Liputan6.com, Jakarta Presiden Jokowi mengatakan bahwa vaksin virus corona (Covid-19) akan tersedia akhir 2020 atau awal 2021. Menurut dia, vaksin akan disuntikkan ke 170 juta hingga 180 juta penduduk di Indonesia.
Hal ini disampaikan Jokowi saat memberikan Bantuan Modal Kerja kepada para pedagang kecil di Halaman Istana Merdeka Jakarta, Rabu (30/9/2020).
Baca Juga
"Insyaallah akhir tahun atau awal tahun depan vaksinnya sudah bisa disuntikkan. Artinya situasi sudah bisa normal kembali, tapi yang disuntik kurang lebih 170 - 180 juta. Butuh berapa bulan, juga ini memerlukan kerja keras kita semua," kata Jokowi.
Advertisement
Dia memahami bahwa pandemi corona membawa dampak negatif bagi perekonomian masyarakat. Jokowi menjelaskan kondisi ini bukan hanya dialami pengusaha mikro kecil, namun juga menengah dan besar.
Untuk itu, Jokowi meminta para pedagang kecil dan mikro bertahan di tengah pandemi dan tak menutup usaha. Jokowi menilai apabila kondisi sudah kembali normal, akan lebih sulit nantinya membuka usaha baru.
"Usahakan harus bertahan seperti yang saya sampaikan vaksin bisa disuntikkan," ucap dia
Adapun bantuan modal kerja yang diberikan ke masing-masing pedagang sebesar Rp 2,4 juta. Bantuan ini sebagai tambahan modal bagi pedagang kecil yang terdampak akibat pandemi Covid-19.
"Kita harapkan dengan tambahan bantuan modal kerja ini, Bapak Ibu bisa bertahan, jangan sampai ada yang tutup," ujar Jokowi.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Beri Target 6 bulan
Seperti diketahui, Indonesia bekerja sama dengan perusahaan asal China, Sinovac untuk mengembangkan vaksin Covid-19. Vaksin ini susah memasuki tahap uji klinis fase III sebelum diproduksi besar-besaran.
Jokowi berharap uji klinis tersebut dapat selesai dalam waktu enam bulan. Dengan begitu, vaksin corona dapat dapat segera diproduksi dan disuntikkan ke masyarakat pada Januari 2021.
Selain Sinovac, Indonesia juga bekerja sama dengan perusahaan medis, G42 yang berpusat di Uni Emirat Arab. Vaksin dari G42 tengah menjalani uji klinis tahap ketiga di Uni Emirat Arab.
Di sisi lain, pemerintah juga tengah mengembangkan vaksin buatan dalam negeri yang dinamai vaksin merah putih. Vaksin ini diperkirakan rampung pada pertengahan 2021.
Sejumlah lembaga yang terlibat dalam pengembangan vaksin tersebut antara lain, Lembaga Biologi Molukuler Eijkman, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia. Kemudian, Badan Pengawas Obat dan Makanan, Kemeterian Riset dan Teknologi, serta sejumlah universitas.
Advertisement