Liputan6.com, Jakarta Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan terus ditagih terkait hasil audit gelaran Formula E oleh sejumlah pihak.
Menanggapi hal itu, Dia menyatakan proses audit balap mobil listrik itu sudah dalam proses finalisasi.
Advertisement
Baca Juga
Hal tersebut diungkapkan Anies dalam jumpa pers malam ramah tamah Jakarta E-Prix 2022, yang dilangsungkan di Pendopo Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (24/6/2022) malam.
Anies menyampaikan penyelenggaraan Formula E Jakarta yang diklaimnya menjadi yang terbaik sepanjang delapan tahun penyelenggaraan dicatat dengan rapi.
Dia menyebut, usai proses audit selesai laporan itu akan dengan segera dilaporkan hasilnya.
"Semua kegiatan di dalam penyelenggaraan ini ada pencatatannya, semuanya, rapi, tertib, dan sekarang sedang dalam proses finalisasi," kata Anies.
Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan era Presiden Jokowi ini menyatakan, jika laporan tersebut sudah tuntas, akan segera dilaporkan.
"Laporan itu setelah selesai tuntas pasti akan dilaporkan kepada pemerintah karena ini menggunakan dana dari pemerintah jadi pasti akan dilaporkan," ungkap Anies.
Â
Belum Ungkap Jumlahnya
Meski demikian, Anies belum mau menyebutkan angka dikarenakan proses audit belum selesai.
Dia pun mengapresiasi perhatian semua pihak terhadap penyelenggaraan Formula E.
"Jadi saya tidak akan menyebutkan angka sebelum semua laporan final. Sesudah itu nanti akan kita laporkan. Dan kami menghargai dan berterima kasih atas perhatian yang amat besar kepada penyelenggara Formula E ini," kilah Anies.
Â
Advertisement
Hutang Commitment Fee Formula E Rp90,7 Miliar
Direktur Utama Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) PT Jakarta Propertindo (Jakpro) Widi Amanasto menanggapi terkait hasil audit Badan Pengelola Keuangan (BPK) soal sisa commitment fee atau uang komitmen Formula E Rp90,7 miliar yang belum dibayarkan.
Widi menyatakan tidak ada biaya tambahan untuk commitment fee ajang mobil balap listrik Formula E Jakarta.
Menurut dia, dari proses renegosiasi antara Jakpro dengan Formula E Operation (FEO) biaya komitmen yang telah disepakati yakni sebesar 12 juta poundsterling atau sekitar Rp218 miliar per tahunnya.
"Kan dari dulu 12 (juta GBP), per tahunnya 12," kata Widi di Gedung DPRD DKI, Jakarta Pusat, Selasa (21/6/2022).