PP Muhammadiyah Imbau Warga Indonesia Tak Terprovokasi Hoaks soal Perang Israel-Palestina

Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah mengimbau warga Indonesia tidak mudah terprovokasi informasi hoaks terkait perang Israel dan Palestina. Warga diminta tetap rasional dan arif menyikapi perang yang tengah bergolak.

oleh Winda Nelfira diperbarui 11 Okt 2023, 15:09 WIB
Diterbitkan 11 Okt 2023, 15:09 WIB
Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah menggelar konferensi pers untuk menyikapi perkembangan perang Israel-Palestina.
Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah menggelar konferensi pers untuk menyikapi perkembangan perang Israel-Palestina. (Liputan6.com/Winda Nelfira)

Liputan6.com, Jakarta - Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah mengimbau warga Indonesia tidak mudah terprovokasi informasi hoaks terkait perang Israel dan Palestina. Warga diminta tetap rasional dan arif menyikapi perang yang tengah bergolak.

Hal ini disampaikan Sekretaris Umum (Sekum) PP Muhammadiyah Abdul Mu'ti dalam konferensi pers mencermati perkembangan perang Israel-Palestina yang menewaskan ribuan masyarakat sipil serta menyebabkan kerusakan parah.

"Mengimbau kepada semua pihak di tanah air untuk menyikapi perang Israel-Palestina dengan rasional dan arif serta tidak terprovokasi oleh berbagai informasi provokatif, hoaks, dan menyesatkan yang disampaikan oleh pihak-pihak tertentu," kata Abdul di Gedung PP Muhammadiyah, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (11/10/2023).

Pasalnya, kata dia, tak dipungkiri bakal ada pihak-pihak yang memanfaatkan perang yang tengah berlangsung antara Israel-Palestina untuk kepentingan politik tertentu yang berpotensi menimbulkan masalah di dalam negeri.

Lebih lanjut, PP Muhammadiyah juga mendesak kepada Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk segera mengambil langkah-langkah politik dan diplomatik agar konflik Israel-Palestina dapat diselesaikan.

Dia berujar, PP Muhammadiyah mendorong PBB melibatkan pihak-pihak terkait, khususnya Israel-Palestina untuk menghentikan perang dan melakukan gencatan senjata, serta melakukan perundingan damai.

Pemerintah Diminta Perkuat Langkah Penyelesaian Konflik

Presiden Jokowi membuka Muktamar ke-18 PP Pemuda Muhammadiyah di Balikpapan, Kalimantan Timur, Rabu (22/2/2023). (Istimewa)
Presiden Jokowi membuka Muktamar ke-18 PP Pemuda Muhammadiyah di Balikpapan, Kalimantan Timur, Rabu (22/2/2023). (Istimewa)

Lebih lanjut, PP Muhammadiyah juga menghendaki agar pemerintah Indonesia turut berkontribusi menyelesaikan perang Israel-Palestina. Pemerintah Indonesia diminta memperkuat langkah-langkah penyelesaian dan bekerja sama dengan PPB serta organisasi Islam lainnya.

"Meminta kepada pemerintah Indonesia untuk lebih proaktif dan memperkuat langkah-langkah maju yang telah dilakukan selama ini dalam penyelesaian konflik Israel-Palestina melalui Perserikatan Bangsa-bangsa, Organisasi Kerjasama Islam, dan jalur-jalur lainnya," kata dia.

Selain itu, PP Muhammadiyah juga mengecam Israel serta meminta agar Israel tak memanfaatkan perang untuk melakukan agresi terhadap wilayah-wilayah Palestina lainnya.

"Menyerukan agar Israel tidak memanfaatkan perang ini untuk terus melakukan aneksasi dan agresi terhadap wilayah dan bangsa Palestina demi tegaknya perdamaian di kawasan yang penuh gejolak ini," ujar Abdul.

Konflik Israel-Palestina Kembali Memanas

Sebelumnya, konflik Palestina dan Israel mulai kembali memanas saat Hamas melancarkan serangan terhadap masyarakat yang tengah menghadiri festival musik di Israel.

Serangan dari kelompok militan Palestina ini pun tak luput dari perhatian Liga Muslim Dunia (LMD) atau Muslim World League (MWL).

Organisasi umat Muslim dunia itu menekankan pentingnya langkah-langkah perdamaian dan menghentikan segala upaya yang mengurangi terwujudnya perdamaian tersebut.

"(LMD) menekankan pentingnya setiap orang berupaya menuju perdamaian yang adil dan komprehensif, dan menghentikan semua praktik yang mengikis peluang perdamaian," mengutip pernyataan Sekretariat Jenderal LMD dalam pernyataan resmi di laman resmi Themwl.org, Minggu (8/10/2023).

Minta Konflik Segera Diatasi

LMD juga menyampaikan bahwa konflik krusial ini perlu segera diatasi dengan solusi yang baik, bukan kekerasan.

"Serta perlu untuk menemukan solusi terhadap permasalahan krusial ini, yang merupakan isu terdepan dalam permasalahan internasional yang mendesak dan menyakitkan."

Pasalnya, jika konflik krusial ini terus berlanjut, maka semua orang akan menderita karena dampak dari saling serang.

"Semua orang akan menderita dari dampak serangan timbal balik."

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya