Liputan6.com, Jakarta - Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP), Maruarar Sirait, akan melakukan pertemuan kembali dengan Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, dan Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo, di di Gedung Djuanda 1 Kementerian Keuangan Jakarta, Kamis (20/2/2025).
Selain itu, juga akan hadir, Ketua Komisi XI DPR RI Misbakhun, Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), dan perwakilan dari Badan Pengelola (BP) Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera).
Advertisement
Baca Juga
"Yang undangannya tadi ditambah. Ini diskusi ya. Ditambah Bapak Misbakhun Ketua Komisi XI. Kemudian juga undangan BPK untuk diskusi. Ada lagi yang perlu kita undang, SMF, TAPERA, semua diundang," kata Menteri yang akrab disapa Ara, di Kantor Kementerian Keuangan, ditulis Kamis (20/2/2025).
Advertisement
Pertemuan ini akan membahas tindaklanjut terkait program 3 juta rumah, baik dari skema pembiayaan hingga skema penyediannya agar tepat sasaran.
"Ya, dan kami juga diminta betul-betul 2 hal oleh Presiden. Yang pertama, tepat sasaran," ujarnya.
Tim Teknis Percepatan Program 3 Juta Rumah
Adapun kata, Menteri Ara, pihaknya telah membentuk tim teknis yang dipimpin oleh Wakil Menteri Keuangan Suhasil Nazara untuk menyiapkan rincian lebih lanjut mengenai skema pembiayaan Program 3 Juta Rumah.
Pertemuan lanjutan dengan seluruh pihak terkait dijadwalkan akan digelar pada sore hari berikutnya, Kamis (20/2) untuk memfinalisasi dan menyampaikan rincian lebih lanjut mengenai program tersebut.
“Sekarang langsung malam ini tim teknis dipimpin oleh Bapak Wamen Suhasil, langsung bekerja dan besok kami akan bertemu lagi jam 4 sore disini. Jadi saya ulangi, jam 4 sore besok kami akan bertemu lagi disini untuk bisa membuat lebih detail,” kata Maruarar dalam konferensi pers Program 3 Juta Rumah, di Kementerian Keuangan, Jakarta, Rabu (19/2/2025).
Pembangunan dan Renovasi
Menteri yang akrab disapa Ara ini mengungkapkan pentingnya kerjasama antara berbagai pihak dalam mendukung program pemerintah untuk pembangunan 3 juta rumah dan renovasi 3 juta rumah.
Ia mengatakan, Departemen Keuangan bersama Bank Indonesia telah memberikan dukungan yang signifikan terhadap program perumahan. Salah satu langkah yang diambil adalah relaksasi giro wajib minimum (GWM) yang memungkinkan aliran uang perbankan di Bank Indonesia digunakan untuk sektor perumahan. Dengan cara ini, diharapkan akan ada percepatan dalam pencapaian target pembangunan dan renovasi rumah.
“Hari ini kami membicarakan, menindaklanjuti support daripada Bank Indonesia. Melalui relaksasi giro wajib minimum, uang perbankan yang ada di Bank Indonesia. Yang tujuannya bisa digunakan untuk sektor perumahan dalam rangka mensukseskan program pembangunan 3 juta rumah dan renovasi 3 juta rumah,” ujarnya.
Dukungan BI, Kemenkeu, dan Kementerian BUMN
Lebih lanjut, ia juga menyampaikan bahwa selain sektor perumahan, Bank Indonesia juga siap mendukung sektor hilirisasi serta pertumbuhan ekonomi, dengan adanya Peraturan Bank Indonesia (PBI) yang sudah disiapkan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang diinginkan oleh pemerintahan Presiden Prabowo sebesar 8%.
“Saya terima kasih kepada Pak Gubernur Bank Indonesia, sangat gercep, sangat cepat untuk mensupport. Dan tadi juga sudah disampaikan bahwa Bapak menjawab bahwa kedepan juga bukan hanya sektor perumahan. Tapi juga soal hilirisasi, juga Bank Indonesia juga siap itu,” ujar Ara.
Advertisement
Kerja sama Fiskal dan Moneter
Adapun kata Ara, Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Menteri BUMN Erick Thohir juga memberikan dukungan penuh terhadap inisiatif ini. Dukungan tersebut mencakup penyiapan bank-bank penyalur, termasuk Himpunan Bank Negara (Himbara), seperti Bank Mandiri, BTN, Bank Syariah, BNI, serta bank-bank swasta lainnya yang diharapkan dapat mempercepat aliran dana untuk sektor perumahan.
Selain itu, Ara menegaskan bahwa kerjasama antara otoritas fiskal dan moneter, yakni Kementerian Keuangan, Kementerian BUMN, dan Bank Indonesia, merupakan langkah terobosan yang sangat penting dalam mendukung keberhasilan program ini.
“Mudah-mudahan besok sudah jelas bagaimana bentuknya, programnya apa saja, prosedurnya seperti apa. Kami bisa sampaikan besok sore sesudah tim teknis bekerja malam ini dipimpin Pak Suanas dan unsur dari BUMN ada, dari Departemen PKP, perumahan dan kawasan pemikiman ada, Departemen Keuangan yang koordinir di sini, dan juga dari Bank Indonesia,” pungkasnya.
