Intip Ketatnya Prokes Saat PTM di Sekolah Bintang Pelajar Bogor

Pelaksanaan PTM terbatas di sekolah Bintang Pelajar Islamic Boarding School, Kota Bogor dilakukan dengan prokes ketat. Siswa SMP dan SMA diwajibkan melakukan tes antigen sebelum dan saat tiba di sekolah.

oleh Achmad Sudarno diperbarui 12 Okt 2021, 06:03 WIB
Diterbitkan 12 Okt 2021, 06:03 WIB
OTO: Uji Coba Pembelajaran Tatap Muka di Tangerang
Siswa mengikuti uji coba pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas di SMAN 1 Kota Tangerang, Banten, Senin (6/9/2021). Dinas Pendidikan Provinsi Banten uji coba PTM di SMA di Kota Tangerang secara terbatas dengan sistem bergiliran serta menerapkan protokol kesehatan ketat. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta Seluruh sekolah jenjang SMP dan SMA/sederajat di Kota Bogor, Jawa Barat, sudah melaksanakan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas.

Protokol kesehatan (prokes) pun betul-betul diterapkan dan diawasi secara ketat oleh tenaga pendidik. Hal ini untuk mencegah terjadinya penularan Corona virus (Covid-19) di lingkungan sekolah.

Salah satunya di sekolah Bintang Pelajar Islamic Boarding School Kota Bogor, yang berbasis asrama. Siswa di sekolah itu diwajibkan mengikuti beberapa persyaratan dan tahapan, sebelum mengikuti kegiatan belajar mengajar.

"Kami mensyaratkan anak-anak yang bisa chekin (masuk asrama sekolah) hanya mereka yang sudah vaksin tahap dua," kata Kepala SMP Bintang Pelajar Islamic Boarding School Kota Bogor, Mardanih, Senin (11/10/2021).

Tak hanya itu, siswa SMP dan SMA diwajibkan melakukan tes antigen sebelum dan saat tiba di sekolah.

"H-2 mereka harus sudah antigen di rumah dan sampai sini (sekolah) mereka antigen lagi," ujar Mardanih.

Siswa pun juga harus menjalani dua kali skrining saat datang ke sekolah. Orang tua siswa juga hanya diperbolehkan mengantarkan anaknya sampai di pintu gerbang sekolah.

"Setelah kedatangan siswa, anak-anak kita isolasi dulu selama 10 hari. Jadi selama di asrama tidak ada interaksi dengan guru-guru," kata dia.

Setelah hasil observasi dinyatakan aman, kemudian dilakukan belajar tatap muka. Namun begitu, sebelum memasuki ruang kelas, seluruh siswa juga masih tetap harus melakukan tahapan prokes.

"Anak-anak diarahkan untuk cuci tangan dan rutin memakai hand sanitizer. Interaksi mereka pun kami batasi baik dengan guru maupun siswa lainnya," jelas Mardanih. 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Jaga Imunitas, Siswa Selalu Dibuat Gembira

Menurutnya super ketatnya prosedur yang dijalankan pihak sekolah sebelum dan saat pelaksanaan PTM terbatas kali ini tidak terlepas dari pengalaman sebelumnya, dimana belasan siswa sempat terjangkit Covid-19.

"Berkaca dari itu kami evaluasi semua. Sekarang zero case dan ruang isolasi yang kami siapkan juga kosong. Ini tentunya tak lepas protokol yang dijalankan dengan baik dari mulai kedatangan siswa sampai kegiatan PTM," ujarnya.

Sementara itu, Wali Kota Bogor, Bima Arya, menyampaikan apresiasi kepada sekolah Bintang Pelajar Islamic Boarding School yang bisa membangun sistem untuk mencegah penularan virus Corona.

"Sekarang tinggal bagaimana mitigasinya. Jika ada yang memiliki gejala sedikit saja, tindakannya harus cepat dan harus dipisahkan," kata Bima usai meninjau pelaksanaan PTM Terbatas di sekolah Bintang Pelajar Islamic Boarding School, Senin pagi.

Tidak hanya sebatas prokes yang ketat, Bima juga menekankan kepada pihak sekolah agar para siswa selalu dibuat gembira agar imunitas mereka tetap terjaga.

"Tidak hanya menerapkan prokes tetapi juga dibuat agar tetap happy supaya imunitasnya tetap terjaga. Semoga sistem yang ada bisa tetap dijaga karena boarding school ini yang paling rawan," kata Bima. 

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya