Liputan6.com, Jakarta Politikus Nasdem Zulfan Lindan mundur dari partainya saat ini usai dinonaktifkan sebagai pengurus karena membuat pernyataan Anies Baswedan adalah antitesa Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Rupanya pernyataan itu sudah kita ketahui bersama tidak nyaman bagi ketua umum Partai NasDem dan kawan-kawan elite yang ada di Partai NasDem sehingga keluar lah surat menonaktifkan saya sebagai pengurus Partai NasDem dan itu tidak ada masalah buat saya dan boleh saja," ujar Zulfan dalam keterangannya, Kamis (23/3/2023).
Baca Juga
Sejak membuat pernyataan soal Anies Baswedan tersebut, Zulfan mengaku kerap dihadap-hadapkan dengan Ketua Umum NasDem Surya Paloh. Sehingga ia merasa tidak nyaman berada di NasDem.
Advertisement
"Saya kira kalau sudah seperti ini saya tidak bisa bergabung lagi dalam satu partai ini," ungkapnya.
Oleh karena itu, Zulfan menyatakan mengundurkan diri sebagai anggota Partai NasDem.
"Saya secara tegas mengatakan bahwa saya mengundurkan diri sebagai anggota partai NasDem supaya kita lebih clear, saya juga capek dimana-mana saya ngomong saya masih dianggap politisi partai NasDem," ungkapnya.
Sebelumnya, Ketum NasDem, Surya Paloh mengatakan, dinamika politik tengah mengalami peningkatan. NasDem, sejak awal mendeklarasikan diri sebagai partai gagasan atau partai yang ingin berjuang untuk melakukan perubahan.
"Tentu NasDem memiliki tanggung jawab moral dan praksis agar masyarakat Indonesia mendapatkan pendidikan dan informasi politik yang menerahkan dan memberi pemahaman yang baik," kata Surya Paloh dalam siaran persnya, Kamis (13/10/2023).
Maka dalam setiap gerak dan tindakan politik NasDem selalu memiliki latar dan landasan pemikiran yang kuat dalam kerangka kebangsaan.
"NasDem ingin perdebatan politik penuh dengan gagasan dan substansi bukan sekadar kulit yang hanya menimbulkan sensasi dan kegaduhan," tegas Paloh.
Paloh menilai, tanggung jawab ini yang membuat NasDem memberikan peringatan keras kepada kadernya, Zulfan Lindan yang beberapa hari terakhir membuat pernyataan yang dianggap tidak produktif. Jauh dari semangat jati diri NasDem yang mengedepankan politik gagasan.
Peringatan Keras kepada Zulfan Lindan
Sebelumnya, Zulfan beberapa kali mengeluarkan pernyataan kontroversial yang memicu perdebatan di media massa. Misalnya, menyebut Anies Baswedan antitesis Jokowi.
"DPP NasDem kemudian memberikan peringatan keras kepada saudara Zulfan Lindan berupa, pertama menonaktifkan dari kepengurusan DPP NasDem. Kedua melarang keras untuk memberikan pernyataan di media massa dan media sosial atas nama fungsionaris NasDem," kata Paloh.
Paloh berharap, sanksi ini bisa memberikan pelajaran kepada seluruh kader NasDem. Untuk menjaga karakter dan jati diri sebagai partai gagasan dan semangat membawa perubahan. Dengan cara memberikan pernyataan yang menambah nilai positif dan memberikan pemahaman baik terhadap publik.
"Sebab NasDem ingin mengembalikan kepercayaan publik terhadap partai politik dengan cara berpolitik yang memiliki komitmen kebangsaan yang kuat," tutur Paloh.
Reporter: Ahda Bayhaqi/Merdeka
Advertisement