PSI: Akhir-Akhir Ini Jokowi Diserang Fitnah Bertubi-tubi

Wakil Ketua Tim Koordinasi Relawan Pemenangan Pilpres (TKRPP) PDIP Adian Napitupulu menyebut, renggangnya hubungan antara Jokowi dengan pimpinan partai Megawati Soekarnoputri karena hal sederhana.

oleh Jonathan Pandapotan Purba diperbarui 02 Nov 2023, 11:00 WIB
Diterbitkan 02 Nov 2023, 11:00 WIB
Presiden Joko Widodo (Jokowi) usai menghadiri HUT PSI ke-8 di Jakarta Theater, Jakarta Pusat, Selasa (31/1/2023) (Liputan6.com/Muhammad Radityo Priyasmoro)
Presiden Joko Widodo (Jokowi) usai menghadiri HUT PSI ke-8 di Jakarta Theater, Jakarta Pusat, Selasa (31/1/2023) (Liputan6.com/Muhammad Radityo Priyasmoro)

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Ketua Tim Koordinasi Relawan Pemenangan Pilpres (TKRPP) PDIP Adian Napitupulu menyebut, renggangnya hubungan antara Jokowi dengan pimpinan partai Megawati Soekarnoputri karena hal sederhana. Hal itu yakni tidak dikabulkannya permintaan perpanjangan presiden menjadi tiga periode.

Terkait hal itu, Sekjen DPP Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Raja Juli Antoni menilai, cara itu merupakan untuk mendelegitimasi eks Wali Kota Solo.

"Akhir-akhir ini Pak Presiden Jokowi diserang serangkaian fitnah secara bertubi-tubi. Jurus fitnah yang membabi buta adalah cara-cara lama yang dilakukan lawan politiknya untuk mendelegitimasi dan mendemoralisasi Pak Jokowi," kata Raja Juli dalam keterangannya, Kamis (2/11).

Tak hanya disebut meminta perpanjangan jabatan presiden sebanyak tiga periode saja. Melainkan juga sempat difitnah jika Jokowi merupakan PKI.

"Dulu Pak Jokowi difitnah PKI, sekarang difitnah memobilisasi dukungan presiden 3 periode. Dulu Pak Jokowi difitnah ijazahnya palsu sekang difitnah mengendalikan ketum parpol karena pegang kartu truf mereka," sebutnya.

"Dulu difitnah anti-Islam sekarang difitnah punya hubungan toxic dengan para kerabatnya," sambungnya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Sia-Sia

Meski banyaknya fitnah yang berdatangan kepada Jokowi, menurutnya hal itu akan sia-sia saja dan tidak berguna. Karena, masyarakat ditegaskannya tetap mencintai eks Gubernur DKI Jakarta tersebut.

"Sampaikan kepada para pemfitnah. Belajarlah dari sejarah. Memfitnah Pak Jokowi adalah pekerjaan yang sia-sia, tidak berguna. Fitnah tidak akan hentikan cinta rakyat pada Pak Jokowi, bahkan menambah solidaritas rakyat-rakyat untuk mencintai beliau," tegasnya.

"Fitnah juga tidak akan menghentikan Pak Jokowi untuk terus berbuat yang terbaik untuk rakyat di seluruh pelosok negeri," sambungnya.

Ia pun mengingatkan, untuk melakukan aksi kampanye yang bernuansa positif. "Sekadar mengingatkan, berhentilah mengerjakan sesuatu yang tidak ada maknanya. Para pemfitnah, mulai kampanye positif, promosikan kandidat capres yang kalian dukung," pungkasnya.


PDIP: Permintaan Jokowi Ditolak Megawati

Sebelumnya, Wakil Ketua Tim Koordinasi Relawan Pemenangan Pilpres (TKRPP) PDIP Adian Napitupulu mengatakan, meregangnya hubungan Jokowi dengan PDIP disebabkan oleh hal sederhana yakni, partai pimpinan Megawati Soekarnoputri tidak mengabulkan permintaan Jokowi untuk memperpanjang masa jabatannya sebagai presiden menjadi tiga periode.

"Ketika kemudian ada permintaan tiga periode, kita tolak. Ini masalah konstitusi, ini masalah bangsa, ini masalah rakyat, yang harus kita tidak bisa setujui," kata Adian Napitupulu dalam keterangan resminya.

Menurut Adian, PDIP menolak permintaan Jokowi tersebut karena tidak ingin mengkhianati konstitusi. PDIP ingin menjaga konstitusi karena terkait dengan keselamatan bangsa dan negara serta rakyat Indonesia.

"Kemudian ada pihak yang marah, ya terserah mereka. Yang jelas kita bertahan untuk menjaga konstitusi. Menjaga konstitusi adalah menjaga republik ini. Menjaga konstitusi adalah menjaga bangsa dan rakyat kita," tegasnya.

"Kalau ada yang marah karena kita menolak penambahan masa jabatan tiga periode atau perpanjangan, bukan karena apa-apa, itu urusan masing-masing. Tetapi memang untuk menjaga konstitusi. Sederhana saja," kata Adian menambahkan.

Sumber: Nur Habibie/Merdeka.com

Infografis Kaesang Pangarep Jadi Ketum PSI. (Liputan6.com/Abdillah
Infografis Kaesang Pangarep Jadi Ketum PSI. (Liputan6.com/Abdillah
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya