Usai Gempa M 6,3 di Donggala, BMKG Imbau Warga Sulteng Tetap Tenang

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengimbau warga Sulawesi Tengah tetap tenang usai gempa magnitudo 6,3 mengguncang wilayah Kabupaten Donggala.

oleh Rita Ayuningtyas diperbarui 10 Sep 2023, 02:06 WIB
Diterbitkan 10 Sep 2023, 02:06 WIB
Ilustrasi Gempa
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengimbau warga Sulawesi Tengah tetap tenang usai gempa magnitudo 6,3 di barat laut Donggala. (Liputan6.com/Rita Ayuningtyas)

Liputan6.com, Jakarta Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengimbau warga Sulawesi Tengah tetap tenang usai gempa magnitudo 6,3 mengguncang wilayah Kabupaten Donggala. Pusat gempa berada di 50 km barat laut Donggala pada pukul 21.43 WIB, Sabtu 9 September 2023.

Meski demikian, gempa tetap dirasakan oleh warga di sejumlah wilayah lainnya di Sulteng.

BMKG pun meminta agar warga tidak terpancing dengan informasi tidak benar alias hoaks terkait lindu Sabtu malam tadi.

"Tetap tenang, jangan terpancing dengan informasi yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya," kata Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Stasiun Geofisika kelas I Palu Hendrik Leopatty, seperti dilansir Antara, Sabtu.

Dia meminta warga selalu memperbaharui informasi yang dirilis BMKG melalui berbagai kanal, ini dimaksudkan supaya warga tidak mudah terprovokasi dengan informasi yang sengaja di buat oleh oknum tertentu dengan tujuan membuat kepanikan.

BMKG juga mengimbau warga tetap waspada terhadap gempa susulan, namun jangan sampai panik berlebihan karena hal seperti itu dapat memperburuk keadaan. Dia pun mengingatkan warga untuk menghindari bangunan yang retak atau rusak akibat gempa.

"Untuk sementara hindari bangunan retak atau rusak akibat gempa. Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal cukup tahan guncangan, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum kembali ke dalam rumah," tuturnya.

 

Gempa Dirasakan

Sebelumnya, gempa magnitudo 6,3 di barat laut Donggala merupakan jenis gempa dangkal akibat adanya aktivitas sesar Palu Koro. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa memiliki mekanisme pergerakan geser (strike-slip).

Gempa dirasakan di Donggala dengan skala intensitas V-VI MMI atau getaran dirasakan semua penduduk, kemudian Kota Palu dengan skala intensitas IV MMI, Poso, Sigi, dan Tolitoli juga di rasakan dengan skala intensitas III MMI.

"Gempa juga dirasakan di Kabupaten Pohuwato, Provinsi Gorontalo dan Samarinda Provinsi Kalimantan dengan skala intensitas II-III MMI atau getaran dirasakan nyata dalam rumah, kemudian Kota Gorontalo juga dirasakan dengan skala intensitas II MMI atau getaran dirasakan oleh sejumlah orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang," ucap Hendrik.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya