Liputan6.com, Jakarta - Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto geram melihat adanya elite bangsa Indonesia yang tak mau memikirkan pertahanan. Menurut Prabowo, elite tersebut berpikir tak akan terjadi perang dalam beberapa waktu ke depan.
Prabowo mengatakan demikian saat menjadi pembicara dalam Seminar Nasional dengan tema Tantangan TNI AU dalam Perkembangan Teknologi Elektronika Penerbangan yang digelar secara daring oleh TNI AU, Selasa (8/11/2022).
Baca Juga
"Terus terang saya mengatakan, bangsa kita kurang waspada, elite kita kurang waspada. Bahkan ada di antara elite kita yang tidak mau memikirkan ancaman real yang dihadapi oleh bangsa-bangsa," ujar Prabowo.
Advertisement
Bahkan, menurut Prabowo, ada jenderal yang seharusnya memikirkan strategi pertahanan berpikir tak akan ada ancaman perang dalam beberapa puluh tahun ke depan. Menurut Prabowo, pemikiran seperti itu tidak boleh dibiarkan.
"Beberapa tahun lalu saya mendengar jenderal-jenderal, orang-orang yang seharusnya berpikir tentang strategi, berpendapat bahwa dalam beberapa puluh tahun ke depan tidak ada ancama perang. Saudara-saudara, berkali-kali di setiap forum yang saya hadapi, saya berusaha untuk membangunkan seluruh yang dapat mendengar saya untuk meninggalkan sikap seperti ini," kata Ketua Umum Partai Gerindra ini.
"Sikap ini adalah sikap yang sangat membahayakan kelangsungan hidup bangsa Indonesia," Prabowo menambahkan.
Prabowo menyebut, kedamaian di Indonesia yang diberikan Tuhan Yang Maha Esa ini harus disyukuri dengan tetap bersiap menghadapi segala ancaman. Menurut Prabowo, ancaman bisa datang tanpa pemberitahuan.
"Karunia yang kita terima hendaknya kita manfaatkan untuk siap menghadapi ancaman yang akan datang. Kalau tidak terjadi alhamdulillah, kalau terjadi kita sudah siap, jangan kalau kita mendapat kebaikan, keberuntungan, kita santai, ini kita harus introspeksi," kata dia.
Contohkan Singapura
Â
Prabowo memberi contoh negara Singapura. Negara kecil dengan jumlah penduduk yang hanya 5 juta ini sangat memperhatikan pertahanan negara mereka.
"Saya selalu memakai contoh tetangga kita, Singapura, penduduknya hanya lima juta, wilayahnya sebesar satu kabupaten, tapi Singapura, mereka memandang kemerdekaan mereka, kedaulatan mereka begitu penting sehingga 3 persen anggaran negaranya untuk pertahanan, Amerika, 3,5 persen, Tiongkok 1,7 persen yang kita tahu, atau jangan-jangan lebih yang kita tidak tahu, iya kan, kita hanya 0,8 persen," kata Prabowo.
Advertisement