Liputan6.com, Jakarta Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria angkat bicara mengenai kritikan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri mengenai kota Jakarta beberapa waktu lalu.
Menurut dia, Pemprov DKI selalu bersikap terbuka menerima kritik dan komentar mengenai penataan di Ibu Kota. Sebab sebuah kritikan memang dibutuhkan untuk memperbaiki kekurangan yang ada.
Baca Juga
"Jadi saran masukan kritik dari Bu Megawati itu sangat berarti bagi kami untuk terus meningkatkan. Alhamdulillah dalam tiga tahun ini kita dapat WTP dari itu suatu prestasi yang luar biasa," kata Riza di Balaikota, Jakarta Pusat, Jumat (13/11/2020).
Advertisement
Selain itu, dia juga menyatakan di DKI Jakarta telah menerima penghargaan terkait pengelolaan transportasi secara dua tahun berturut-turut. Lalu, ada pula aplikasi smart city yang mempermudah jajarannya untuk menerima perbaikan dari usulan masyarakat.
"Iya pernyataan Ibu Megawati sangat baik bagi kami dalam rangka memotivasi menginspirasi memberikan satu tendensi bagi kami agar berbuat lebih baik lagi ke masyarakat," jelasnya.
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Kritik DKI Jakarta
Sebelumnya, Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri menyentil Pemprov DKI Jakarta terkait kondisi Ibu Kota yang semestinya bisa menjadi "Kota Mahasiswa" atau "City of Intellect" jika ditata dengan baik.
Menurutnya, para kepala daerah itu bisa membangun kotanya menjadi city of intelectual karena mereka selalu diajarkan di partai, bagaimana harus menjadi pemimpin yang memperjuangkan rakyat.
"Saya bilang ke Hendi (sapaan Hendrar Prihadi), ketika saya rekomendasi, tugasmu cuma satu, bikin Kota Semarang jadi bagus seperti kriteria disampaikan Pak Hafid Abbas tadi," ujar Megawati.
"Sama juga sama Rudy di Solo. Saya tugasi, tolong bikin rakyat di Solo nyaman. Saya dengar universitas di sana ini juga buka bagian boga. Bayangkan Kota Solo itu makanannya enak-enak. Saya pernah diajak kawan saya, mau salat subuh, kembali salat subuh lagi, untuk wisata kuliner. Rasanya enak dan murah meriah. Tapi intinya, kenapa Solo bisa demikian? Karena pemimpinnya mengerti dan mendalami kebutuhan rakyatnya," lanjut dia.
Megawati justru menyayangkan Kampus UNJ di Rawamangun, Jakarta, belum masuk kategori city of intellect atau kota mahasiwa. Padahal, prasasti yang pertama kali menyampaikan visi itu justru berada di sana.
"Sayang kan kalau Rawamangun belum berhasil jadi city of intellect. Jadi para akademisi, saya mohon sangat, secara akademis kita melihat kita ini tujuannya mau kemana," kata Megawati.
Advertisement