Liputan6.com, Jakarta Tim gabungan dari Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Bareskrim Polri bersama Polda Metro Jaya, melakukan olah TKP ulang di kediaman satu keluarga yang diduga keracunan di Ciketing Udik, Bantargebang, Kota Bekasi, Jawa Barat.
Tim gabungan yang terdiri dari 10 orang petugas, melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) sekira pukul 16.00 WIB dengan membawa sejumlah peralatan.
Baca Juga
"Kami masih melakukan olah TKP ulang dan kita coba ambil lagi beberapa sampel di dalam untuk dilakukan penelitian oleh Puslabfor," kata Kasubdit Jatanras Polda Metro Jaya AKBP Idrawienny Panji Yoga di lokasi, Senin (16/1/2023).
Advertisement
Olah TKP berlangsung selama kurang lebih satu jam. Ada sekitar 3-4 kantong sampel yang dibawa tim dari TKP untuk diperiksa lagi di Puslabfor.
"Hasil uji lab masih dilakukan pendalaman, makanya kami ambil sampel lagi dari TKP," ujar Panji.
Sejauh ini, polisi belum bisa memastikan apakah ada tindak pidana di kasus keracunan ini lantaran masih menunggu hasil penyelidikan.
"Sampai saat ini masih kita lakukan pendalaman," tegas Panji.
Dari pantauan di lokasi, banyak warga yang datang untuk melihat proses olah TKP. Sejumlah petugas sempat meminta warga untuk menjauh agar tidak mengganggu jalannya olah TKP.
Â
Tiga Meninggal
Sebelumnya, satu keluarga yang terdiri dari lima orang ditemukan tergeletak di rumah kontrakan dengan kondisi mulut mengeluarkan busa, Kamis pagi 12 Januari 2023. Kelima korban diduga mengalami keracunan.
Sebanyak tiga orang meninggal dunia, yakni AM (40), dan dua putranya, RAM (23) dan MR (17). Sedangkan anak korban lainnya, AN (5) beserta ipar korban, MDS (34), berhasil selamat dan masih dirawat di RSUD Bantargebang.
Advertisement
Satu Keluarga di Bekasi Keracunan, Polisi Cari Keberadaan Suami Korban
Polisi tengah mencari keberadaan suami AM (35), salah satu korban meninggal dunia yang diduga mengalami keracunan di rumah kontrakan di RT 02 RW 03 Ciketing Udik, Bantargebang, Kota Bekasi, Jawa Barat.
Kapolres Metro Bekasi Kota, Kombes Hengki mengatakan, korban AM menikah dua kali. Saat menikah dengan suami pertama, dia dikaruniai dua putra, yakni RA dan MR yang juga menjadi korban meninggal dunia dalam peristiwa itu.
AM kemudian menikah kembali dengan suami kedua dan memiliki seorang anak berinisial NA (5) yang masih menjalani perawatan di RSUD Bantargebang.
Saat peristiwa nahas tersebut berlangsung, kata Hengki, suami kedua AM tidak berada di lokasi kejadian.
"Suami korban saat kejadian tidak ada di rumah berdasarkan keterangan saksi-saksi," kata Hengki kepada awak media, Sabtu (14/1/2023).
Oleh karena itu, polisi sedang mencari keberadaan suami korban untuk meminta keterangan.
"Kita akan lakukan pemanggilan, kita akan cari karena sampai sekarang Bareskrim belum ada data keberadaan yang bersangkutan ada dimana," ujar Hengki.
Terkait dugaan keterlibatan suami kedua korban atas kejadian ini, Hengki menegaskan tidak ingin berspekulasi dan masih akan melakukan penyelidikan.