Liputan6.com, Jakarta - Sebuah warung kopi (warkop) di Kota Bekasi, Jawa Barat, dibobol pencuri. Korban pun membuat sayembara akan memberikan imbalan sebesar Rp1 juta bagi yang bisa menangkap pelaku.
Pembobolan warkop yang berada di Jalan Raya Perjuangan, Bekasi Utara itu terjadi, pada Senin 26 Juni 2023. Aksi pencurian terekam kamera pengawas yang terpasang di lokasi.
Baca Juga
Pelaku yang beraksi seorang diri, berhasil menggasak sejumlah barang berharga milik korban. Di antaranya satu set mesin gerinda, drone dan helm.
Advertisement
Dari rekaman CCTV, pelaku awalnya datang ke lokasi dengan mengendarai sepeda motor. Pelaku yang mengenakan jaket dengan penutup kepala, lalu masuk ke dalam toko dengan menjebol pintu.
Pelaku kemudian bergegas mengambil barang-barang berharga milik korban dan memasukkannya ke dalam karung yang sudah disiapkan. Selanjutnya pelaku dengan cepat kabur dari lokasi.
"Dia (pelaku) masukin semua (barang) ke karung, helm, perkakas gerinda, sama drone juga. Habis itu langsung buru-buru kabur," kata Rafi Helmi, penjaga warkop, Rabu (28/6/2023).
Meski ada bukti rekaman CCTV, namun korban belum melaporkan kasus ini ke pihak kepolisian. Ia justru membuat sayembara di media sosial, yakni imbalan sebesar Rp 1 juta bagi yang bisa menangkap pelaku atau mendapatkan drone miliknya.
"Iya sengaja bikin (sayembara), siapa tahu ada yang kenal sama malingnya," ujar korban.
Menurutnya, pelaku telah lebih dulu mengintai dan membaca situasi di lokasi, sebelum menjalankan aksinya. Hal ini terlihat dari pemilihan waktu si pelaku yang beraksi saat warkop masih tutup.
"Kejadian sekitar jam 05.30 WIB, itu warung masih tutup. Kayanya udah diintai lama," jelas korban.
Polisi Minta Korban Melapor
Sementara itu, Kasubbag Humas Polres Metro Bekasi Kota Kompol Erna Ruswing Andari membenarkan kejadian tersebut.
"Iya betul senin pagi kejadianya, korban belum laporan polisi? Ya, kalau ada kejadian seperti itu segera melaporkan ke pihak kepolisian," Singkatnya dikonfrimasi.
Aksi pencurian ini diketahui merupakan yang pertama kali terjadi di wilayah tersebut. Hal ini kemungkinan dipicu kondisi jalan yang sepi dan minimnya penerangan.
Advertisement