Kapolri Listyo Disebut Kinerja Tak Baik, Sahroni: DPR Punya Pandangan Berbeda

Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni merespons pernyataan peneliti Institute for Security and Strategic Studies (ISESS) yang menyebut sosok Jenderal Listyo Sigit Prabowo adalah Kapolri terburuk.

oleh Putu Merta Surya Putra diperbarui 10 Feb 2025, 17:09 WIB
Diterbitkan 10 Feb 2025, 14:31 WIB
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo(Merdeka.com/ Rahmat)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni merespons pernyataan peneliti Institute for Security and Strategic Studies (ISESS) yang menyebut sosok Jenderal Listyo Sigit Prabowo adalah Kapolri terburuk.

"Mungkin ISESS dan sebagian publik melihat Pak Kapolri buruk karena di masa dia banyak diberitakan oknum polisi yang melakukan pelanggaran dan akhirnya dipecat, bahkan dipidana. Justru Komisi III (DPR) melihat itu sebagai momentum bersih-bersih, tanpa ada yang ditutup-tutupi," kata dia dalam keterangannya, Senin (10/2/2025).

Menurut Politikus NasDem ini, Kapolri berhasil meningkatkan kepercayaan Polri dengan berbagai kinerja-kinerja baik dari kepolisian.

"Ini tentu tidak mudah, dibutuhkan kepemimpinan yang solid dan tegas untuk mengatasi hal-hal seperti itu. Dan itu dimiliki oleh Pak Kapolri Listyo Sigit," ungkap dia.

Lebih lanjut, Sahroni pun menilai Kapolri sebagai sosok yang inovatif dan terbuka terhadap masukan. Sehingga menurutnya, Polri di bawah Listyo menjadi institusi yang banyak mengalami kemajuan.

"Dan Pak Kapolri ini sangat terbuka dengan masukan-masukan dari masyarakat. Kritik terhadap Polri itu benar-benar Pak Kapolri dengar dan dijadikan bahan evaluasi. Bahkan kalau ada laporan kasus masyarakat yang tersendat, Pak Kapolri sering turun tangan langsung menangani kasus tersebut. Seperti di kasus pemerasan seorang guru bernama Supriyani, dan lain sebagainya," jelasnya.

 

Banyak yang Tak Patuh

Meski begitu, Sahroni pun mengakui bahwa beberapa jajaran kepolisian yang kerap tidak mengikuti instruksi Kapolri. Mereka merupakan oknum yang berlaku sewenang-wenang.

"Walau pemimpinnya sudah tegas dan profesional, kadang jajaran di bawah ini yang masih suka bandel melawan instruksi pimpinan. Hal-hal seperti ini yang sulit dikontrol, banyak oknum yang semena-mena tapi atas kehendak pribadi. Seperti misal pelecehan, pungli, dll. Ini kan kesalahan individual, tapi jadi menyeret citra institusi. Mereka-mereka ini lah yang jadi benalu di Polri," tutup Sahroni.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya