Bencana di NTT-NTB, Ibas Instruksikan Anggota Dewan Demokrat Bantu Korban

Ketua Fraksi Partai Demokrat di DPR RI Edhie Baskoro Yudhoyono atau Ibas menyampaikan duka atas musibah bencana yang terjadi di Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Nusa Tenggara Timur (NTT).

oleh Delvira Hutabarat diperbarui 05 Apr 2021, 17:09 WIB
Diterbitkan 05 Apr 2021, 17:07 WIB
Banjir bandang terjadi di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Banjir bandang terjadi di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT). (dokumentasi BNPB)

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Fraksi Partai Demokrat di DPR RI Edhie Baskoro Yudhoyono atau Ibas menyampaikan duka atas musibah bencana yang terjadi di Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Nusa Tenggara Timur (NTT). Dia menginstruksikan anggota dewan di fraksinya sigap membantu masyarakat yang terkena bencana banjir dan bencana lainnya tersebut.

"Tentu kami prihatin dan menyampaikan duka atas bencana ini. Dan saya tegaskan kepada kawan-kawan di Fraksi Partai Demokrat, ayo kita langsung singsingkan lengan, bantu warga yang kesulitan," kata Edhie Baskoro Yudhoyono dalam keterangannya, Senin (5/4/2021).

Menurut dia, perintah membantu korban bukan instruksi baru bagi para anggota dewan di Demokrat. Dalam setiap peristiwa, khususnya saat terjadi bencana yang membuat masyarakat sulit, para kader Demokrat selalu diminta sigap dan segera hadir meringankan beban.

"Pakem atau kebiasaan kita memang demikian. Tanggap bencana, hadir. Semampu kita, segera berikan bantuan. Lalu pantau perkembangan dan upayakan bantuan-bantuan yang diperlukan warga selanjutnya. Setelah atau bersamaan dengan itu, kita juga tetap menyampaikan soal-soal yang terkait dengan antisipasi juga upaya-upaya pemerintah mencegah. Setidaknya, tentang bagaimana mengantisipasi dampak serius dari sebuah bencana," kata dia.

Untuk meringankan beban para korban, Ibas meminta para anggota FPD memberikan bantuan langsung atau aksi nyata, khususnya mereka yang berasal dari dapil NTT dan NTB.

"Selain itu, kami juga meminta teman-teman di Komisi VIII mendorong pemerintah agar segera bertindak. Dalam bencana seperti ini, tanggap darurat memiliki peran penting. Karena banyak korban yang kebutuhannya memang sangat mendesak," kata Ibas.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:


BNPB: 68 Orang Meninggal, 70 Hilang Akibat Bencana di NTT

Kondisi Lembata NTT usai Terjangan Banjir Bandang
Orang-orang berjalan di tengah puing-puing di sebuah desa yang terkena banjir di Ile Ape, di Pulau Lembata, provinsi Nusa Tenggara Timur, Minggu (4/5/2021). sejumlah ruas jalan dan jembatan rusak akibat banjir bandang tersebut. . (AP Photo/Ricko Wawo)

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan, korban meninggal akibat banjir bandang dan bencana lainnya di sejumlah wilayah di Nusa Tenggara Timur (NTT) pada Minggu dini hari 4 April 2021 mencapai 68 orang.

Kepala Pusat Data dan Informasi Kebencanaan BNPB Raditya Jati mengatakan 68 korban jiwa tersebar di empat kabupaten di NTT.

"Korban jiwa saat ini terdata 68 orang meninggal dunia dan angka ini masih sangat dinamis karena masih berlangsung pendataan di lapangan," ucap Raditya, Senin (5/4/2021).

Sebaran korban jiwa dari bencana banjir bandang dan bencana lainnya yaitu; Kabupaten Flores Timur 44 orang meninggal dunia, Kabupaten Lembata 11 orang meninggal dunia, Kabupaten Ende 2 orang meninggal dunia, dan Kabupaten Alor 11 orang meninggal dunia.

Akibat bencana alam ini pula, total 15 orang mengalami luka-luka, 70 orang hilang, dan 938 kepala keluarga atau 2.655 jiwa terdampak.

Raditya juga menyampaikan, kerugian materil dari bencana banjir bandang dan bencana lainnya di NTT yaitu, 25 unit rumah rusak berat, 114 unit rumah rusak sedang, 17 unit rumah hanyut, 60 unit rumah terendam, 743 unit rumah terdampak, 40 titik akses jalan tertutup pohon tumbang, 5 jembatan putus, 1 unit fasum terdampak, dan 1 unit kapal tenggelam.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya