Liputan6.com, Jakarta Lembaga Survei dan Polling Indonesia (SPIN) merilis hasil penelitiannya, yang salah satunya memotret sosok yang bakal menjadi calon presiden di ajang Pilpres 2024.
Adapun nama Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto berada di posisi teratas dengan raihan 31,6 persen. Menyusul di bawahnya ada nama Gubernur Jawa Tengah Ganjar Prabowo dan bakal calon presiden NasDem Anies Baswedan.
Advertisement
Baca Juga
Meski demikian, Direktur Eksekutif SPIN Igor Dirgantara menjelaskan, suara Ganjar cenderung stagnan. Sedangkan Anies justru menurun.
"Ganjar mendapatkan angka di 19,3 persen masih berkutat dan stagnan dibawah 20%. Hal yang sama juga terjadi dengan Anies dimana pasca pendeklarasiannya sebagai Capres oleh NasDem hanya memeroleh 11,5% saja menurun sebesar 2,7% dari 14,2% elektabilitas di Juli 2022," jelas dia, Senin (24/10/2022).
Sedangkan tokoh lainnya seperti, Ridwan Kamil meraih 9,3 persen, lalu ada AHY dengan 6,1 persen, Khofifah 4,2 persen, Puan Maharini 2,9 persen, Muhaimin Iskandar 2,6 persen, Erick Thohir 2,2 persen, Airlangga Hartarto 1,7 persen.
Ada yang lainnya seperti Dedi Mulyadi 1,3 persen, Surya Paloh 1,2 ersen, Andika Perkasa 1,1 persen, Zulkifli Hasan 0,2 persen, Suharso dan Ahmas Syaikhu 0,1 persen, La Nyalla Mahmud Mattalitti : 0,1 persen, Sakti Wahyu Trenggono 0,1 persen. Sedangkan undecided voters sebesar 4,4 persen.
"Sikap politik Prabowo yang lebih mementingkan persatuan bangsa dan negara dengan menerima tawaran memerintah Bersama demi bangsa dan negara sebagai menteri pertahanan ternyata mampu memeroleh simpati publik.
"Prabowo juga menuai simpati publik karena sosok yang dinilai public bukan sosok pendendam terhadap orang-orang yang dibesarkannya menjadi tokoh politik nasional seperti Jokowi, Ahok dan Anies," jelas Igor.
Sementara, pola berbeda tampak dari elektabilitas Ganjar. Meskipun cenderung stagnan tetapi dengan kampanye-kampanye kecil yang sering ia lakukan diberbagai daerah, deklarasi relawan besar-besaran, dan pencitraan melalui medsos berhasil mendekati keterpilihan 20%.
"Bukan tidak mungkin elektabilitasnya meningkat bila kepastian tiket pencapresan dapat diperolehnya dari PDIP. Sementara hal yang berbeda tampak dari Anies. Elektabilitasnya justru menurun pasca pencapresannya oleh NasDem, pemilihnya belum tampak mengikutinya," pungkasnya.
Terkait Survei
Adapun, survei digelar pada 7-16 Oktober 2022 dengan melibatkan 1.230 responden dari 34 provinsi di Indonesia yang diambil secara acak atau dengan teknik sample multistage random sampling.
Responden dilakukan dengan cara wawancara secara langsung menggunakan bantuan kuesioner.
Margin of error survei diklaim +/- 2,8% dengan tingkat kepercayaan sampai 95%.
Advertisement