Liputan6.com, Jakarta - Jawa Timur menjadi provinsi paling banyak melaporkan temuan klaster Covid-19 di sekolah selama gelaran PTM terbatas. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) menemukan 165 atau 2,77 persen sekolah di Jawa Timur menjadi klaster penyebaran Covid-19 selama PTM terbatas.
Data itu dari hasil survei Kemendikbudristek terhadap sekolah yang menggelar PTM terbatas dan dipublikasikan pada laman https://sekolah.data.kemdikbud.go.id/, Kamis, 23 September 2021.
Baca Juga
Terdapat 917 guru dan tenaga kependidikan serta 2.507 siswa di Jawa Timur yang terkonfirmasi positif Covid-19.
Advertisement
Temuan klaster paling tinggi berada pada jenjang Sekolah Dasar (SD), yakni sebanyak 65 sekolah. Terdapat 235 guru dan tenaga kependidikan SD di Jawa Timur yang positif Covid-19. Serta 831 siswa SD yang juga positif Covid-19.
Pada jenjang Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Jawa Timur mencatat temuan klaster Covid-19 sebanyak 51 sekolah. Terdapat 274 guru dan tenaga kependidikan dan 511 siswa pada jenjang PAUD yang positif Covid-19.
Sementara pada janjang Sekolah Menengah Pertama (SMP) sebanyak 23 sekolah menjadi klaster Covid-19. Dengan 171 guru dan tenaga kependidikan serta 236 siswa SMP yang terkonfirmasi positif Covid-19.
Pada janjang Sekolah Menengah Atas (SMA), Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), dan Sekolah Luar Biasa (SLB) di Jawa Timur masing-masing mencatat temuan klaster sebanyak 8, 16, 1 sekolah.
Posisi Jawa Timur diikuti oleh Jawa Barat dengan temuan klaster Covid-19 pada sekolah sebanyak 149 sekolah atau 2,25 persen.
Kemudian Jawa Tengah yang mencatat temuan klaster 131 atau 3,70 persen sekolah.
Selanjutnya ada Nusa Tenggara Timur (NTT) sebanyak 104 sekolah atau 6,08 persen. Serta Sumatera Utara dan Sumatera Barat yang masing-masing mencatat jumlah klaster di sekolah sebanyak 52 atau 2,43 persen dan 51 atau 3,88 persen selama pelaksaan PTM terbatas.
1.303 sekolah menjadi klaster penularan Covid-19
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) menemukan 1.303 sekolah menjadi klaster penularan Covid-19 selama pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas.
Hal itu terungkap dari data survei yang dilakukan oleh Kemendikbudristek dan dipublikasikan pada situs https://sekolah.data.kemdikbud.go.id/kesiapanbelajar/home/survey-ptm-dashboard-spasial, per Kamis, 23 September 2021.
Angka ini setara dengan 2,77 persen sekolah dari total 47.005 responden sekolah di seluruh Indonesia yang telah menggelar PTM terbatas.
Kemendikbudristek mencatat ada 7.287 guru dan tenaga kependidikan yang terinfeksi Covid-19 selama menggelar PTM terbatas.
Sementara sebanyak 15.456 siswa yang terinfeksi Covid-19 selama menggelar PTM terbatas.
Adapun rincian klaster Covid-19 per jenjang sekolah adalah sebagai berikut:
-PAUD : 1,91 persen ditemukan klaster Covid-19 atau setara 251 Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). Jumlah guru dan siswa PAUD yang terkonfirmasi Covid-19 masing-masing sebanyak 956 guru dan 2.006 peserta didik.
-SD : 2,77 persen ditemukan klaster Covid-19 pada jenjang Sekolah Dasar (SD). Angka itu sebanyak 583 SD. Jumlah guru dan siswa SD yang terkonfirmasi Covid-19 selama PTM terbatas sebanyak 3.166 guru dan 6.928 siswa.
SMP: 3,42 persen ditemukan klaster Covid-19 pada jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP) saat gelaran PTM terbatas. Jumlah itu setara 244 SMP. Adapun guru dan siswa SMP yang terinfeksi Covid-19 selama PTM terbatas masing-masing sebanyak 1.482 untuk guru dan 2.201 untuk siswa.
SMA: 4,55 persen Sekolah Menengah Atas (SMA) dilaporkan menjadi klaster penularan Covid-19 selama menggelar PTM terbatas. Angka ini setara 109 SMA. Terdapat 797 guru dan 1.934 siswa SMA yang terkonfirmasi positif Covid-19.
SMK: 3,07 persen ditemukan klaster Covid-19 pada Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) saat pelaksanaan PTM terbatas. Jumlah ini sebanyak 71 SMK. Sementara terdapat 605 guru dan 1.590 siswa SMK yang terkonfirmasi Covid-19.
SLB: 3,27 persen jenjang Sekolah Luar Biasa (SLB) dilaporkan telah terjadi klaster Covid-19 selama PTM terbatas. Jumlahnya sebanyak 13 SLB. Terdapat 135 guru dan 112 siswa SLB yang terkonfirmasi Covid-19.
Â
Advertisement