Kereta Api (INKA) akan mengembangkan ekosistem pendukung industri.

oleh Gilar Ramdhani pada 10 Sep 2020, 07:30 WIB
Diperbarui 10 Sep 2020, 00:44 WIB
Bina Sekolah Kejuruan, PT INKA Bentuk Ekosistem Industri Kereta di Banyuwangi
Bupati Abdullah Azwar Anas bersama Direktur Pengembangan PT. INKA Agung Sedayu. ©Banyuwangi.

Liputan6.com, Jakarta Pembangunan pabrik kereta api di Banyuwangi yang bakal menjadi terbesar di Asia, mendorong PT Industri Kereta Api (INKA) akan mengembangkan ekosistem pendukung industri. Oleh karena itu, PT INKA menggandeng tujuh SMK di Banyuwangi untuk dibina sebagai bagian dari pengembangan ekosistem itu sendiri.

Hal itu diungkapkan Direktur Pengembangan PT. INKA Agung Sedayu saat menyerahkan bantuan corporate social responsibility (CSR) kepada tujuh sekolah kejuruan di Banyuwangi. Penyerahan bantuan tersebut dilakukan oleh Direktur Pengembangan PT. INKA Agung Sedayu disaksikan Bupati Abdullah Azwar Anas di Aula SMKN 1 Glagah, Banyuwangi, Rabu (9/9/2020).

Agung mengatakan, PT. INKA fokus pada pengembangan ekosistem pendukung bagi industri yang akan segera dimulai di Banyuwangi. Sebagai informasi, saat ini PT. INKA tengah menyelesaikan pembangunan pabrik kereta api di Banyuwangi. Pabrik yang berorientasi ekspor dan bakal menjadi terbesar di Asia ini menggandeng perusahaan asal Swiss, Staedtler Rail.

"Kami ingin agar tumbuh ekosistem industri di Banyuwangi. Salah satu caranya dengan membina sekolah-sekolah kejuruan di sekitar sini. Kami ingin agar SMK bisa masuk ke dalam ekosistem industri PT. INKA," ujar Agung.

Proyeksi SDM dari Sekolah Kejuruan

Bentuk Ekosistem Industri Kereta di Banyuwangi, PT INKA Bina 7 Sekolah Kejuruan
©Banyuwangi.

Untuk bisa masuk ke dalam ekosistem, lanjut Agung, PT. INKA melakukan pembinaan pada sekolah secara komprehensif. Mulai melakukan standarisasi SDM, memberikan pengetahuan manajemen manufaktur dan menjaga kualitasnya.

"Karena bekerja sama dengan perusahaan teknologi global yang memiliki standar tinggi, maka ekosistem yang dibentuk juga harus menyesuaikan. Karenanya, kami ingin meningkatkan kualitas SDM untuk bisa masuk ekosistem kami," ujar Agung.

Selain itu, Agung juga berharap sekolah binaan bisa mendukung kebutuhan pabrik ke depan.

"Proyeksi kami, selain untuk memenuhi tenaga kerja di perusahaan, SDM dari SMK bisa memproduksi komponen pendukung untuk kebutuhan industri kereta," imbuhnya.

Bupati Anas Apresiasi Perhatian PT INKA

Bentuk Ekosistem Industri Kereta di Banyuwangi, PT INKA Bina 7 Sekolah Kejuruan
©Banyuwangi.

Sementara itu, Bupati Abdullah Azwar Anas menyambut baik bantuan CSR dari PT. INKA. Anas menyampaikan apresiasinya atas perhatian PT. INKA kepada dunia pendidikan vokasi di Banyuwangi.

"Dukungan PT. INKA terhadap pendidikan vokasi tentunya akan mendukung peningkatan kualitas pendidikan khususnya praktek kerja bagi siswa," ujar Anas.

Anas pun mendukung PT INKA yang ingin ingin membentuk ekosistem industri pendukung. Khususnya yang memberikan kesempatan bagi pelajar sekolah vokasi di Banyuwangi untuk berperan di industri PT. INKA.

"Ini adalah sebuah kesempatan yang sangat baik, karena para siswa bisa mendapatkan transfer knowledge dan teknologi. Harapan kami dengan adanya kesempatan ini membuat siswa daerah semakin semangat untuk meningkatkan kompetensinya," ujar Anas.

Ketujuh sekolah yang mendapat CSR dari PT. INKA adalah sekolah kejuruan binaan PT INKA. Bantuan terdiri atas 35 unit mesin untuk peralatan praktek seperti mobil GEA Komplit, car body, engine, velg, scrap, engine GA dan komputer.

Ketujuh sekolah kejuruan tersebut SMKN 1 Glagah, SMKN Ihya Ulumudin Kec. Singojuruh, SMKN 2 Tegalsari, SMKN 2 Jember, SMKN Kalipuro, SMK Cordova Tegalsari, SMK Muhammadiyah Rogojampi, dan SMKN Nurul Taqwa, Songgon. 

 

(*)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya