Liputan6.com, Jakarta - Masih dalam hitungan hari menjabat sebagai Penjabat Gubernur DKI Jakarta menggantikan Anies Baswedan, Heru Budi Hartono membuat sebuah gebrakan terhadap Monumen Nasional (Monas).
Menggandeng Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di bawah Erick Thohir, Budi ingin mengubah wajah Monas menjadi lebih hijau.
Menurut Erick, untuk membuat kawasan Monas yang hijaunya nantinya akan didesain langsung oleh Pj Gubernur DKI Heru Budi bersama Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno. Informasi tersebut menjadi paling populer di kanal News Liputan6.com.
Advertisement
Baca Juga
Berita kedua terpopuler di top 3 news lainnya terkait sidang perdana kasus pembunuhan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J. Kali ini Pengadilan Negeri Jakarta Selatan menghadirkan Brigjen Hendra Kurniawan.
Dalam dakwaan yang dibacakan jaksa penuntut umum, pada Rabu, 19 Oktober kemarin terungkap bahwa Brigadir J masih hidup saat mantan Kanit I Subdit III Dittipidum Bareskrim Polri AKBP Arif Rachman Arifin melihat isi rekaman CCTV.
Hal ini membuat Arifin kaget, lantaran berbeda dengan pengakuan yang diterimanya dari mantan Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo. Dia kemudian menghubungi langsung Hendra Kurniawan untuk meminta petunjuk. Hendra lalu meminta Arif menghadap Ferdy Sambo untuk menjelaskan isi rekaman tersebut.
Usai mendengar penjelasan Arif, Sambo memerintahkan Hendra dan Arif untuk menghapus dan memusnahkan file rekaman tersebut.
Masih terkait kasus pembunuhan Brigadir J. Seperti diketahui, peristiwa di Magelang menjadi awal pembunuhan berencana tersebut dilakukan. Dilaporkan ada dugaan pelecehan seksual yang dilakukan almarhum Brigadir Yosua terhadap istri Sambo, Putri Candrawathi.
Namun, saat dibacakan pihak JPU, peristiwa tersebut tidak dimaksukkan dalam dakwaan. Lantas, apa alasan Kejagung terkait hal ini?
Berikut deretan berita terpopuler di kanal News Liputan6.com sepanjang Rabu, 18 Oktober 2022:
1. Heru Budi Gandeng Erick Thohir, Ubah Desain Kawasan Monas yang Direvitalisasi Anies
Pemerintah provinsi (Pemprov) DKI Jakarta bersama Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sepakat akan membuat kawasan Monumen Nasional (Monas) menjadi lebih hijau. Keputusan tersebut merupakan hasil sinkronisasi pengelolaan aset-aset BUMN dengan pemerintah daerah Jakarta.
"Kita sinkronisasi soal aset-aset yang dimiliki BUMN dan pemda untuk menjadi fasilitas publik. Monas tentu bagian publik, area yang sangat hijau," kata Erick di Kementerian BUMN, Rabu (19/10/2022).
Erick juga mengatakan, kawasan Monas harus mengedepankan konsep penghijauan seperti di Kompleks Gelora Bung Karno (GBK).
"Nanti, Pak Heru yang akan desain (kawasan Monas), bersama Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno supaya ini bisa hijau kembali," ucap dia.
Erick meminta agar penghijauan yang dilakukan di kawasan Monas dilakukan secara serius dan total. Dia pun mencontohkan revitalisasi di kawasan Gelora Bung Karno (GBK) yang menurutnya tampak lebih baik dibanding sebelumnya.
"Hijau ini jangan tanggung. Kalau di Senayan, Kompleks GBK, bagus tidak? Bagus, dong," lanjut Erick.
Advertisement
2. Kaget Brigadir J Masih Hidup, AKBP Arif Gemetar Menelepon Brigjen Hendra Kurniawan
Eks Kanit I Subdit III Dittipidum Bareskrim Polri AKBP Arif Rachman Arifin sempat terkejut saat melihat isi rekaman CCTV yang sudah diambil dari kompleks Polri Duren Tiga lokasi kejadian perkara penembakkan terhadap Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J.
Arif terkejut lantaran melihat Brigadir J masih hidup saat melihat isi rekaman CCTV. Pasalnya, isi rekaman CCTV berbeda dengan pengakuan mantan Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo soal kejadian penembakan tersebut.
Awalnya, Arif bersama Baiquni Wibowo, Chuck Putranto, dan Ridwan Rhekynellson Soplanit tengah menonton isi dari flashdisk tentang kejadian yang telah direkam dalam DVR CCTV yang sebelumnya telah diambil oleh AKP Irfan Widyanto dari Pos Security Kompleks Polri Duren Tiga.
Saat menonton rekaman CCTV, Arif cs menyaksikan Brigadir J masih hidup. Mereka menyaksikan isi rekaman CCTV itu di kediaman Ridwan Rhekynellson Soplanit.
"Ternyata saksi Chuck Putranto berkata 'Bang ini Joshua masih hidup' lalu Baiquni Wibowo memutar ulang antara menit 17.07 WIB sampai 17.11 WIB dan mereka lihat ternyata benar bahwa Nofriansyah Yosua Hutabarat sedang memakai baju putih dan berjalan dari pintu depan rumah menuju pintu samping melalui taman rumah Dinas Ferdy Sambo," urai jaksa dalam dakwaan yang dibacakan pada persidangan terdakwa Hendra Kurniawan di PN Jaksel, Rabu (19/10/2022).
Menurut jaksa, Arif Rachman yang melihat keadaan sebenarnya terkejut tidak menyangka apa yang sudah mereka dengar beberapa hari yang lalu tentang kronologis kejadian tembak menembak yang disampaikan oleh Kapolres Jaksel Kombes Budhi Herdi dan Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Ramadhan ternyata tidak sama dengan yang terlihat di CCTV.
3. Penjelasan Kejagung Soal Peristiwa di Magelang yang Tidak Disebutkan Secara Rinci
Sidang kasus pembunuhan terhadap Brigadir J serta kasus Obstruction of Justice (OOJ) telah digelar di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan sejak Senin (17/10) kemarin. Namun dalam dakwaan yang dibacakan oleh pihak Jaksa Penuntut Umum (JPU) untuk peristiwa di Magelang tidak dimasukan dalam dakwaan tersebut.
Adapun peristiwa yang terjadi Magelang tersebut merupakan awal mula kejadian pembunuhan berencana Brigadir J atau Nofriansyah Yosua Hutabarat.
"Kita ada menyinggung peristiwa Magelang tapi tidak secara mendetail, karena pasal yg didakwakan adalah fokus ke 340 , 338 kepada para terdakwa," ucap Kapuspenkum Kejagung I Ketut Sumedana saat dikonfirmasi, Rabu (19/10/2022).
Kata Ketut, dalam dakwaan yang sudah dibacakan JPU dirinya menegaskan pihaknya tidak mendakwa terhadap kejadian yang ada di Magelang.
“Kalau ke mana-mana nanti surat dakwaan menjadi bias,” imbuh ketut.
Dia juga mengatakan bahwa penyusunan dalam surat dakwaan oleh JPU sudah sesuai berdasarkan dari berkas perkara penyidikan.
Advertisement