Liputan6.com, Jakarta - Hujan dengan intensitas tinggi membuat wilayah Kabupaten Dompu dan Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB) banjir.
Banjir tersebut terjadi usai hujan yang turun sejak Jumat, 2 April pagi hingga malam hari bahkan sampai Sabtu, 3 April 2021.
Baca Juga
Beberapa kecamatan di dua kabupaten tersebut terendam banjir akibat luapan beberapa sungai.
Advertisement
Akibat rendaman banjir tersebut, diperkirakan belasan ribu rumah di dua daerah bertetangga ikut terdampak.
Menurut Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Raditya Jati, pada Sabtu, 3 April 2021, hujan deras yang turun selama sekitar 9 jam, mengakibatkan banjir dan membuat 4 bendungan meluap tak mampu menahan debit air.
"Hujan yang turun selama kurang lebih 9 jam pada Sabtu, di seluruh wilayah Kabupaten Bima menyebabkan bendungan yang ada di 4 Kecamatan meluap sehingga menggenangi persawahan dan perumahan warga," ujar Jati dalam keterangannya, Minggu (4/4/2021).
Jati mengatakan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) NTB terus berkoordinasi dengan BPBD Kabupaten Bima memberikan bantuan logistik kepada warga terdampak banjir di 29 desa di Kabupaten Bima tersebut.
Berikut 5 hal terkait banjir yang melanda Kabupaten Dompu dan Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB) dihimpun Liputan6.com:
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Belasan Ribu Rumah dan Ratusan Hektare Tanaman Padi Terdampak
Masyarakat di Kabupaten Dompu dan Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat mengalami hari buruk. Beberapa Kecamatan di dua Kabupaten tersebut direndam banjir setinggi leher orang dewasa akibat luapan beberapa sungai.
Banjir disebabkan intensitas hujan tinggi yang terjadi dari pagi hingga malam Jumat malam, 2 April 2021.
Akibat rendaman banjir tersebut, diperkirakan belasan ribu rumah di dua daerah bertetangga ikut terdampak.
Selain itu, masyarakat mengalami kerugian material lainnya karena ratusan hektar tanaman padi terancam gagal panen.
Ratusan ton jagung juga terdampak rendaman air dan sebagian hanyut terbawa arus banjir saat dijemur di lapangan.
Belum lagi hewan ternak tersapu banjir. Bahkan ada satu jembatan terputus di Desa Dena, Kecamatan Madapangga, Kabupaten Bima.
Â
Advertisement
4 Bendungan di Bima Meluap
Hujan dengan intensitas tinggi terjadi di Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB) pada, Sabtu, 3 April 2021.
Hujan deras yang turun selama sekitar 9 jam tersebut, mengakibatkan banjir dan membuat empat bendungan meluap tak mampu menahan debit air.
"Hujan yang turun selama kurang lebih 9 jam pada Sabtu, di seluruh wilayah Kabupaten Bima menyebabkan bendungan yang ada di 4 Kecamatan meluap sehingga menggenangi persawahan dan perumahan warga," ujar Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Raditya Jati dalam keterangannya, Minggu (4/4/2021).
Â
2 Orang Meninggal Dunia
Raditya Jati menyebut, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) NTB terus berkoordinasi dengan BPBD Kabupaten Bima memberikan bantuan logistik kepada warga terdampak banjir di 29 desa di Kabupaten Bima tersebut
Tercatat wilayah yang terdampak banjir adalah Kecamatan Madapangga, Kecamatan Bolo, Kecamatan Woha, dan Kecamatan Monta, Kabupaten Bima, NTB. Banjir terjadi mulai pukul 15.00 Wita dengan ketinggian air mencapai 2 meter.
"BPBD Bima melaporkan 2 warganya meninggal dunia akibat kejadian tersebut," kata Jati.
Â
Advertisement
Ribuan KK Terdampak
Menurut Raditya Jati, ada ribuan Kartu Keluarga (KK) dan puluhan ribu jiwa terdampak banjir di Kabupaten Bima.
"Tercatat kurang lebih 9.245 KK atau 27.808 jiwa terdampak. Jumlah warga yang mengungsi ke rumah kerabat dan lokasi lainnya masih dalam pendataan BPBD Bima," kata dia.
Selain korban jiwa, sekitar 9.245 unit rumah warga terendam, 12 di antaranya rusak. 4 jembatan terputus, 294 hektare lahan pertanian dan 25 hektar lahan perikanan warga ikut terdampak.
Â
BPBD Terus Kirim Bantuan
Menurut Jati, BPBD Bima berkoordinasi dengan pihak Kecamatan dan Desa terdampak untuk menurunkan personil dan melakukan penanganan usai kejadian banjir tersebut.
BPBD setempat telah mengirimkan perahu karet, tenda, dan logistik sebagai bantuan awal.
"Kondisi saat ini dilaporkan banjir sudah berangsur surut meski hujan masih berlangsung. BPBD setempat juga berkoordinasi dengan BMKG untuk mengantisipasi perkembangan cuaca di wilayah tersebut," jelas Raditya Jati.
Advertisement