Liputan6.com, Jakarta Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta Asep Kuswanto mengungkapkan progres pembangunan fasilitas pengolahan sampah Intermediate Treatment Facility (ITF) di Sunter, Jakarta Utara. Asep menyebut belum ada perkembangan lebih lanjut terkait fasilitas pengolahan sampah itu.
"Ya kalau progres ITF memang saya cuma bisa katakan masih sama dengan sebelumnya," kata Asep di Bantargebang, Bekasi, Jawa Barat, Senin 2 Januari 2023.
Asep menjelaskan bahwa pihaknya telah bekerja sama dengan PT Jakarta Propertindo (Jakpro). Jakpro pun sudah menandatangani kerja sama Perjanjian Jual Beli Listrik (PJBL) dengan Perusahaan Listrik Negara (PLN) pada 16 Oktober 2019. Namun belum dapat terealisasi karena terkendala belum dibangunnya fasilitas pengolahan sampah menjadi listrik.
Advertisement
"Jakpro sudah ada kerja sama perjanjian, tanda tangani pada tanggal 16 Oktober atau 19 Oktober 2019. Tapi memang belom terealisasi karena fasilitasnya belom terbangun," jelas Asep.
Baca Juga
Sejauh ini, ujar Asep. Jakpro masih mencari mitra untuk melanjutkan pembangunan ITF Sunter. Menurutnya, Jakpro menargetkan pada akhir Januari ini telah mendapatkan mitra untuk bekerja sama.
"Itu memang mereka menargetkannya mundur lagi, baru nanti selesainya InsyaAllah kalau nggak salah saya simak dari temen-teman Jakpro, itu di akhir Januari ini mereka baru akan mendapatkan mitra terpilihnya," kata dia.
Lebih lanjut, Asep mengutarakan nantinya mitra terpilih akan menyusun lagi Perjanjian Kerja Sama (PKS) yang ketentuan-ketentuannya ditetapkan Jakpro.
"Nah dari situ kemudian nanti, ada proses lagi oleh mitra terpilih, menyusun lagi PKS nya perjanjian kerja samanya, termasuk hal-hal lain yang memang menjadi ketentuan dari Jakpro kepada calon mitranya," kata dia.
Â
Dana yang Dibutuhkan Rp 5,2 T
Advertisement
Jokowi Dorong Selesaikan Urusan Sampah
Asep menuturkan bahwa total dana yang dibutuhkan untuk pembangunan ITF Sunter mencapai Rp5,2 Triliun. Sementara itu, kata Asep Pemerintah Provinsi (Pemprov) mengucurkan Penyertaan Modal Daerah (PMD) sekitar Rp550 milyar untuk membiayai proses awal seperti PJLB dengan PLN.
"Kita harapkan paling engga dari dana yang sudah dikucurkan itu bisa dimulailah proses konstruksi, proses paling tidak land kriling atau hal-hal lain yang dibutuhkan Jakpro," ucapnya.
Sebelumnya, Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono menanggapi pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) soal rencana pembangunan fasilitas pengolahan sampah Intermediate Treatment Facility (ITF) Sunter, Jakarta Utara.
Diketahui, pembangunan ITF Sunter mandek hingga saat ini. Menanggapi hal itu, Heru menyebut setidaknya Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI tengah membangun Refuse Derived Fuel (RDF) Plant atau mesin pengolah sampah di Bantargebang, Bekasi.
"Ya, kan kita sudah ada di Bantargebang, sudah ada sistem RDF. Mungkin beliau (Jokowi) akan melihat ke sana," kata Heru di Monumen Nasional, Kamis 22 Desember 2022.
Selain itu, menurut Heru pernyataan Preside Jokowi tak hanya menyoroti pengelolaan sampah di Jakarta melainkan juga provinsi lain di Indonesia.
"Tidak hanya Jakarta saja kan, seluruh Indonesia juga harus memperhatikan masalah sampah. Kemarin, waktu di acara itu," kata Heru.
Sebelumnya, Presiden Jokowi menyinggung proyek ITF Sunter yang tidak kunjung dilakukan pembangunan, bahkan sejak dirinya menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta.
"Jadi Gubernur di DKI, (ITF) Sunter itu kita mulai, sampai saya tidak jadi gubernur, tanda tangan pun saya belum. Padahal sudah kita rencanakan, belum (selesai). Saya enggak tahu sekarang apakah sudah (selesai)," kata Jokowi dalam Rakernas Badan Pengelola Dana Lingkungan Hidup (BPDLH), Rabu 21 Desember 2022.
Â
Jokowi pun mendorong agar urusan sampah segera diselesaikan agar tidak menjadi kotoran di kota, sungai, dan laut. Menurut Jokowi, masalah sampah menjadi salah satu prioritas yang harus dibenahi BPDLH mengingat pengelolaan sampah di berbagai daerah belum terselesaikan.
Sebagai informasi, pembangunan ITF Sunter digagas sejak 2009 pada era kepemimpinan Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo. Kemudian, rencana ini dilanjutkan oleh Joko Widodo hingga Basuki Tjahaja Purnama, namun mandek.
Sementara itu, saat menjabat Anies Baswedan melanjutkan proyek ini dan melakukan groundbreaking ITF Sunter sejak 2018. Kendati demikian, pembangunan ITF Sunter tetap mangkrak hingga sekarang.