Polri Diminta Bongkar dan Tangkap Bandar Judi Online

Polri diminta segera bergerak dan membongkar praktek judi online, yang kini semakin marak keberadannya di tengah publik.

oleh Muhammad Radityo Priyasmoro diperbarui 18 Agu 2022, 08:59 WIB
Diterbitkan 18 Agu 2022, 08:59 WIB
Judi Online
Penjudi dapat memasang taruhan judi online melalui handphone (Liputan6.com/Balgoraszky Arsitide Marbun)

Liputan6.com, Jakarta Polri diminta segera bergerak dan membongkar praktek judi online, yang kini semakin marak keberadannya di tengah publik.

Hal itu disampaikan oleh Mantan Kepala Badan Intelijen Strategis (Kabais) TNI Laksamana TNI (Purn) Soleman B Ponto. Menurut dia, Polri harus memastikan mereka yang ditangkap tersebut adalah bandarnya, bukan hanya pelaku lapangan.

"Yang ditangkap itu benar-benar bos atau anak buahnya. Dilihat dulu yang ditangkap ini bos-bosnya atau cuma pelaku di lapangan," kata Soleman dalam keterangan tertulisnya kepada wartawan, seperti dikutip Kamis (18/8/2022).

Dia mewanti, jangan sampai penegak hukum malah justru melindungi para bandar judi online ini. Karena itu, menurutnya, setiap kali ada penangkapan pelaku atau bandar judi online, maka harus segera diumumkan termasuk bos besar di balik judi online tersebut.

"Iya, harus dibuka ke publik. Begitu ditangkap, harus dibuka ke publik, ini ditangkap, bosnya siapa, harusnya begitu," jelas Soleman.

Dari pengalamannya, dia tidak menampik bila terjadi peluang para bandar judi online mampu masuk ke tubuh para penegak hukum untuk mengamankan bisnisnya.

Namun, dirinya meminta, jika ada anggota atau pejabat Polri yang terbukti terlibat dalam jaringan mafia judi online, maka sudah saat Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo untuk mengambil tindakan tegas.

"Betul, semuanya (harus ditindak). Makanya polisi itu tidak boleh gunakan anggaran dari luar, dia semua anggaran yang bisa teraudit (anggaran negara)," tegas Soleman.

 

Berdampak Besar

Pria yang kini berprofesi sebabai pengamat intelijen ini beranggapan, dampak besar jika aparat hukum sudah terlibat dalam jaringan mafia termasuk mafia judi online.

Menurut dia, tidak hanya keamanan dan ketertiban yang menjadi taruhan, tetapi juga merusak sistem hukum Indonesia yang pada akhirnya menghancurkan bangsa Indonesia.

"Bukan hanya merusak pertahanan dan keamanan, itu merusak bangsa. Sistem hukum kita rusak semua, yang terjadi apa, hukum rimba," wanti Soleman.

 

 

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Bisa Rusak Generasi Muda

Soleman meyakini, dampak judi online terhadap generasi muda.

Mereka akan dininabobokan dengan judi online sehingga lupa belajar untuk mengembangkan kemampuan agar menjadi generasi unggul, berkualitas dan kompetitif.

"Iya (generasi muda juga rusak), bayangkan berapa banyak anak muda yang terlibat judi online," kata dia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya