3 Pernyataan Jokowi Terkait Perkembangan Terbaru Covid-19 di Indonesia

Jokowi pun mengaku dirinya sempat diingatkan epidemolog untuk segera melakukan upaya pencegahan saat kemunculan virus varian Delta di Indonesia.

oleh Liputan6.com diperbarui 26 Agu 2021, 17:27 WIB
Diterbitkan 26 Agu 2021, 17:27 WIB
Presiden Joko Widodo (Jokowi)
Presiden Joko Widodo (Jokowi). (Biro Pers, Media dan Informasi (BPMI) Sekretariat Presiden)

Liputan6.com, Jakarta Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengungkap beberapa perkembangan terkini terkait kasus Covid-19 di Tanah Air. Banyak kabar baik yang disampaikan orang nomor 1 di negara ini. Salah satunya terkait tingkat keterisian tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR) nasional yang telah mengalami penurunan.

Jokowi menuturkan, sebelumnya pada Juli 2021, kasus BOR di Tanah Air pernah menyentuh angka 80 persen. Kini angka tersebut sudah mengalami penurunan menjadi 29 persen.

Dia pun juga bersyukur, angka pemakaian BOR di Wisma Atlet yang sempat nyaris tembus 100 persen, pada hari ini Kamis (26/8/2021), kini berada di 12 persen. 

"Alhamdulillah, tadi pagi saya cek sudah berada di 12 persen BOR-nya. Angka-angka seperti ini tetap kita harus bersyukur," ucap Jokowi dalam Pembukaan Sarasehan 100 Ekonom Indonesia secara virtual, Kamis. 

 

Berikut sederet pernyataan Jokowi terkait perkembangan terbaru Covid-19 di Indonesia, yang telah dirangkum oleh Liputan6.com:

 

** #IngatPesanIbu 

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

#sudahdivaksintetap 3m #vaksinmelindungikitasemua


1. Sebut Pengguna BOR Turun di Angka 29 Persen

Jokowi menyebut, tingkat keterisian tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR) pasien Covid-19 secara nasional berada di angka 29 persen.

Jokowi ingat bahwa BOR nasional pada Juli 2021 pernah mencapai 80 persen. Hal ini akibat kasus Covid-19 yang naik signifikan karena adanya virus Corona varian delta. Bahkan, kata Jokowi, BOR pasien Covid-19 di beberapa Rumah Sakit (RS) sudah ada yang menembus 100 persen pada Juli lalu.

"(BOR) melompat karena varian delta di tengah Juli, 18 Juli hampir 80 persen, dan beberapa RS sudah mencapai 100 persen dan Alhamdulillah BOR kita pada hari ini, BOR nasional sudah turun 29 persen. Ini patut kita syukuri," kata Jokowi dalam Pembukaan Sarasehan 100 Ekonom Indonesia secara virtual, Kamis (26/8/2021).

Selain itu, dia mengatakan BOR di Wisma Atlet Jakarta juga sudah berada di angka 12 persen. Padahal, BOR di Wisma Atlet mencapai 91 persen pada Juni 2021 karena adanya lonjakan kasus Covid-19.

 


2. Bersyukur Kasus Covid-19 Melandai

Jokowi pun mensyukuri kasus Covid-19 di Indonesia mulai melandai. Dia sempat khawatir Wisma Atlet mengalami kolaps apabila kasus virus Corona di Indonesia terus melonjak naik.

"Alhamdulillah, tadi pagi saya cek sudah berada di 12 persen BOR-nya. Angka-angka seperti ini tetap kita harus bersyukur," ucap dia.

Jokowi mengakui, situasi krisis akibat pandemi Covid-19 membuat pemerintah mengambil langkah extraordinary atau luar biasa. Namun, dia memastikan bahwa pemerintah sangat hati-hati dalam mengambil sebuah kebijakan.

"Karena barang ini sulit diduga, sulit diprediksi, dan penuh ketidakpastian, yang namanya Covid-19, apalagi yang namanya varian delta," tutur Jokowi.

 


3. Ingatkan Pemerintah Berhati-Hati dalam Ambil Kebijakan

Walau tingkat keterisian BOR menurun, Jokowi mengingatkan kepada pemerintah untuk tetap berhati-hati dalam mengambil setiap kebijakan atau policy sebab penyebaran Covid-19 sulit diprediksi.

Dia menyampaikan BOR di Wisma Atlet Jakarta saat ini berada di angka 12 persen. Padahal, BOR Wisma Atlet pernah mencapai 91 persen pada Juni lalu.

"Angka-angka seperti ini tetap kita harus bersyukur, tapi tetap harus waspada dan penuh kehati-hatian dalam memutuskan setiap policy yang ada," jelas Jokowi dalam Pembukaan Sarasehan 100 Ekonom Indonesia secara virtual, Kamis (26/8/2021).

"Karena barang (Covid-19) ini sulit diduga, sulit diprediksi, dan penuh ketidakpastian, yang namanya Covid-19, apalagi yang namanya varian Delta," sambungnya.

 

Deni Koesnaedi

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya