Survei LSI: 33,6 % Masyarakat Merasa Kecil Kemungkinan Tertular Covid-19

Lembaga Survei Indonesia (LSI) merilis hasil penelitiannya, yang salah satunya membuat pandangan masyarakat terkait akan cara pandang bisa tertular Covid-19.

oleh Yopi Makdori diperbarui 18 Jul 2021, 16:45 WIB
Diterbitkan 18 Jul 2021, 16:45 WIB
FOTO: Varian Baru COVID-19 Ditemukan di Indonesia
Aktivitas petugas di Rumah Karantina COVID-19 Hotel Yasmin, Curug, Kabupaten Tangerang, Banten, Kamis (17/6/2021). Variant of concern (VOC) diyakini menular lebih cepat hingga memperberat gejala COVID-19. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta Lembaga Survei Indonesia (LSI) merilis hasil penelitiannya, yang salah satunya membuat pandangan masyarakat terkait akan cara pandang bisa tertular Covid-19.

Direktur Eksekutif LSI Djayadi Hanan mengatakan, sebanyak 33,6 persen dari responden, merasa yakin kecil kemungkinan tertular virus Covid-19.

"Masih banyak yang merasa bahwa dia memiliki sedikit kemungkinan untuk tertular Covid, 33,6 persen. (Sementara) 40,5 persen merasa sangat khawatir tertular Covid," kata Djayadi dalam rilis surveinya secara daring, Minggu (18/7/2021).

Adapun sebanyak 4,4 persen memilih tidak tahu atau tidak jawab.

Menurut Djayadi fenomena ini amat menarik untuk didalami lebih jauh. Pasalnya di saat pandemi Covid-19 hampir satu setengah tahun berlalu, masih ada masyarakat yang percaya diri tidak bakal terkena Corona.

Hal ini, lanjut dia, juga akan berpengaruh dengan ketaatan masyarakat dengan protokol kesehatan.

"Apakah ini juga terkait dengan kepatuhan masyarakat atau kemauan masyarakat untuk mematuhi protokol kesehatan atau kebijakan-kebijakan lainnya," kata Djayadi.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Survei LSI

Djayadi mengatakan, survei itu dilakukan pada 20-25 Juni 2021 dengan mewawancarai responden melalui telepon. Responden, kata Djayadi adalah mereka yang telah terpilih secara acak berdasarkan survei nasional yang dilakukan LSI sejak tiga tahun terakhir.

"Ada 7.477 responden yang kami telepon dan yang berhasil diwawancarai itu ada 1.200 responden," jelasnya.

Ia memastikan bahwa sampel survei terdistribusikan secara proporsional mulai dari segi gender, wilayah, usia, agama, dan juga etnis.

"Mungkin ada beberapa yang kurang proporsional karena survei melalui telepon misalnya soal tingkat pendidikan dan lainnya. Tapi secara umum sampel ini menggambarkan karakteristik populasi secara nasional," pungkasnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya