Sempat Ditinggal Kadernya, PSI Tambah Amunisi Baru

Kali ini, PSI kedatangan Mantan jurnalis dan news tv anchor, Cheryl Tanzil untuk bergabung. Adapun yang bersangkutan langsung didapuk menjadi juru bicara.

oleh Liputan6.com diperbarui 16 Des 2022, 23:03 WIB
Diterbitkan 16 Des 2022, 23:03 WIB
PSI kedatangan Mantan jurnalis dan news tv anchor, Cheryl Tanzil untuk bergabung.
Kali ini, PSI kedatangan Mantan jurnalis dan news tv anchor, Cheryl Tanzil untuk bergabung. Adapun yang bersangkutan langsung didapuk menjadi juru bicara. (Foto: Dokumentasi PSI).

Liputan6.com, Jakarta Sejumlah kader Partai Solidaritas Indonesia (PSI) memutuskan mundur dari partai naungannya tersebut. Meski demikian, partai yang diketuai oleh Giring Ganesha itu mendapat amunisi baru.

Kali ini, PSI kedatangan Mantan jurnalis dan news tv anchor, Cheryl Tanzil untuk bergabung. Adapun yang bersangkutan langsung didapuk menjadi juru bicara.

"PSI kembali mendapat suntikan darah segar, energi baru, yang akan membuat PSI bisa berlari lebih kencang. Sis Cheryl akan menjadi bagian kerja PSI. Semua kader diberi ruang berkembang sesuai minat dan concern masing-masing sepanjang masih dalam koridor nilai-nilai partai," kata Giring dalam keterangannya, Jumat (16/12/2022).

Fokus dan concern Cheryl pada isu-isu perempuan dan anak sangat pas dengan garis perjuangan PSI. PSI adalah partai terdepan dalam isu ini. PSI punya Komite Solidaritas Pelindung Perempuan dan Anak (KSPPA) yang aktif mengadvokasi kasus-kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak di berbagai daerah.

“Jadi, sekali lagi, kehadiran Sis Cheryl membuat kekuatan PSI kian bertambah. Kita semakin optimistis untuk meraih kemenangan di Pemilu 2024. Selamat berjuang bersama, Sis Cheryl,” tutur Giring.

Pada kesempatan yang sama, Wakil Ketua Dewan Pembina PSI, Grace Natalie, mengaku mengenal Cheryl sejak sama-sama menjadi reporter televisi beberapa tahun yang lalu.

Dia bercerita, Cheryl adalah sosok yang sangat keras kepala dalam pengertian yang positif. Kalau menghadapi sesuatu, dia akan jalani sampai tuntas.

“Kami sebenarnya sama-sama gak suka politik. Mungkin karena sama-sama tahu perilaku banyak politisi. Tapi, belakangan sama-sama yakin bahwa susah dan terbatas untuk melakukan perubahan kalau tidak masuk ke dalam, kalau tidak terjun langsung ke politik,” kata Grace.

 

Tawarkan Idealisme

Sementara, Cheryl mengungkapkan alasannya bergabung ke PSI. Salah satunya, dianggap baru yang menawarkan idealisme segar.

"Saya ingat pesan seorang tokoh yang mengatakan orang baik jangan skeptis mau terjun ke politik, agar kita bisa mengubah apa yang perlu diperbaiki. PSI jadi pilihan saya karena partai ini masih tergolong baru dan menawarkan idealisme yang segar. Yang jelas PSI sangat pro-keberagaman, nilai yang saya pelajari dari keluarga sejak kecil,” kata dia.

Cheryl melihat PSI sangat konsisten memperjuangkan beberagaman. Ia berharap bisa ikut bersama kawan-kawan di PSI dalam membesarkan partai dan bekerja demi kemajuan bangsa.

Ia bercerita, saat di bangku SD, saat ada tugas bahasa Indonesia mewawancarai harapan orang tua terhadap anak. Ibunya berharap dia bisa berguna untuk bangsa dan negara, bukan berharap menyenangkan orang tua.

“Saya langsung tergugah mendengar jawaban mama saya tersebut. Mungkin itu yang membawa saya hingga terpanggil menjadi jurnalis. Lalu setelah meninggalkan redaksi, saya sempat berkecimpung sebagai relawan Jokowi. Dari sana mata saya terbuka, bahwa jika ingin membantu lebih banyak orang, kita harus terjun ke dalam sistem,” ujar Cheryl.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya