Liputan6.com, Jakarta - PT Pertamina Patra Niaga, Sub Holding Commercial & Trading PT Pertamina (Persero), memberikan apresiasi dan penghargaan kepada Tim Polair Kabarhakam menggagalkan upaya tindak pencurian Bahan Bakar Minyak (BBM) di Fuel Terminal (FT) Tuban, Maret Silam. Kesigapan ini berhasil menghentikan modus operandi pencurian BBM sebagai bentuk kejahatan yang berdampak pada kerugian negara.
Kesigapan Tim Polair Kabarhakam Polri ditunjukkan dalam Operasi Tangkap Tangan (OTT) pelaku tindak pencurian BBM yang terjadi di Fuel Terminal Tuban pada hari Minggu (14/3) yang lalu, pukul 00.30 WIB. Tersangka pelaku tindak pencurian 2 orang sudah diamankan oleh Polai dan 4 orang lainnya masih dalam tahap pencarian.
Dalam OTT tersebut, pihak tim Polair menyita barang bukti berupa kapal MT Putra Harapan yang digunakan untuk menampung BBM jenis Solar sebanyak 21.517 Liter, 1 unit katrol untuk pipa atau selang hose single point mooring (SPM), mulut pipa buatan yang berfungsi untuk menyambungkan selang dari MT Putra Harapan ke ujung pipa hose SPM, 2 unit selang pipa spiral ukuran 6 inch sepanjang 10 meter, dan 2 unit handphone.
Advertisement
Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga, Sub Holding Commercial and Trading Pertamina (Persero), Putut Andriatno mengatakan bahwa pengungkapan kasus tersebut setidaknya telah menyelamatkan asset milik negara dari tindak pidana pencurian, sehingga dari keseluruhan total barang bukti sebanyak 21.517 liter bbm jenis solar dapat diselamatkan.
“Dengan kejadian ini, Tim Polair Kabarhakam Polri yang dipimpin oleh Direktur Polair Kabarhakam Brigjen Pol Mohammad Yassin telah menyelamatkan potensi kerugian negara sebanyak 400.000 liter solar bersubsidi di dalam SPM tersebut yang saat itu tidak berhasil seluruhnya di dapatkan oleh pelaku. Hal ini menunjukkan peran penting Polair Baharkam Polri sebagai salah satu stakeholder utama Pertamina dalam melaksanakan tugas memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat, dan menegakan hukum di perairan serta pelayanan kepada masyarakat” jelas Putut.
Dalam penjelasan Direktur Polair Kabarhakam Brigjen Pol Mohammad Yassin dan Pjs. Kasubdit Gatkum (Penegakan Hukum) Kombes Pol Yuldi Yusman mengemukakan bahwa, modus kegiatan pencurian tersebut sudah direncanakan sebelumnya. Tim Polair Polri dijelaskan telah mengikuti gerak gerik kegiatan para tersangka selama kurang lebih 2 bulan, dan akhirnya dapat dilakukan OTT dan menggagalkan potensi kerugian pada negara.
Menurut Putut, adanya kejadian ini saat itu tidak mengganggu distribusi BBM di wilayah layanan FT Tuban dan kegiatan operasional tetap dapat berjalan normal. Pertamina juga menjamin akan tetap berkomitmen penuh menyalurkan energi bagi masyarakat.
"Ke depannya kami juga berharap peran aktif instansi dan masyarakat untuk turut serta mendukung operasional pelayanan Pertamina dengan cara menghubungi Pertamina Call Center di nomor 135, jika menemukan indikasi penyimpangan BBM/LPG dilapangan," pungkas Putut.