Liputan6.com, Jakarta - Menteri BUMN Erick Thohir sukses menghindarkan Indonesia dari sanksi berat FIFA setelah batal menggelar Piala Dunia U-20 2023.. Gerak cepat langsung dilakukan Erick Thohir menggenjot pelaksanaan transformasi sepak bola di Tanah Air.
"Saya sudah berusaha maksimal saat bertemu dengan FIFA. Dengan sanksi ini, kita masih terus melanjutkan program transformasi sepakbola bersama FIFA," kata Erick Thohir, Jumat (7/4/2023).
Baca Juga
Erick Thohir menambahkan, organisasi sepak bola internasional hanya menjatuhkan sanksi administrasi kepada PSSI. Yakni berupa pembekuan dana FIFA yang diperuntukkan bagi operasional kegiatan PSSI.
Advertisement
Dia menilai sanksi administrasi yang diberikan FIFA merupakan sebuah pembelajaran berharga. Di sisi lain berkah bagi sepakbola Indonesia yang saat ini terus berbenah menuju perbaikan di semua sektor.
"Dengan sanksi ini, kita tidak dikasih kartu merah, tapi kartu kuning sehingga kita bisa bermain dan berkompetisi di SEA Games pada akhir bulan ini," jelas Erick Thohir.
Terlebihnya lagi Indonesia berada di Grup A SEA Games 2023 bersama tuan rumah Kamboja, Myanmar, Filipina dan Timor Leste. Hasil tersebut didapat pasca drawing (undian) yang dilakukan pada Rabu, 5 April 2023.
Meski tergabung dalam grup yang terbilang ringan, namun Erick mengingatkan kepada timnas Indonesia yang berlaga di SEA Games 2023 untuk tidak memandang sebelah mata lawan-lawannya.
"Bismillah. Tidak ada lawan yang mudah. Kita mesti berjuang keras untuk dapat menuntaskan misi merebut emas SEA Games," jelas Eks Presiden Inter Milan ini.
Kerja Keras Erick Thohir
Langkah optimal Ketua Umum PSSI Erick Thohir konsen menjali komunikasi dengan FIFA berbuah hasil maksimal. Berkat kegigihan Erick Thohir, Indonesia berhasil terhindar dari sanksi berat pasca batal menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 2023.
Erick Thohir mengucap syukur mendalam atas keputusan FIFA yang tidak memberi sanksi berat untuk persepakbolaan Tanah Air. Menurut dia diambilnya keputusan tersebut juga berkat doa dari seluruh masyarakat Indonesia.
"Saya hanya bisa berucap, Alhamdulillah, atas rahmat Allah SWT dan doa dari seluruh rakyat Indonesia khususnya para pecinta sepakbola," ucap Erick Thohir, Jumat (7/4/2023).
Dia mengungkapkan, Indonesia hanya diberikan "kartu kuning" oleh induk sepak bola dunia tersebut. PSSI khususnya mendapatkan sanksi administratif sehingga membuat Indonesia tetap bisa ikut serta dalam event olahraga Internasional ke depan.
"Indonesia bisa terhindar dari sanksi berat pengucilan dari sepakbola dunia. Istilahnya, Indonesia hanya mendapat kartu kuning, tidak kartu merah," ungkap Erick Thohir.
Dia menuturkan, keputusannya mendatangi FIFA sudah sesuai dengan arahan langsung yang diberikan dari Presiden Jokowi. Hal tersebut tentu menjadi bagian dari langkah nyata untuk melakukan negosiasi setelah status tuan rumah dicabut FIFA.
"Setelah saya menyampaikan pesan Presiden Jokowi, dan menjelaskan cetak biru sepakbola kita," ucap Erick Thohir.
Selain itu, dia memaparkan, pertemuan dengan FIFA juga sekaligus mempresentasikan blueprint transformasi sepakbola Indonesia. Dirinya menyampaikan komitmen pemerintah dalam merenovasi 22 stadium untuk dapat dipakai dalam kegiatan tim nasional dan liga.
"FIFA hanya memberikan sanksi administrasi berupa pembekuan dana FIFA Forward untuk keperluan operasional PSSI. Hal itu akan direview kembali setelah FIFA mempelajari strategi besar pengembangan sepak bola Indonesia," tambahnya.
Dirilis dalam situs resmi FIFA, bahwa FIFA menjatuhkan sanksi administrasi kepada Indonesia. Sanksinya berupa pembekuan dana FIFA Forward, dana bantuan FIFA untuk pengembangan sepakbola di Indonesia.
Advertisement