Polisi Selidiki Motif Ade Armando Dipukuli dan Ditelanjangi Massa di Depan DPR

Pegiat media sosial sekaligus dosen UI, Ade Armando babak belur diduga dipukul dan ditelanjangi massa saat aksi demo mahasiswa 11 April 2022 di depan Gedung DPR, Senayan.

oleh Ady Anugrahadi diperbarui 11 Apr 2022, 17:25 WIB
Diterbitkan 11 Apr 2022, 17:25 WIB
PHOTO: Diksusi Kebangsaan Ancaman Radikalisme Terhadap Keutuhan NKRI
Ade Armando saat menjadi pembicara dalam diskusi Kebangsaan di Masjid Raya KH Hasyim Ashari, Jakarta, Rabu (09/8).Diskusi mengusung tema Ancaman Radikalisme Terhadap Keutuhan NKRI. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Aparat Polda Metro Jaya turun tangan menyelidiki kasus pemukulan terhadap pegiat media sosial Ade Armando di tengah massa aksi demo mahasiswa di depan Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (11/4/2022).

Ade Armando diduga dipukuli dan ditelanjangi massa aksi demo saat terjadi kericuhan di depan Gedung DPR, Jalan Gatot Subroto, Senayan, Jakarta. 

Dosen Universitas Indonesia (UI) itu terpantau dibopong aparat kepolisian dalam kondisi wajah babak belur bercucuran darah serta hanya mengenakan kaos dan celana dalam.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Endra Zulpan memastikan, Ade Armando bukan dipukul aparat gabungan yang mengamankan aksi demo 11 April 2022 di depan Gedung DPR.

"(Ade Armando) kena pukulan dalam kegiatan demo tadi. Tetapi dari video bukan dilakukan oleh petugas, tetapi dilakukan oleh massa aksi, kita belum tahu persoalannya," ujar Zulpan saat ditemui di Gedung DPR, Senin.

Namun Zulpan tidak menjelaskan massa aksi dari mana yang memukul Ade Armando, apakah mahasiswa atau bukan. Yang pasti, kepolisian akan mendalami motif penganiayaan terhadap Ade Armando di tengah aksi demonstrasi tersebut. 

"Dalam penanganan kepolisian, tetapi untuk penyebabnya apa, kita belum bisa sampaikan," tutur dia.

Zulpan juga belum mengetahui pasti bagaimana kondisi Ade Armando pascainsiden penganiayaan tersebut. Yang pasti, pegiat media sosial tersebut terluka dan berdarah.

"Yang jelas dia mengalami luka-luka dan pemukulan. Nah motifnya belum tahu kenapa. Karena ada di dalam kerumunan massa saat dipukuli, bahkan celananya dilepaskan," ucap Zulpan.


Ditemukan Babak Belur di Tengah Massa

Ade Armando Diperiksa
Dosen Ilmu Komunikasi Universitas Indonesia, Ade Armando Memenuhi Panggilan Penyidik Polda Metro Jaya Atas Kasus Penyebaran Gambar Wajah Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang Menyerupai Joker, Rabu (20/11/2019). (Foto: Yopi Makdori/Liputan6.com)

Sebelumnya diberitakan, Pegiat media sosial Ade Armando babak belur di gulung massa aksi mahasiswa di depan Gedung DPR RI, Senin (11/4/2022).

Ade Armando yang mengenakan kaos berwarna hitam bertuliskan "Pergerakan Indonesia" itu habis menerima pukulan dan tendangan saat berada di tengah-tengah massa aksi.

Tak diketahui pasti apakah mahasiswa atau bukan yang menggulung Ade Armando. Namun saat diamankan, Ade Armando hanya terlihat mengenakan celana dalam tanpa celana.

Wajahnya terlihat babak belur dan bercucuran darah. Dia dibopong oleh aparat mengenakan baju polisi.

Ade Armando diketahui mendatangi Gedung DPR/MPR RI, Senin (11/4/2022). Dia mengaku tidak berniat ikut aksi.

"Saya tidak ikut demo. Tetapi saya mantau dan saya ingin menyatakan mendukung," ujar Ade kepada wartawan di lokasi.

Dia menolak perpanjangan masa jabatan presiden. Pasalnya, pemerintah, KPU, dan DPR sepakat pemungutan suara jatuh pada 14 Februari 2024.

"Siapa pum partai politik masih berpikir untuk memperpanjang 3 periode harus tahu bahwa masyarakat enggak suka sama itu," kata dia.  


Demo Depan DPR Sempat Ricuh

Pendemo  di depan Gedung DPR meloncati pagar dan masuk ke jalan tol. (Youtube Kompas TV)
Pendemo di depan Gedung DPR meloncati pagar dan masuk ke jalan tol. (Youtube Kompas TV)

Aksi demo mahasiswa di depan Gedung DPR/MPR, Senayan sempat ricuh. Kericuhan terjadi sesaat setelah Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dan Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad menemui massa demonstran, Senin (11/4/2022) siang.

Pantauan Liputan6.com di lapangan, demo rusuh terjadi saat Listyo dan Dasco turun dari mobil komando. Tiba-tiba massa dengan pakaian bebas yang ada di sisi timur melemparkan botol berisi batu ke arah gerbang utama Gedung DPR, Senayan.

Lemparan batu tersebut juga mengarah ke mobil komando yang dinaiki para orator dari massa mahasiswa. Satu orang mahasiswa memakai almamater warnai hijau bahkan terluka di kepala dan langsung dievakuasi temannya menjauh.

Begitu juga mobil komando mahasiswa yang sempat dilempari langsung menjauh ke tempat yang lebih aman. Sementara massa yang memakai baju bebas membakar ban dan benda-benda lain di lokasi.

Belum diketahui pasti, dari mana massa berbaju bebas tersebut berasal.

Aparat kepolisian kemudian menembakkan gas air mata untuk membubarkan massa.

Massa dari kalangan mahasiswa dan yang memakain baju bebas berhamburan berlari ke lokasi yang lebih aman. Namu tak berselang lama, massa berbaju bebas dari arah jembatan Semanggi kembali mendekat ke depan gerbang utama Gedung DPR/MPR, Senayan.   


Tuntutan BEM SI pada Demo 11 April

Protes Pemerintah, BEM SI Gelar Aksi di Patung Kuda
Mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi BEM Seluruh Indonesia melakukan aksi di kawasan Patung Kuda, Jakarta, Senin (28/3/2022). Dalam aksi tersebut mahasiswa menyampaikan protes terhadap pemerintah atas beberapa masalah yang terjadi di beberapa waktu terakhir. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Koordinator Media Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia atau BEM SI 2022, Luthfi Yufrizal merilis maklumat aksi demonstrasi 11 April 2022. Seperti dikutip dari situs Instagram resmi mereka, aksi tersebut akan dilangsungkan pukul 10 pagi dan berkolasi di Gedung DPR Jakarta.

"Aliansi BEM Seluruh Indonesia kembali akan menggelar aksi masa yang akan dilaksanakan Senin 11 April 2022 Pukul: 10.00 WIB di DPR RI," tulis Luthfi dalam Instagramnya dan sudah dibenarkan, Minggu (10/4/2022).

Luthfi menambahkan, ada empat tuntutan yang akan disuarakan besok dalam aksi. Pertama, mendesak dan menuntut wakil rakyat agar mendengarkan dan menyampaikan aspirasi rakyat bukan aspirasi partai.

Kedua, mendesak dan menuntut wakil rakyat untuk menjemput aspirasi rakyat sebagaimana aksi massa yang telah dilakukan dari berbagai daerah dari tanggal 28 Maret 2022 sampai 11 April 2022.

"Ketiga, mendesak dan menuntut wakil rakyat untuk tidak mengkhianati konstitusi negara dengan melakukan amandemen, bersikap tegas menolak penundaan pemilu 2024 atau masa jabatan 3 periode," tegas Luthfi.

Terakhir, mendesak dan menuntut wakil rakyat untuk menyampaikan kajian disertai 18 tuntutan mahasiswa kepada presiden yang sampai saat ini belum terjawab.

"Kami ada dan terus berlipat ganda. Panjang Umur Perjuangan!," tutup Luthfi. 

Infografis Demo 11 April 2022 dan Tuntutan Mahasiswa. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Demo 11 April 2022 dan Tuntutan Mahasiswa. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya