Liputan6.com, Jakarta - Mantan Wakil Bupati Indramayu Lucky Hakim mengaku sudah dua kali bertemu dengan pimpinan Pondok Pesantren atau Ponpes Al Zaytun Panji Gumilang. Lucky menemukan ada perbedaan, khususnya pada saat pengucapan salam.
Hal tersebut disampaikan Lucky Hakim saat menghadiri pemeriksaan sebagai saksi dalam kasus dugaan penodaan agama yang dilakukan oleh pimpinan Ponpes Al Zaytun Panji Gumilang. Pemeriksaan berlangsung di Gedung Bareskrim pada Jumat (14/7/2023).
Baca Juga
Lucky Hakim Tak Menyangka Dapat Dukungan dari Banyak Pihak, Siap Bersaing di Pilkada Indramayu
Kronologi Kasus yang Menimpa Lucky Hakim Saat Ini, Dugaan Kriminalisasi hingga Tudingan Adang Mobil Cabup Petahana
Profil Lucky Hakim, Awali Karier sebagai Model Iklan TV Kini Jadi Calon Orang Nomor Satu di Indramayu
Lucky menceritakan, awalnya diundang untuk ikut merayakan hari ulang tahun Panji Gumilang pada 30 Juli 2022. Lucky datang dan melihat tamunya hampir ribuan orang dan pada pakai jas rapih-rapih. Lalu Panji Gumilang memberikan sambutan. Peserta undangan pun diminta berdiri, termasuk dirinya.
Advertisement
"Di situ pas sudah terakhirnya pak Panji memberikan sambutan terakhir kan dan di sini saya mulai merasa ada hal yng berbeda setelah Assalamualaikum, Pak Panji bilang 'saya akan mengajarkan salam yang bukan Assalamualaikum saja, dalam bentuk bernyanyi'," ujar Lucky di Bareskrim Polri, Jumat (14/7/2023).
Dia pun mengaku bingung karena selama mengikuti pengajian, baru pertama kali mendengar ucapan salam demikian. Bahkan, ia sempat mengira itu adalah bahasa Belanda.
"Sekarang pada nanya 'emang gak tahu itu bahasa Yahudi?' saya tidak pernah belajar bahasa Yahudi beneran, cari bukti saya pernah belajar bahasa Yahudi," kata Lucky.
"Saya enggak tahu kalau itu bahasa Yahudi. Malah saya pikir sempet pikir itu bahasa Belanda, apa bahasa depannya, 'Shaloom' oh Shalom kan kalau orang Nasrani kan shaloom bukan Assalamualaikum," sambung dia.
Dalam kesempatan itu, Lucky juga mengakui, saat itu saf antara perempuan dan laki-laki bercampur. Tapi, ini dinilai sebagai sesuatu yang wajar karena waktu itu acara satu suro dan bukan sedang menunaikan salat.
"Itu acara duduk duduk di masjid, bukan salat, kan gitu. Jadi saya pikir kan wajar saja," jelas Lucky Hakim.
Diperiksa Polisi, Lucky Hakim Ceritakan Pertemuannya dengan Panji Gumilang di Ponpes Al Zaytun
Sebelumnya, Mantan Wakil Bupati Indramayu Lucky Hakim penuhi panggilan sebagai saksi kasus dugaan penistaan agama Panji Gumilang pada Jumat (14/7/2023).
Dia tiba pada pukul 09.40 di Gedung Bareskrim Polri. Lucky akui, wajah pernah tersorot kamera saat hadiri acara di Pondok Pesantren Al Zaytun Panji Gumilang.
"Mungkin ditanya peristiwa hari itu seperti apa," kata dia di Bareskrim Polri.
Lucky menerangkan, kehadiran di Pondok Pesantren Al Zaytun pada 29 Juli 2022 atas dasar undangan. Kebetulan saat itu, ia baru menjabat sebagai Wakil Bupati Indramayu.
"Datang ke sana sebagai tamu undangan. Kenapa bisa diundang, karena sebelumnya saya mengirimkan surat melalui Lucky Hakim Center kayak semacam lembaga yang saya miliki, mengirimkan surat untuk bersilahturahmi karena ingin melihat di dalam Al Zaytun itu ada apa," kata dia.
"Setelah menjadi kepala daerah saya mengajukan surat untuk bersilahturahmi dan dibalas, dan terjadilah tanggal 29 itu diundang itu," sambung dia.
Lucky menceritakan, kedatanganya disambut langsung Panji Gumilang. Lucky diajak berkeliling-keliling melihat suasana di Pondok Pesantren Al Zaytun.
"Saya mau liat semuanya yang heboh-heboh ini. Saya bilang heboh karena memang semua serba besar, ini pesantren terbesar se-Indonesia, tanahnya besar sekali. Al Zaytun ini juga pembayaran terbesar PBB di Indramayu dan bayar listriknya pun mahal. Makanya saya pengen tau kenapa listriknya bisa mahal, terus buat apa lahannya besar," ujar dia.
Advertisement
Lucky Hakim Pernah Lihat Kapal Laut di Ponpes Al Zaytun
Lucky menyampaikan, sebagian lahan yang dimiliki Pondok Pesantren Al Zaytun dipakai untuk bertani, peternakannya. Dia juga melihat ada kapal laut di sekitaran Pondok Pesantren Al Zaytun.
"Mungkin sekitar berapa gross ton, mungkin harga-harganya mahal-mahal. Jadi saya lihat semua," ujar dia.
Lucky menerangkan, pertemuan itu berlanjut. Ia kemudian diundang menghadiri acara ulang tahun Panji Gumilang pada 30 Juli 2022. Lucky mengaku menggunakan pakaian kemeja dan tidak dilengkapi jas. Ternyata, tamunya banyak hampir ribuan orang dan pada pakai jas rapih-rapih.
"Saya jadi merasa minder dan malu karena saya cuma pakai kemeja. kalau saya pulang lagi ke rumah gak memungkinkan, kan jauh. Akhirnya dipinjamin jas, ada pecinya juga dipinjamin juga. Yaudah saya masuk," jelas Lucky.