Jokowi: Lockdown Satu Provinsi dan Kota, Ekonomi Jatuh

Jokowi mengingatkan kepala daerah untuk berhati-hati untuk menerapkan lockdown atau karantina wilayah untuk menangani Covid-19.

oleh Lizsa Egeham diperbarui 11 Feb 2021, 14:03 WIB
Diterbitkan 11 Feb 2021, 14:03 WIB
Presiden Joko Widodo (Jokowi) Terima Vaksin COVID-19 Pertama
Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan keterangan pers usai pelaksanaan vaksinasi COVID-19 perdana pada Rabu, 13 Januari 2021. (Dok Humas Sekretariat Kabinet)

Liputan6.com, Jakarta Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengingatkan kepala daerah untuk berhati-hati untuk menerapkan lockdown atau karantina wilayah untuk menangani Covid-19. Menurut dia, ekonomi bisa jatuh jika tidak hati-hati.

Hal ini disampaikan Jokowi memberikan sambutan dalam Peresmian Pembukaan Musyawarah Nasional VI Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia di Istana Negara Jakarta, Kamis (11/2/2021).

"Tidak bisa lagi satu kota langsung di lockdown. Melihat proses-proses yang dilakukan negara lain me-lockdown seluruh negara, me-lockdown satu provinsi, satu kota, ekonomi jatuh. Jadi hati-hati mengenai ini," kata Jokowi dalam tayangan di Youtube Sekretariat Presiden.

Dia mengungkapkan, sebaiknya kepala daerah menerapkan mikro lockdown dengan skala kecil apabila memang ingin mengambil kebijakan karantina wilayah. Misalnya, hanya menutup satu desa, kelurahan, dan RT/RW.

"Jadi tidak merusak pertumbuhan ekonomi, tidak merusak kegiatan ekonomi masyarakat karena yang kita lockdown adalah dalam skala-skala kelurahan, RW, RT," ungkap Jokowi.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Banyak Keliru

 

Jokowi menyebut, banyak kepala daerah yang keliru dengan konsep lockdown. Sebab, kepala daerah langsung ingin melakukan lockdown sekota padahal hanya satu orang dalam satu RT yang terpapar virus corona.

"Jangan sampai yang terkena virus hanya satu orang dalam satu RT yang di lockdown seluruh kota. Jangan sampai yang terkena virus misalnya 1 Kelurahan yang di Lockdown seluruh kota. Untuk apa?" kata dia.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya