Tahun Baru Islam dan Ide Brilian Ali Bin Thalib Tentukan Awal Hijriah

Tanggal 1 Muharam menjadi awal bulan Hijriah atau Tahun Baru Islam. Penetapan tahun baru hijriah ini tak lepas dari ide brilian Ali bin Abi Thalib. Bagaimana sejarah penetapannya?

oleh Muhammad Ali diperbarui 10 Agu 2021, 06:05 WIB
Diterbitkan 10 Agu 2021, 06:05 WIB
[FImela] Masjid
Ilustrasi masjid | pexels.com/@davidmceachan

Liputan6.com, Jakarta - Tanggal 1 Muharam menjadi awal bulan Hijriah atau Tahun Baru Islam. Pada 2021 ini, tahun baru hijriah 1443 ini jatuh pada Selasa, 10 Agustus 2021.

Dalam Islam, Muharam menjadi salah satu bulan yang memiliki keistimewaan. Ada tiga bulan lainnya yang diistimewakan dalam Islam. Selain ada amalan-amalan yang dianjurkan, pada bulan ini, Umat Islam juga dilarang untuk berperang.

Tak hanya memiliki keistimewaan, penentuan bulan Muharam sebagai awal tahun Hijriah juga perlu diketahui sejarahnya. Yang mana, pada 1 Muharam ini ditetapkan sebagai awal kalender Islam.

Dikutip dari dream.co.id, penentuan 1 Muharam sebagai awal bulan hijriah ditetapkan oleh Khalifah Umar bin Khattab RA yang dikenal sebagai pemimpin yang inovatif.

Penentuan awal hijriah ini bukan berdasarkan momen lahirnya Nabi Muhammad SAW maupun saat menerima risalah dari Allah SWT. Melainkan diambil dari peristiwa hijrahnya Rasulullah dari Makah ke Madinah.

Dalam menentukan awal hijriah, Umar melakukannya dengan sejumlah proses. Umar didatangi Maimun bin Mahran. Kepada Umar, Maimun menyodorkan dokumen tentang kesepakatan antara dua orang yang berlaku pada Sya'ban.

Umar kemudian bertanya kapan Sya'ban yang dimaksud dalam dokumen tersebut. "Tahun kemarin, tahun yang akan datang atau tahun ini?" tanya Umar.

Ketidakjelasan tahun itu membuat Umar berinisiatif mengumpulkan beberapa orang sahabat.

Kepada mereka, Umar meminta pendapat tentang penyusunan sistem penanggalan yang bisa dijadikan patokan untuk bermu'amalah atau mengikat perjanjian.

Sahabat pun memberikan usulan bermacam-macam. Ada yang mengusulkan mencontoh sistem kalender Persia dan Romawi, ada pula yang menyarankan kelahiran Rasulullah sebagai tahun awal Hijriah.

Pun demikian dengan Ali bin Abi Thalib RA. Menantu Rasulullah itu menyarankan agar Umar menjadikan peristiwa hijrah sebagai tahun pertama lantaran diketahui banyak orang.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Umar Sepakat

Umar pun sepakat dengan ide brilian Ali tersebut. Akhirnya, ditetapkan tahun pertama Hijriah, yaitu ketika Rasulullah hijrah dari Mekkah ke Madinah.

Pertimbangannya, hijrah merupakan peristiwa besar yang semua orang mengetahuinya. Selain itu, hijrah membawa perubahan besar bagi umat Islam.

Umar juga menetapkan Muharram sebagai bulan pembuka tahun. Alasannya, agar tidak merombak urutan bulan yang sudah baku kala itu.

Setelah semua proses selesai, Umar memberlakukan kalender Hijriah pada tahun ke-16 usai hijrah. Kala itu, Umar sudah dua tahun diangkat sebagai Khalifah.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya