Sindir Menteri, Jokowi: Yang Pusing Diberikan ke Saya, Nyanyi dan Makan Tak Pernah Diajak

Jokowi tak menjelaskan acara bersenang-senang yang dilakukan jajaran menterinya itu. Topik ini disinggung Jokowi saat berbicara soal hilirisasi industri yang didukung energi hijau.

oleh Lizsa Egeham diperbarui 21 Des 2022, 13:33 WIB
Diterbitkan 21 Des 2022, 13:32 WIB
Presiden Joko Widodo (Jokowi)
Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat Sidang Kabinet Pengarahan Presiden dan APBN 2022 di Istana Kepresidenan Jakarta pada Rabu, 17 November 2021. (Dok Sekretariat Kabinet RI)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyindir para menteri yang selalu menghadapnya bila ada masalah. Namun, Jokowi mengaku tak pernah diajak para menterinya apabila ada acara bersenang-senang seperti menyanyi dan makan-makan.

"Tapi yang pusing pusing biasanya diberikan kepada saya. Kalau yang masalah, yang problem menteri-menteri itu mesti menghadap saya. Tapi yang enak enak kayak kemarin nyanyi-nyanyi, makan-makan tidak pernah mengajak saya," kata Jokowi dalam acara Outlook Perekonomian Indonesia Tahun 2023 di Jakarta, Rabu (21/12/2022).

Jokowi tak menjelaskan acara bersenang-senang yang dilakukan jajaran menterinya itu. Topik ini disinggung Jokowi saat berbicara soal hilirisasi industri yang didukung energi hijau.

Dia menekankan pentingnya hilirisasi dan energi hijau menjadi kunci. Jokowi pun telah meminta agar strategi hilirisasi dibuat dalam ekosistem besar agar menjadi produk premium dapat bersaing dengan negara negara lain.

"Dua hal tadi hilirisasi kemudian didukung energi hijau. Sulitnya adalah pelaksanaan. Tapi yang pusing pusing biasanya diberikan kepada saya," tutur Jokowi.

Jokowi Targetkan Pembangunan 60 Bendungan Rampung Akhir 2024

Jokowi Pimpin Sidang Kabinet
Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan arahan ketika memimpin Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara, Jakarta, Kamis (3/10/2019). Topik Sidang Kabinet Paripurna tersebut yakni Evaluasi Pelaksanaan RPJMN 2014-2019 dan Persiapan Implementasi APBN 2020. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Di sisi lain, Presiden Jokowi menargetkan pembangunan 60 bendungan di sejumlah daerah di Indonesia rampung pada akhir 2024. Hingga kini, sudah 30 bendungan yang sudah diresmikan oleh pemerintah.

"Pemerintah menargetkan pembangunan sekitar 60 bendungan sampai akhir 2024. Hari ini, saya meresmikan bendungan ke-30 yakni Bendungan Semantok di Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur," kata Jokowi melalui akun Instagramnya @jokowi, Selasa, 20 Desember 2022. 

Adapun Bendungan Semantok dibangun sejak tahun 2017 dengan nilai investasi mencapai Rp2,5 triliun. Kapasitas tampungnya sangat besar yaitu 32,67 juta meter kubik dengan luas genangan 365 hektare.

Jokowi menyebut bendungan ini akan mengairi sekitar 1.900 hektare sawah. Menurut dia, ketersediaan air merupakan kunci keberhasilan banyak sektor, dari pariwisata hingga pertanian.

"Dengan makin banyaknya bendungan yang dibangun, saya berharap produksi pertanian kita makin baik, kesejahteraan petani Indonesia pun meningkat," ujar Jokowi.

Sebagai informasi, Bendungan Semantok berada di Desa Sambikerep dan Desa Tritik, Kecamatan Rejoso, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur. Pembuatan Waduk Semantok ini merupakan mega proyek nasional yang langsung diperintahkan oleh Presiden Joko Widodo.

Bendungan Semantok memiliki peran penting mulai dari pencegah atau pengendali banjir, sarana pengairan atau irigasi persawahan di lingkungan sekitar, hingga sarana pendukung untuk infrastruktur pembangkit listrik layaknya PLTA.

Perkuat Ketahanan Air dan Pangan

Bendungan Semantok Nganjuk. (pu.go.id)
Bendungan Semantok Nganjuk. (pu.go.id)

Bendungan yang bakal memperkuat ketahanan air dan pangan di Nganjuk dan sekitarnya ini memiliki panjang mercu bendungan 3.100 meter.

Bendungan bertipe urugan random tanah tipe zonal dengan inti tegak ini memiliki tinggi 38,5 meter. Nantinya pun bendungan ini memiliki luas area genangan 365 hektar, sehingga pada saat musim kemarau bendungan ini dapat menyuplai air.

Tak hanya itu, kehadiran Bendungan Semantok juga dapat memberikan manfaat sebagai pengendali banjir, karena daya tampungnya yang besar hal ini membuat bendungan dapat menahan air yang berlimpah saat musim hujan.

Adanya bendungan ini juga nantinya untuk pemeliharaan sungai di hilir bendungan sebesar 30 liter/detik dan mereduksi banjir 30 persen di Kabupaten Nganjuk dan sekitarnya.

Infografis Subsidi BBM Bengkak hingga Rp 502 Triliun, Jokowi Harus Bagaimana? (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Subsidi BBM Bengkak hingga Rp 502 Triliun, Jokowi Harus Bagaimana? (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya