Heru Budi Soal Tas Mewah Milik Pejabat Dishub DKI Jakarta: Katanya Palsu

Hal tersebut Heru ketahui berdasarkan laporan dari Inspektorat DKI Jakarta yang sudah memeriksa pejabat Dishub DKI dan sang istri.

oleh Liputan6.com diperbarui 10 Apr 2023, 06:52 WIB
Diterbitkan 10 Apr 2023, 06:52 WIB
Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono menanggapi soal opsi pemindahan atau relokasi warga yang tinggal dekat Depo Pertamina Plumpang usai dilanda kebakaran hebat.
Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono menanggapi soal opsi pemindahan atau relokasi warga yang tinggal dekat Depo Pertamina Plumpang usai dilanda kebakaran hebat.

Liputan6.com, Jakarta - Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono mengklaim, tas mewah yang dipamerkan istri dan anak Kepala Bidang Pengendalian dan Operasi Dinas Perhubungan, Massdes Arouffy palsu.

Hal tersebut Heru ketahui berdasarkan laporan dari Inspektorat DKI Jakarta yang sudah memeriksa Massdes dan sang istri.

"Katanya palsu atau apa di laporan," kata Heru Budi di Terminal Kampung Rambutan, Jakarta Timur, Minggu (9/4/2023).

Meskipun demikian, Heru enggan menyebut tas yang dimiliki keluarga Massdes KW.

"KW apa sih? Pokoknya ngga asli saja. Saya enggak bilang KW," tambah Heru.

Sebelumnya, Inspektorat DKI Jakarta mengungkapkan, pihaknya telah memanggil istri Kepala Bidang Pengendalian dan Operasi Dinas Perhubungan, Massdes Arouffy yang kerap memamerkan barang mewah di media sosial.

Inspektur Pembantu II Deden Bahtiar mengatakan, pemanggilan ini sudah dilakhkan pada Senin, 3 April 2023 lalu.

"Masih berproses. Sedang diperiksa oleh tim. Kalau kemarin itu terakhir pemeriksaan terhadap istrinya tapi sampai hari ini belum ada kesimpulan. Masih berproses jadi kita tunggu, ya," kata Deden kepada wartawan, Kamis (6/4).

Meskipun demikian, Deden tak mengetahui soal hasil pemeriksaan tersebut. Adapun pihak yang memeriksa istri Massdes adalah auditor.

"Waduh itu auditor yang tahu, saya belum (terima hasilnya)," tambah Deden.

Tak hanya itu, Deden juga tak bisa memastikan kapan hasil pemeriksaan itu dapat diketahui oleh publik. "Mudah-mudahan bisa segera," ujar Deden.

PPATK dan KPK Diminta Periksa Sumber Harta Pejabat

Anggota Komisi A DPRD DKI Jakarta Ahmad Lukman Jupiter meminta Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono memberikan sanksi tegas terhadap Kepala Bidang Pengendalian dan Operasi Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta Massdes Arouffy akibat anak dan istri pamer kekayaan di media sosial.

"Pj Gubernur harus memiliki keberanian, gagasan, keinginan dan peran dalam memperbaiki pendayagunaan aparatur negara di lingkungan Pemprov DKI. Saya kira itu menjadi bagian penting dalam proses perbaikan reformasi birokrasi," kata Jupiter dalam keterangan tertulis, Minggu (2/4/2023).

Enam+01:49VIDEO: David Ozora Akhirnya Kesampaian Pegang Kumis Adam Suseno Tak hanya itu, Jupiter juga meminta pejabat Dishub DKI Masdess Arouffy untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya dan menjelaskan ke publik sumber uang yang ia peroleh, sehingga istri dan anaknya memiliki barang-barang mewah dengan harga fantastis.

"Seharusnya pejabat itu memberikan teladan menjadi contoh yang baik bagi masyarakat, bukan malah pamer-pamer kekayaan," kata politikus Partai NasDem itu.

Lebih lanjut, Jupiter menegaskan bahwa para pejabat Pemprov DKI Jakarta dan keluarga sepatutnya tidak memamerkan kekuasaan maupun kemewahan di media sosial, karena gaji mereka dibayar menggunakan uang rakyat.

"Agar tuntas dalam memeriksa Masdess, Inspektorat harus melibatkan KPK dan PPATK," ujar Jupiter.

Infografis Sederet Temuan KPK Terkait Laporan Harta Kekayaan Pejabat Negara. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Sederet Temuan KPK Terkait Laporan Harta Kekayaan Pejabat Negara. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya