Liputan6.com, Jakarta - Jasad Rinaldy Harley Wismanu (RHW), korban mutilasi oleh pasangan kekasih LAS (27) dan DAF (26) telah dimakamkan di kampung halamannya Sleman, Yogyakarta, Senin 21 September 2020.Â
Keputusan untuk memakamkan korban di Sleman, menurut kuasa hukum atas permintaan keluarga, khususnya sang istri.
"Istri almarhum satu dan belum ada anak. Kita makamkan di Kabupaten Sleman, Yogyakarta," kata Rinaldy Saud di Jakarta dilansir Antara.Â
Advertisement
Sebelum jasad RHW ditemukan, oleh kedua pelaku korban terlebih dulu dianiaya hingga dibunuh di Apartemen Pasar Baru Mansion, Jakarta Pusat. Sampai akhirnya polisi menemukan jasadnya di Apartemen Kalibata City, Tower Ebony lt.16, Jakarta Selatan, Rabu, 16 September 2020.
Saat pemeriksaan, DAF dan LAS mengaku melalukan aksinya lantaran didorong kebutuhan ekonomi.Â
Untuk mengungkap motif sebenarnya dari kedua pelaku, polisi bahkan sempat melibatkan psikiater. Peran psikiater dalam kasus ini bukan untuk melihat kesehatan jiwa dan mental pelaku, tapi untuk menggali motivasi DAF (26) dan LAS (27) membunuh dan memutilasi korbannya.
"Hasil pemeriksaan selama ini tidak ada masalah dengan jiwanya. Perbuatannya ini sudah direncanakan artinya dia mampu mempertanggungjawabkan," jelas Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Pol Tubagus Ade Hidayat, Sabtu, 19 September kemarin.
Namun, belum lama, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus menerangkan, pihaknya akan kembali memeriksa kejiwaan para tersangka.Â
Berikut sejumlah perkembangan terbaru dari kasus mutilasi di Apartemen Kalibata City:Â
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Libatkan Psikiater
Yusri mengungkap bahwa pihaknya akan memeriksa kejiwaan para tersangka yang memutilasi tubuh RHW, yang mayatnya ditemukan di Apartemen Kalibata City.
"Kita masih fokus di penyidikan terhadap kedua tersangka. Tetapi nanti kita rencanakan kita laksanakan pemeriksaan psikiater, khususnya pada tersangka DAF," ujar Yusri di Jakarta, Senin, 21 September 2020.
Apalagi, lanjut Yusri, DAF ini setelah memutilasi korban, dirinya dengan santai bermain game online di gawainya.
"Bahkan si DAF masih sempat dia menunggu LAS ini tidur, sempat bermain game online. Itu pengakuan dia, nah itulah sampai tanggal 14 (September), kemudian diantar koper kedua bersama ransel di daerah Kalibata," jelasnya.
Advertisement
Didorong Kebutuhan Ekonomi
Sebelumnya, kepada polisi keduanya mengaku tega melakukan mutilasi terhadap jasad korban lantaran didorong kebutuhan ekonomi.
LAS, bahkan kata Yusi sempat tidak makan selama beberapa hari karena saking tidak adanya pemasukan.
"LAS sempat mengajar les untuk mahasiswa suatu perguruan, karena dia ahli dalam kimia ya. Kemudian juga dia mengakui juga sudah beberapa hari tidak makan sehingga timbul niatan untuk melakukan pemerasan," beber Yusri.
DAF sudah Punya Istri
Yusri menjelaskan, awalnya para tersangka hanya hendak menguasi barang milik korban.
"Awalnya adalah pemerasan pada korban-korban, kemudian mencari yang terdekat adalah korban yang jadi korban mutilasi ini," tuturnya.Â
Yusri mengungkap, kedua tersangka pasangan kumpul kebo ini memang sudah tinggal bareng sekos. Hal itu lantaran DAF yang sudah memiliki seorang istri.
"Disampaikan saudari LAS dan DAF sebagai tersangka, kan memang mereka tinggal sama-sama dalam satu kos. Karena DAF ini sebenarnya sudah memiliki keluarga, tetapi sempat pecah dengan kehadiran LAS ini. Mereka tinggal dalam kos. Terdesak ekonomi untuk membayar kos dan kehidupan sehari-hari. Karena yang bekerja itu adalah LAS sebenarnya," beber Yusri.
Advertisement