Pelaku Teror Mabes Polri Sering Keluar Rumah dan Ganti Nomor HP

Pelaku teror Mabes Polri, ZA (25) disebut sering berganti nomor kontak telepon. Hal ini membuatnya sulit dihubungi, bahkan keluarganya sendiri.

oleh Liputan6.com diperbarui 02 Apr 2021, 06:53 WIB
Diterbitkan 02 Apr 2021, 06:52 WIB
Suasana Mabes Polri Jakarta Usai Baku Tembak
Polisi bersenjata lengkap melakukan penjagaan di sekitar kawasan Mabes Polri Jakarta, Rabu (31/3/2021). Seorang terduga teroris diduga berupaya melakukan penyerangan ke area Mabes Polri hingga aksi baku tembak dengan polisi pun sempat terjadi. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Pelaku teror Mabes Polri, ZA (25) disebut sering berganti nomor kontak telepon. Hal ini membuatnya sulit dihubungi, bahkan keluarganya sendiri.

Ketua RT tempat tinggal teroris Mabes Polri itu, Kusdi mendapatkan info tersebut dari keluarga.

"Tapi keluarganya sendiri itu enggak ada (nomor Zakia) gonta ganti. Nomor HP Zakia ini gonta ganti," kata Kusdi ketika ditemui wartawan, Jakarta, Kamis 1 April 2021.

Dia mengatakan, selama ini, ZA lah yang menghubungi keluarganya terlebih dulu karena tak pernah punya nomor telepon tetap.

"Ke keluarganya. Kakaknya nanya (nomornya) enggak ada. Ngelacak nomor HP pelaku ini enggak pernah ketemu, enggak tahu. Kalau Zakiah ngontak saudaranya bisa," ujar Kusdi.

Terlebih, lanjut dia, ZA merupakan sosok yang tertutup. Dia jarang berinteraksi dengan warga sekitar, karena terlalu sering berada di luar rumah.

"Saya dan tetangga enggak pernah lihat. Tertutup lah, dia tertutup," lanjut dia soal pelaku teror di Mabes Polri.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Surat Wasiat

Sebelumnya, Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo menyebut, teroris yang terobos Mabes Polri tersebut meninggalkan surat wasiat dan pamit kepada keluarga sebelum beraksi.

"Kita temukan juga saat penggeladahan di rumahnya surat wasiat dan ada kata-kata di WA grup keluarga bahwa yang bersangkutan akan pamit," kata Listyo di Bareskrim Polri, Jakarta, Rabu (31/3/2021).

Listyo sudah memerintahkan Densus 88 Antiteror untuk mendalami jaringan teroris tersebut. Dia ingin jaringan teroris diusut tuntas.

"Jadi saya sudah perintahkan kepada Kadensus untuk mendalami dan mengusut terhadap kemungkinan ada kelompok jaringan terkait tersangka ini," ucap Listyo.

 

 

Reporter: Bachtiarudin Alam

Sumber: Merdeka

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya