Liputan6.com, Jakarta Menteri Agama Fachrul Razi mengakui bahwa pembelajaran tatap muka saat ini masih yang paling efektif diterapkan karena tidak semua wilayah siap melaksanakan pembelajaran jarak jauh.
"Kita akui ternyata kondisi pembelajaran tatap muka di kelas masih jadi pilihan yang paling efektif, karena masih terjadi ketimpangan dalam hal kesiapan di infrastruktur dan IT, silabus dan juga kesiapan budaya serta literasi digital guru dalam menjalankan pembelajaran jarak jauh di mas pandemi," kata Menag di Jakarta, Jumat (20/11/2020).
Hal itu disampaikan Menag dalam pengumuman keputusan bersama panduan penyelenggaraan pembelajaran pada semester genap tahun ajaran dan tahun akademik 2020/2021 dimasa pandemi COVID-19 yang dilaksanakan secara daring.
Advertisement
Menag mengaku merasakan kesedihan dan kerinduan yang amat dalam anak-anak, mahasiswa, guru serta dosen untuk kembali ke madrasah, sekolah dan kampus.
"Saya tidak dapat memungkiri adanya kebutuhan pembelajaran tatap muka terutama dari peserta didik yang mengalami kendala dalam melaksanakan belajar dari rumah," tambah dia seperti dikutip dari Antara.
Karena itu ia menyambut sangat baik pengumuman Surat Keputusan Bersama (SKB) empat menteri serta sepenuhnya menyetujui dan mendukung pengumuman tersebut.
"Kita berdoa agar pandemi segera berlalu, anak-anak dapat kembali belajar di kelas dan bermain di lapangan bersama teman-temannya dengan tetap riang gembira dan sehat," ujar Fachrul Razi.
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Kesehatan Jadi Prioritas
Namun ia juga menegaskan bahwa kegiatan pembelajaran dimasa pandemi harus dilaksanakan dengan menempatkan aspek kesehatan, keselamatan dan keamanan siswa sebagai aspek prioritas yang perlu diperhatikan dan harus dijunjung tinggi.
Ia juga mengingatkan bahwa meski kembali belajar di sekolah, bukan berarti keadaan sudah normal, pandemi masih berlangsung karena itu protokol kesehatan harus diterapkan dengan sebaik-baiknya.
Advertisement