Jokowi Ingin Pembatasan di Kawasan ASEAN Dikurangi Lantaran Covid-19 Terkendali

Jokowi menilai pembatasan perjalanan dan mobilitas di ASEAN dapat dikurangi, seiring mulai menurunnya kasus Covid-19 di Asia Tenggara.

oleh Lizsa Egeham diperbarui 25 Okt 2021, 19:30 WIB
Diterbitkan 25 Okt 2021, 19:30 WIB
Presiden Joko Widodo (Jokowi)
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan pidato dari Istana Negara Jakarta pada KTT Developing Eight (D-8) yang digelar di Dhaka, Bangladesh, 8 April 2021. (Biro Pers Sekretariat Presiden/Lukas)

Liputan6.com, Jakarta Presiden Joko Widodo atau Jokowi menilai pembatasan perjalanan dan mobilitas di ASEAN dapat dikurangi, seiring mulai menurunnya kasus Covid-19 di Asia Tenggara.

Berdasarkan data UN-WTO, tingkat pembatasan di Asia Tenggara merupakan yang tertinggi dunia yakni, mencapai 82 persen.

"Dengan situasi Covid-19 yang semakin terkendali, pembatasan tersebut bisa dikurangi. Mobilitas bisa dilonggarkan tetapi harus menjamin aman dari resiko pandemi," kata Jokowi saat berbicara di ASEAN Business and Investment Summit, sebagaimana ditayangkan di Youtube Sekretariat Presiden, Senin (25/10/2021).

Menurut dia, kasus Covid-19 di kawasan ASEAN turun 14 persen dalam seminggu terakhir. Jokowi mengatakan angka ini lebih baik dibandingkan rata-rata dunia yang hanya turun 1 persen.

Oleh sebab itu, dia mendorong agar ASEAN Travel Corridor Arrangement Framework yang digagas Indonesia setahun lalu segera diimplementasikan.

Selain itu, Jokowi ingin sertifikat vaksin Covid-19 mendapat pengakuan di kawasan ASEAN.

"Pengakuan sertifikat vaksin di kawasan termasuk interoperabilitas sistem vaksin harus segera dilakukan. Pengaturan travel bagi masyarakat yang telah divaksinasi dan sehat, negatif covid harus dibuat. Vaccinated travel lane di kawasan," kata Jokowi.

 

Ekonomi Bergerak

Jokowi meyakini apabila semua negara ASEAN segera memfasilitasi mobilitas masyarakat dengan aman, roda perekonomian dapat kembali bergairah.

Adapun Indonesia telah membuka penerbangan internasional di Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali.

Penerbangan internasional di Bali dibuka karena tingkat vaksinasi Covid-19 di Pulau Dewata itu sudah mencapai 84,8 persen. Jokowi menyampaikan Indonesia akan membuka bertahap penerbangan internasional di daerah-daerah lain.

"Indonesia akan membuka secara bertahap wilayah yang lain yang tingkat vaksinasi penuhnya melebihi 70 persen," kata dia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya