Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah Kota (Pemkot) Depok segera membangun Taman Alun-Alun Hutan Kota Depok di Situ Tujuh Muara, Kecamatan Sawangan. Pembangunan tersebut akan menggunakan APBD Kota Depok sebesar Rp45 Miliar.
Wali Kota Depok, Mohammad Idris mengatakan, pembangunan Taman Alun-Alun Hutan Kota Depok akan bernuansa taman. Taman tersebut akan menambah Ruang Terbuka Hijau (RTH) Kota Depok dan pembangunan menggunakan APBD Kota Depok.
Baca Juga
“Pembangunannya menggunakan APBD sekitar Rp45 Miliar,” ujar Idris kepada Liputan6.com, Jumat (23/6/2023).
Advertisement
Idris menjelaskan, Alun-alun taman hutan kota akan dibuka secara gratis, terdapat spot yang dapat dimanfaatkan masyarakat yang dikenakan retribusi sesuai peraturan daerah. Selain itu, terdapat hutan jati yang dilestarikan dengan dikelilingi jogging track.
“Luasnya sekitar 2,3 hektar namun yang dapat dibangun sekitar 60 persen,” jelas Idris.
Pembangunan Alun-Alun Taman Hutan Kota Depok telah dilaksanakan sejak 21 Juni 2023 hingga 18 Desember 2023. Saat disinggung terkait bantuan anggaran dari Provinsi Jawa Barat untuk pembangunan, Taman Alun-Alun Hutan Kota Depok, Idris enggan memberikan jawaban pasti.
“Nanti kita lihat sampai menjelang Ridwan Kamil selesai, kita lihat beliau mau komitmen ga,” ucap Idris.
Idris mengakui, tidak ada perbedaan khusus antara alun-alun yang berada di GDC dengan Situ Tujuh Muara. Idris memastikan Taman Alun-Alun Hutan Kota Depok berada di kawasan Situ Tujuh Muara.
“Yang paling jelas ya ada setunya, kalau di sana kan nggak ada setunya,” terang Idris.
Tak Hanya Menata Wilayah Margonda
Idris tidak menampik pembangunan Taman Alun-Alun Hutan Kota menunjukan, Pemerintah tidak hanya menata wilayah Margoda, sudah banyak wilayah lain seperti Bojongsari dilakukan penataan. Bahkan penataan tersebut berdampak terhadap UMKM dan perdagangan di wilayah Bojongsari.
“Sudah banyak melirik Bojongsari, bahkan pertemuan, UMKM dan perdagangan banyak, seperti The Park Sawangan,” kata Idris.
Rencananya, Taman Alun-Alun Hutan Kota Depok akan diberikan jembatan gantung dan pembangunan tidak satu paket dengan pelaksanaan pembangunan saat ini. Hal itu dikarenakan pada rencana awal terjadi kendala terkait penambahan ruang untuk jembatan tersebut.
“Kemarin ada satu paket cuma karena ada kendala masalah tanah yang harus dibebaskan untuk sling jembatan, karena ini menggunakan jembatan gantung,” ungkap Idris.
Idris menambahkan, akses jalan menuju Taman Alun-Alun Hutan Kota Depok akan bekerjasama dengan pihak properti perumahan yang berada di sekitar taman alun-alun. Nantinya, pengembang perumahan akan memberikan CSR untuk jalan.
“Kita kerjasama dengan properti yang ada di sini, ada Pakuan dan Shilla at Sawangan, fasilitas akses untuk ke sini juga komitmen dari CSR mereka,” pungkas Idris.
Advertisement