Liputan6.com, Jakarta Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengapresiasi inisiatif youtuber muda Doni Salmanan yang berbagi 3.000 paket sembako kepada warga wilayah Bandung raya.
Secara simbolis pembagian sembako dilakukan di Kota Baru Parahyangan, Padarangan, Kabupaten Bandung Barat, Selasa (3/8).
Baca Juga
Menurut Kang Emil, akrab disapa dalam situasi seperti ini. Siapapun yang memang memiliki kelebihan dalam rezeki dapat membela negara dengan membantu meringankan beban warga lainnya yang terdampak pandemi COVID-19.
Advertisement
“Karena bansos ini terus bergulir sehingga kami berharap siapapun dalam keluangan rezekinya diharapkan membantu sesama, salah satunya dengan membantu sembako atau hal-hal lain,” ujarnya.
Ia menilai apa yang dilakukan youtuber muda ini dengan rezeki berlebih yang didapat dari karya kreatif dapat menjadi contoh generasi sebaya. Sebab di masa sulit masih memikirkan membantu sesama selama penerapan PPKM.
“Masih muda diberikan rezeki tapi tidak untuk diri sendiri melainkan dibagikan ke masyarakat yang lagi kesusahan selama PPKM ini,” katanya.
“Dan lanjutannya alhamdulillah wilayah Bandung raya mendapatkan bantuan,” sebutnya.
Gubernur berharap sejalannya dengan pemberlakuan PPKM level 4 penyaluran bantuan sosial bisa terus berlangsung seiring penurunan level beberapa daerah mulai dari level 4 menuju 3 bahkan ke level 2 dan 1.
“Bansos ini akan dibagikan ke wilayah Bandung raya ada Kota Bandung, Kab Bandung, KBB, Kota Cimahi dan sekitarnya. Doakan Jabar banyak daerah sedang turun ke level 3 dari 4. Mudah-mudahan semuanya turun lagi ke level 3 semua dan 2 seperti Kabupaten Tasikmalaya (sekarang), hingga akhirnya bisa kembali normal,” harapnya.
Adapun demi menyukseskan program vaksinasi ini, Gubernur tetap meminta masyarakat untuk patuh dan disiplin dengan protokol kesehatan 5M.
“Asal kita bisa disiplin cuci tangan, jaga jarak, memakai masker dan menghindari kerumunan, mengurangi mobilitas, dan serta jangan lupa vaksin,” ucapnya.
Ia juga menjelaskan bahwa vaksin itu ibarat payung yang menjadi pelindung di kala hujan tiba. Walaupun ada kecipratan air sedikit, namun tetap tidak basah.
“Karena vaksin itu kaya payung mungkin kecipratan tapi efektivitasnya tidak separah dan sangat rendah,"
(*)