Jokowi: Gas dan Rem Harus Dilakukan Dinamis Sesuai Perkembangan Covid-19

Menurut Jokowi, pengaturan pembatasan aktivitas dan mobilitas masyarakat juga menyesuaikan data-data Covid-19 di hari-hari terakhir.

oleh Lizsa Egeham diperbarui 02 Agu 2021, 20:22 WIB
Diterbitkan 02 Agu 2021, 20:22 WIB
Presiden Joko Widodo (Jokowi)
Presiden Joko Widodo (Jokowi). (Biro Pers, Media dan Informasi (BPMI) Sekretariat Presiden)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi menekankan bahwa kebijakan penanganan Covid-19 yang diambil pemerintah dilakukan secara dinamis sesuai dengan situasi dan kondisi di hari-hari terakhir. Oleh sebab itu, kebijakan pemerintah sering berubah.

"Gas dan rem harus dilakukan secara dinamis sesuai dengan perkembangan Covid-19 di hari-hari terakhir. Kita tidak bisa membuat kebijakan yang sama dalam durasi yang panjang," jelas Jokowi dalam konferensi pers, Senin (2/8/2021).

Menurut dia, pengaturan pembatasan aktivitas dan mobilitas masyarakat juga menyesuaikan data-data Covid-19 di hari-hari terakhir. Hal ini pilihan kebijakan pemerintah tepat baik untuk kesehatan maupun perekonomian.

"Dalam situasi apa pun, kedisiplinan dalam melaksanakan protokol kesehatan adalah kunci bagi kesehatan dan mata pencaharian masyarakat," ujarnya.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Bertumpu pada 3 Pilar

Jokowi menyampaikan bahwa kebijakan dalam penanganan pandemi Covid-19 akan bertumpu pada 3 pilar utama. Pertama, percepatan vaksinasi khususnya, di wilayah-wilayah yang menjadi pusat mobilitas dan kegiatan ekonomi.

Kedua, penerapan 3M (memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak) yang masif di seluruh komponen masyarakat. Ketiga, kegiatan testing, tracing, isolasi dan treatment secara masif.

"Termasuk menjaga BOR (keterisian tempat tidur), penambahan fasilitas isolasi terpusat, serta menjamin ketersediaan pasukan obat-obataan dan oksigen," kata Jokowi.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya