Liputan6.com, Jakarta Ratusan petugas Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Bulak Kapal, Bekasi Timur, Kota Bekasi, Jawa Barat mengikuti tes urine dadakan, Kamis (14/7/2022). Kegiatan ini sebagai upaya pemberantasan narkoba di lingkungan lapas.
"Hari ini Lapas Bekasi dengan didukung oleh Polres Bekasi melalui Polsek Bekasi Timur telah mengadakan kegiatan tes urine kepada seluruh petugas tanpa terkecuali sebanyak 151 orang," kata Kalapas Kelas IIA Bulak Kapal, Hensah kepada Liputan6.com.
Advertisement
Baca Juga
Menurutnya, tes urine seluruh petugas menunjukkan hasil negatif. Kegiatan ini sendiri dilakukan mendadak, tanpa ada pemberitahuan sebelumnya. Hal ini untuk menghindari kecurangan dari petugas yang tidak mau ikut tes.
"Kegiatan ini akan terus dilaksanakan secara rutin dengan waktu yang tidak ditentukan, agar petugas Lapas Bekasi menghindari penggunaan narkoba," ujarnya.
Hensah menjelaskan, kegiatan tes urine ini merupakan bentuk keseriusan dan komitmen Lapas Bulak Kapal Bekasi dalam memerangi narkoba. Hal ini juga sebagai upaya mewujudkan program Pencegahan Pemberantasan, Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika (P4GN).
"Diperlukan suatu upaya dan langkah nyata terhadap penanggulangan dan pemberantasan peredaran narkoba di dalam lapas, salah satunya dengan melakukan tes urine bagi seluruh petugas," paparnya.
Selain itu, lanjut Hensah, kegiatan ini juga untuk menghindari adanya petugas yang melakukan pelanggaran disiplin dengan mengonsumsi atau mengedarkan narkoba di lingkungan Lapas Bekasi.
"Hasil yang dicapai dari kegiatan tes urine ini adalah seluruh pegawai terbukti negatif mengonsumsi narkoba. Sehingga, kami pastikan tidak ada peredaran narkoba di dalam lapas, baik itu dilakukan oleh petugas maupun warga binaan," imbuhnya.
Â
Barang Bawaan Petugas Lapas Digeledah
Sementara itu, Kepala Kesatuan Pengamanan Lembaga Pemasyarakatan (KPLP) Lapas Bulak Kapal Bekasi, Tommy Adry Nugroho menyebut tes urine dadakan ini merupakan langkah pencegahan dan deteksi dini penyalahgunaan narkoba di lingkungan lapas.
"Seluruh petugas sudah di-tes semua tanpa terkecuali. Kegiatan ini bekerja sama dengan pihak kepolisian," ujar Tommy.
Selain tes urine, sambungnya, pihak Lapas Bulak Kapal Bekasi juga melakukan upaya lain untuk mengoptimalkan pencegahan narkoba.
"Selain tes urine, kita juga melaksanakan penggeledahan barang bawaan petugas yang akan berdinas di lapas," tandasnya.
Advertisement
Selundupkan Narkoba, 3 Prajurit TNI dan 1 Anggota Polri Ditangkap
Di sisi lain, tiga anggota TNI dan satu personel Polri diduga terlibat dalam penyelundupan narkoba jenis sabu dan ganja. Hal ini diungkap Deputi Pemberantasan Badan Narkotika Nasional (BNN) Irjen Kenedy hari ini dihadapan awak media, Kamis (14/7/2022).
Hal ini dikatakan Kenedy, setelah BNN mengungkap sebanyak 11 kasus peredaran narkoba selama Juni-Juli 2022. Dalam pengungkapan kasus tersebut, sebanyak 22 orang tersangka telah diamankan oleh petugas dan tiga orang masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO).
"Masih adanya keterlibatan oknum aparat penegakan hukum pada kasus tindak pidana narkotika, ini sangat disayangkan. Karena aparat penegak hukum merupakan garda terdepan dalam pemebrantasan narkotika di Indonesia," ujar Kenedy kepada wartawan, Kamis (14/7/2022).
Kenedy mengungkapkan, dalam kasus tersebut pihaknya telah menyita sebanyak 119 kilogram sabu dan 181 kilogram ganja dalam kurun satu bulan tersebut.
"Jadi dalam 1 bulan ini BNN berhasil mengungkap 3 ton narkotika," kata Kenedy.
Kenedy meminta agar aparat penegak hukum seperti Polri bisa menjaga integritasnya dengan tidak melakukan pelanggaran hukum. Terlebih terlibat dalam kasus tindak pidana narkoba.