Diduga Ada 2 Geng ASN di Pemprov DKI, PDIP: Sinyal Berbenah Diri

Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi yang menyebut ASN di Pemprov DKI Jakarta yang terpecah menjadi dua kubu

oleh Winda Nelfira diperbarui 23 Agu 2022, 15:00 WIB
Diterbitkan 23 Agu 2022, 14:59 WIB
ASN DKI Jakarta telat mengikuti Upacara HUT ke-77 RI
Belasan ASN Pemprov DKI Jakarta. (Merdeka.com)

Liputan6.com, Jakarta Ketua Fraksi PDIP DKI Jakarta Gembong Warsono menanggapi tudingan Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi yang menyebut aparatur sipil negara (ASN) Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta yang terpecah menjadi dua kubu. Gembong mengaku tidak komplain atas pernyataan itu.

"Iya cara pandangnya kan mungkin berbeda, gitu. Sehingga saya tidak komplain soal itu," kata Gembong kepada Liputan6.com, Selasa (23/8/2022).

Gembong menyampaikan agar pernyataan Prasetio dapat dijadikan sinyal bagi ASN Pemprov DKI untuk berbenah diri. Agar, kata Gembong stigma negatif itu tak melekat pada ASN Pemprov DKI.

"Tetapi gini kita ambil hikmah positifnya saja, bahwa ada sinyal seperti itu maka ASN DKI Jakarta perlu berbenah diri agar stigma itu tidak melekat," ujar dia.

"Hikmah positifnya saja yang perlu diambil, tidak perlu diperdebatkan," lanjut dia.

Selain itu, Gembong menuturkan agar pernyataan Prasetio juga dapat dijadikan sebagai bahan renungan. Terlepas dari ada atau tidak adanya kebenaran soal dua 'geng' ASN di lingkungan Pemprov DKI.

"Bahan renungan. Ada atau tidak ada itu yang tahu kan teman-teman ASN. Kalau misalkan ada itu sebagai bahan evaluasi. Kalau tidak ada itu sebagai bahan perbaikan, gitu aja ambil positifnya," jelas dia.

Namun, Gembong tak menjawab lugas saat ditanyai soal kebenaran adanya 'geng' ASN di lingkungan Pemprov DKI Jakarta. Gembong menilai, maksud pernyataan Prasetio tergantung dari cara pandang masing-masing orang.

"Karena itu tadi mungkin cara pandangnya berbeda, disesuaikan dengan maksud apa yang disampaikan oleh ketua dewan itu," jelas Prasetio.

Sebelumnya, Fraksi PDI Perjuangan (PDIP) DPRD DKI Jakarta menggelar diskusi publik bertema, 'Apa yang Sepatutnya Dikerjakan 2 Tahun Penjabat Gubernur DKI Jakarta 2022-2024'.

Dalam kesempatan itu, Prasetio menyinggung soal adanya dua kubu ASN di Pemprov DKI Jakarta. Adapun kubu yang terbelah itu, kata Prasetio, terdiri dari kubu ASN jalur umum dan kubu ASN lulusan Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN).

"Sekarang ada satu dilematis di pemerintahan eksekutif (Pemprov DKI), sudah punya geng-geng ini, yaitu geng STPDN (kini IPDN) dan geng (ASN jalur) umum," kata Prasetio di Balai Kota DKI Jakarta, Senin 22 Agustus 2022.

Awal Mula Geng ASN di Pemprov Mencuat

Mediasi Buntu, DPRD DKI Gelar Konferensi Pers
Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Sebelumnya, Fraksi PDI Perjuangan (PDIP) DPRD DKI Jakarta menggelar diskusi publik bertema, 'Apa yang Sepatutnya Dikerjakan 2 Tahun Penjabat Gubernur DKI Jakarta 2022-2024'.

Dalam kesempatan itu, Prasetio menyinggung soal adanya dua kubu ASN di Pemprov DKI Jakarta. Adapun kubu yang terbelah itu, kata Prasetio, terdiri dari kubu ASN jalur umum dan kubu ASN lulusan Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN).

"Sekarang ada satu dilematis di pemerintahan eksekutif (Pemprov DKI), sudah punya geng-geng ini, yaitu geng STPDN (kini IPDN) dan geng (ASN jalur) umum," kata Prasetio di Balai Kota DKI Jakarta, Senin 22 Agustus 2022..

Lebih lanjut, Prasetio menjelaskan kubu ASN jalur umum dikepalai oleh Sekretaris Daerah (Sekda) DKI Jakarta Marullah Matali.

Sementara itu, kubu ASN lulusan IPDN dikepalai Asisten Pemerintahan Sekretaris Daerah (Sekda) DKI Jakarta Sigit Wijatmoko, yang memang lulusan IPDN.

Menurut Prasetio, Sigit Wijatmiko terlihat tak menghargai Marullah Matali. Padahal, Prasetio menilai jabatan Sigit Wijatmiko secara struktural berada di bawah Marullah Matali.

"Sekarang Sekdanya (Marullah Matali) tidak dihargai oleh asisten (Sigit Wijatmiko)," ujar dia.

"Ini seperti ada Sekda bayangan, namanya Sigit (Wijatmiko). (Marullah Matali) kalah begini (dari Sigit Wijatmiko), bagaimana (lembaga eksekutif) mau jalan? Ini istilahnya pemerintahan?" lanjut dia.

Prasetio menegaskan, Sigit Wijatmiko seharusnya mematuhi Marullah Matali, jika dilihat dari jabatannya masing-masing. Sekda DKI Jakarta, kata Prasetio merupakan pejabat yang mengatur ASN di bawahnya.

"Di bawah gubernur, pangkat paling tinggi yang mengelola ASN adalah Sekda. Ini pemerintah daerah," ucap dia. 

 

2 Geng ASN Jadi Masukan Wagub DKI

Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria
Wawancara tim Liputan6.com dengan Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (19/8/2022). (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Wakil Gubernur (Wagub) DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menanggapi tudingan Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi, yang menyebut aparatur sipil negara (ASN) di jajaran Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta terpecah ke dalam dua kubu.

Riza berharap, ASN di lingkungan Pemprov DKI Jakarta bisa menjaga hubungan baik. Menurut Riza, Pemprov DKI adalah bagian dari satu kesatuan yang tak dapat dipisahkan.

"Pemprov DKI Jakarta itu satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan, saling menopang, membantu, melengkapi satu sama lain, bersinergi positif," kata Riza di Balai Kota DKI Jakarta, Senin 22 Agustus 2022.

Politikus Partai Gerindra ini mengatakan, terkait pernyataan Prasetio tersebut, akan menjadi masukan bagi pihaknya. Riza menilai, sejauh ini Pemprov DKI Jakarta berkerja sama dengan baik di bawah kepemimpinannya dan Anies Baswedan.

"Namun, sejauh ini di Pemprov DKI Jakarta terus bisa bekerja sama dipimpin pak Gubernur dan saya tentunya, bersama sekda dan jajaran. Kami bersinergi positif menuntaskan tugas-tugas yang tinggal dua bulan ke depan," ucap politikus Partai Gerindra ini.

Riza Patria mengungkapkan, bahwa selama ini masing-masing ASN di lingkungan Pemprov DKI Jakarta sudah diberikan tugas dan kewenangan yang sesuai.

 

Infografis senjata pengolah limbah Pemprov DKI
Infografis senjata pengolah limbah Pemprov DKI (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya