Infografis Mewaspadai Bencana Lanjutan Longsor dan Banjir Bandang Usai Gempa Cianjur dan Ratusan Gempa Susulan

Ratusan gempa susulan mengguncang Cianjur setelah lindu dengan magnitudo 5,6 menggetarkan kabupaten di Jawa Barat ini. Sudah berlangsung selama 5 hari sejak 21 November 2022.

oleh Shinta NM SinagaTriyasni diperbarui 26 Nov 2022, 09:03 WIB
Diterbitkan 26 Nov 2022, 09:03 WIB
Banner Infografis Mewaspadai Bencana Lanjutan Longsor dan Banjir Bandang Usai Gempa Cianjur dan Ratusan Gempa Susulan
Banner Infografis Mewaspadai Bencana Lanjutan Longsor dan Banjir Bandang Usai Gempa Cianjur dan Ratusan Gempa Susulan (Liputan6.com/Triyasni)

Liputan6.com, Jakarta - Ratusan gempa susulan mengguncang Cianjur setelah lindu dengan magnitudo 5,6 menggetarkan kabupaten di Jawa Barat ini. Sudah berlangsung selama 5 hari sejak 21 November 2022.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika atau BMKG mencatat ada 248 gempa susulan Cianjur hingga 25 November 2022. Magnitudo bervariasi, terbesar 4,2 dan terkecil 1,2. Kedalamannya pun bervariasi, terdalam 10 km dan terdangkal 1 km.

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengatakan intensitas gempa susulan di Cianjur akan semakin reda dan stabil dalam waktu 4-7 hari sejak 21 November 2022. Gempa-gempa susulan itu sebagian besar tidak dirasakan, yang bisa mencatat adalah alat, meski ada beberapa yang dapat dirasakan.

BMKG mengimbau pemerintah daerah setempat dan masyarakat untuk mewaspadai kemungkinan terjadinya bencana alam ikutan seperti longsor dan banjir bandang yang membawa material-material reruntuhan lereng akibat gempa Cianjur.

"Saat ini curah hujan sedang meningkat menuju puncaknya di Desember hingga Januari nanti. Jadi harus diwaspadai kemungkinan terjadinya bencana ikutan usai gempa. Material lereng yang runtuh seperti tanah, batu, pohon, kerikil, dan lainnya harus dibersihkan agar tidak terbawa air dan menjadi banjir bandang. Hal ini pernah terjadi saat gempa Palu dan Pasaman Barat," ujar Dwikorita.

Khusus untuk pemukiman warga di daerah lereng-lereng dan perbukitan, kata Dwiokorita, opsi relokasi harus dipertimbangkan oleh pemerintah daerah dan masyarakat. Mengingat berdasarkan analisa yang dilakukan BMKG, gempa di Cianjur merupakan gempa yang berulang setiap 20 tahunan, dan kemungkinan dapat terjadi kembali. Sementara, topografi di wilayah lereng dan perbukitan tersebut tidak stabil dengan kondisi tanah yang rapuh atau lunak, dan sering jenuh air akibat curah hujan yang cukup tinggi.

Seperti apa ratusan gempa susulan yang mengguncang Cianjur dan bagaimana mewaspadai bencana lanjutan gempa Cianjur, serta data korban gempa Cianjur? Simak selengkapnya dalam rangkaian Infografis berikut ini:

Infografis Ratusan Gempa Susulan Guncang Cianjur

Infografis Ratusan Gempa Susulan Guncang Cianjur
Infografis Ratusan Gempa Susulan Guncang Cianjur (Liputan6.com/Triyasni)

Infografis Waspada Bencana Lanjutan Gempa Cianjur

Infografis Waspada Bencana Lanjutan Gempa Cianjur
Infografis Waspada Bencana Lanjutan Gempa Cianjur (Liputan6.com/Triyasni)

Infografis Korban Gempa Bumi Cianjur Jawa Barat Magnitudo 5,6

Infografis Korban Gempa Bumi Cianjur Jawa Barat Magnitudo 5,6
Infografis Korban Gempa Bumi Cianjur Jawa Barat Magnitudo 5,6 (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya